Seindah mentari terbit di pagihari,bak sinar rembulan yang menerangi malam sunyi bertebaran bintang di atasnya, aku bersyukur pada rhob ku,telah menghadirkan  mu, untuk dekat dengan ku,sembari menguji iman ku, akankah aku lebih mengutamakan mu atau dia rhob ku,apalah daya makhluk pana ini yang mudah terpengaruh oleh cinta,sehingga aku lupa, lupa akan  rhob ku,dengan mudah iya jauhkan engkau dari ku,akhirnya ku mengerti rasa sakit yang orang rasakan,ditinggal kekasih tanpa suara dan begitu sunyi,aku tidak pernah membuat hubungan seperti mereka, tapi kedekatan ku dengan nya,bagaikan sebuah hubungan orang -yang ku lihat,aku bersyukur rhob ku menjauhkan nya dari ku saat ini, karna kami sama-sama dalam proses berjuang menggapai cita-cita mulia,untuk membuat orang tua tercinta Bahagia,kami sadar akan satu hal Allah maha pengasih lagi maha penyayang,dia mendekatkan dan menjauhkan apalagi menyatukan,semuanya sudah tersurat dan tersihat di sana, kapan kita Bahagia,dan bersedih, kita hanya harus menjalani suka duka hidup ini dengan sabar dan ikhlas.
Berjuta kisah yang telah terukir didalam hati,menjadi sebuah ingatan yang akan teringat selamanya, bagaikan bunga yang dirangkai dengan indah dan di simpan dengan rapi,aku berharap rhob ku Kabulkan doa-doa ku yang selalu terucap di setiap ibadahku
                      Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H