Mohon tunggu...
Rifqi Fadilla Neraz
Rifqi Fadilla Neraz Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi FKM UIN SUMATERA UTARA

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Siapkah Masyarakat Indonesia Beradaptasi dengan Kebiasaan Baru?

12 Agustus 2020   14:34 Diperbarui: 12 Agustus 2020   14:36 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada Desember 2019, pasien yang mengalami pneumonia dengan penyebab yang tidak diketahui muncul di Wuhan, China. World Health Organization (WHO) mengkonfirmasi bahwa patogen yang menyebabkan pneumonia baru ini adalah Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Dan pneumonia jenis ini disebut dengan Virus Corona Disease 2019 (Covid-19).

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr.Tedros Adhanom Ghebreyesus mengumumkan bahwa corona virus disease (Covid-19) sebagai pandemi. Pandemi terjadi jika suatu penyakit menular tersebar dengan mudah  dari manusia ke manusia di berbagai tempat di seluruh dunia. Berdasarkan data dari Di indonesia, kasus Covid-19 tercatat sebanyak 128.776 kasus. Angka kematian sebanyak 5.824 kasus dan pasien yang sembuh sebanyak 83.710 orang.

Pandemi Covid-19 di Indonesia telah memasuki era adaptasi baru. Semua aktifitas pun kembali berjalan normal meskipun hidup berdampingan dengan Covid-19. Sayangnya, di era adaptasi kebiasaan baru ini malah menunjukkan pertumbuhan angka kasus penderita positif Covid-19 yang terus meningkat. Bahkan, telah beberapa kali menembus rekor tertinggi harian. 

Pelaksanaan adaptasi kebiasaan baru tidaklah mudah untuk diterapkan, hal tersebut dikarenakan masyarakat belum bisa sepenuhnya menerima kebiasaan tersebut. Diantaranya seperti, kepatuhan masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan, kebiasaan masyarakat dalam bersosialisasi secara dekat, ketidakpahaman tentang bahaya virus yang tidak kasat mata, serta munculnya berbagai pendapat melalui media sosial yang kurang mendukung upaya pencegahan.

"Adapun tantangan terbesar dalam menghadapi pandemi Covid-19 adalah jumlah populasi di Indonesia. Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar, tingkat pendidikan beragam serta kebebasan berpendapat. Sementara, sebagian masyarakat tidak terlalu aware terhadap ancaman covid-19 karena tidak memiliki kesadaran mengenai bahayanya." Ujar Dokter Ben yang sekaligus menjadi pengawas di Wisma Atlet.

Saat ini masyarakat diharapkan menjaga solidaritas untuk berjuang melawan Covid-19. Di lain sisi, pemerintah dan segenap jajarannya akan terus berupaya melakukan berbagai langkah yang optimal dalam menanggulangi pandemi Covid-19, masyarakat hanya perlu memiliki pandangan yang sama untuk menerapkan protokol kesehatan.

Adapun adaptasi kebiasaan baru yang harus diterapkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dalam masa pandemi Covid-19 ini adalah :

1. Jika sedang flu, dianjurkan agar kita dirumah saja

2. Selalu membawa dan menggunakan hand sanitizer jika keluar rumah

3. Tidak lupa untuk selalu menggunakan masker saat keluar rumah

4. Menerapkan Physical Distancing atau tetap jaga jarak minimal 1 meter

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun