Mohon tunggu...
Moh Rifqi Falah Al Farabi
Moh Rifqi Falah Al Farabi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Travelling

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Sosialisasi Moderasi Beragama & Parenting di Madrasah Aliyah Mazro'atul Ulum Paciran Lamongan

24 April 2024   12:16 Diperbarui: 24 April 2024   12:30 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa, mengapa dan bagaimana cara menyelesaikan permasalahan perundungan yang terjadi di sekolah. Tidak hanya perundungan yang terjadi di lingkungan sekolah, tetapi kadang juga sampai di luar sekolah. Permasalahan inilah yang menjadi tema pada Seminar parenting terutama pencegahan perundungan di lingkungan Madrasah Aliyah Mazro'atul Ulum Paciran Lamongan. Bersama bapak Luqman Hakim, S.Pd. selaku penulis & aktivis Yakarim Foundation, kepala sekolah, bapak-ibu guru MA Mazro'atul Ulum, serta siswa siswi MA Mazro'atul Ulum, mengahadiri Seminar moderasi beragama & parenting yang diadakan pada hari Minggu, 21 April 2024 di musholla Al-Ma'arif 02.

Acara ini dimulai pukul 10.00 -- 13.00 WIB. Pukul 10.00 MC membuka acara beserta runtutan acaranya. Acara dimulai dengan pembukaan dengan membaca surat Al Fathihah, kemudian menyanyikan lagu kebanggaan Indonesia raya dan mars Syubbanul Wathan yang dipandu oleh dirijen. Setelah dirijen selesai memandu, ia kembali ke posisinya dan acara selanjutnya berlangsung. Kemudian sambutan-sambutan yang diisi oleh Ahmad Suzaki Rifa'i selaku ketua asistensi mengajar (AM) di MA Mazro'atul Ulum, dan dilanjutkan oleh bapak Yahya Nur Kholis, M.Pd. selaku kepala sekolah. Setelah itu acara ini di tutup dengan do'a yang dipimpin oleh guru.

Moderator maju menggantikan MC yang telah selesai bertugas. Pertama-tama moderator menyapa para peserta dan memberikan beberapa kalimat penyemangat dan ice breaking sebelum pemateri masuk. Bapak Luqman Hakim mengawali seminar dengan menyajikan beberapa slide PPT yang berisi materi tentang moderasi beragama dan parenting yang dalam hal ini khususnya akan dibahas tentang bulliying atau perundungan. Dalam slide tersebut dijelaskan pentingnya akan moderat dalam beragama. Sebagai orang Indonesia yang memiliki beberapa adat, agama, dan suku yang berbeda sudah seyogyanya kita saling menghormati. Beliau juga menegaskan pentingnya moderat dalam beragama, tidak terlalu kekanan (ekstrim), maupun kekiri (komunis). Kita menghormati orang yang lain agama dengan kita itu boleh, asalkan tidak sampai ikut campur dalam urusan tauhid.

Hal ini sesuai dengan kisah Rasulullah SAW yang telah diabadikan dalam Al Qur'an. Beliau diminta oleh orang Quraisy untuk menyembah agama mereka, dan sebagai gantinya, orang Quraisy juga akan menyembah agama Islam. Kemudian turun malaikat Jibril membawa wahyu Allah SWT, dengan tegas Allah memberikan wahyu kepada Rasulullah untuk menolak hal tersebut. Wahyu tersebut berupa surat Al Kafirun:

# # # # #

          Setelah semua slide materi sudah selesai dan melihat kondisi peserta juga cukup lelah, pemateripun memiliki ide untuk memutarkan vidio agar seminar tidak terasa jenu dan membosankan. Vidio tersebut berisi 2 orang yang sering berangkat ke masjid. Karena seringnya mereka berangkat ke masjid, sampai ada salah satu cewek jama'ah masjid yang tertarik akan ketampanan dan kesalehan dari salah satu pemuda karena sering menemui kedua orang tersebut berangkat ke masjid. Kemudian cewek tersebut memberanikan diri untuk mencari informasi tentang kedua pemuda ini. Setelah itu, saat kedua pemuda ini berangkat ke masjid sang cewek memberanikan diri untuk menembak salah satu cowok yang telah ia incar tersebut. Alih-alih pemuda ini mengiyakan jawaban sang cewek. Pemuda ini menjawab bahwa dia non-islam dan meminta maaf kepada si cewek. Sontak si cewek lagsung tercengang dan kaget. Kemudian cewek ini tanya, alasan pemuda ini pergi ke masjid. Ternyata pemuda yang non-Islam ini rutin pergi ke masjid hanya mengantarkan temannya untuk sholat berjama'ah karena ia tidak punya kaki.

          Setelah mengamati vidio tersebut, pemateri mencoba untuk memantik peserta agar aktif bertanya. Pemateri bertanya kepada peserta tentang apa pelajaran berharga yang dapat diambil dari vidio tersebut? pelajarannya yakni indahnya toleransi. Pemateri juga memberi contoh indahnya toleransi yang ada di Indonesia yakni di Bali. Ketika sholat hari raya idul fitri, umat budha ikut serta membantu mengamankan masjid dan menjaganya. Di Malang juga seperti itu, perayaan sholat idul fitri diamankan oleh warga Malang yang non-Islam.

          Setelah semua materi selesai, pemateri membuka kesempatan untuk peserta berdiskusi dan tanya jawab. Antusias peserta yang ingin bertanya cukup banyak. Dilihat dari suasana yang ada di musholla Al Ma'arif 02. Melihat waktu sudah menunjukkan pukul 13.00 WIB dan para siswa sebagian juga sudah lelah karena setelah pelajaran langsung seminar dan juga belum sholat dhuhur, akhirnya pemateri mengambil 2 sampel, satu dari siswa, satu dari siswi. Kedua pertanyaan tersebut dijawab oleh pemateri. Setelah sesi tanya jawab selesai, untuk mengabadikan momen ini, kita melakukan foto bersama dengan pemateri dan peserta seminar kali ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun