Keuntungan
- Penyesuaian berdasarkan margin keuntungan dan biaya
- Potensi untuk memaksimalkan pendapatan
- Peningkatan kontrol biaya.
kekurangan
- Kurangnya perbandingan pendapatan
- Rumus rumit
- Tidak selalu berlaku
Contoh penerapan Flexible Budgeting pada perusahaan
Perusahaan C telah menganggarkan pendapatan sebesar $5 juta dan beban pokok penjualan sebesar $1 juta. Perusahaan telah menentukan bahwa $400.000 dari $1 juta dari harga pokok penjualan adalah tetap dan $600.000 dari harga pokok penjualan akan bervariasi berdasarkan pendapatannya.
Artinya variabel, atau fleksibel, besarnya harga pokok penjualan adalah 12% dari pendapatan perusahaan. Pada akhir periode akuntansi, Perusahaan B menentukan bahwa sebenarnya penjualannya sama dengan $6 juta, yang merupakan $1 juta lebih diantisipasi.
Dengan menggunakan penganggaran fleksibel, biaya barang tetap akan tetap sebesar $400.000, sedangkan bagian variabel dari harga pokok barang akan disesuaikan menjadi $720.000 untuk mencerminkan 12% yang ditetapkan untuk bagian biaya barang ini.
Akibatnya, perusahaan akan mampu memasukkan tambahan $120.000 ke dalam anggaran biaya variabel barang untuk memperhitungkan peningkatan penjualan.
Graphic method
 Secara grafis, sumbu X mewakili tingkat aktivitas, dan sumbu Y mewakili perkiraan biaya. Bagan tersebut membacakan pengeluaran yang dianggarkan pada berbagai tingkat aktivitas dan membantu dalam manajemen kinerja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H