Pada saat itu, sedang marak terjadi persaingan antar  pengguna permainan video dalam jaringan. Hal ini memacu kerabat saya untuk ikut bersaing dan meramaikan acara tersebut. Tentu untuk mendapatkan karakter yang diidam-idamkan perlu menggunakan beberapa fitur yang tersedia dalam vieo game dalam jaringan tersebut. Tentu juga fitur tersebut tidak tersedia gratis atau harus berlangganan secara bulanan. Namun karena sudah terlalu fanatic dengan hal tersebut tentu bukan masalah yang berat bagi kerabat saya untuk membeli fitur tersebut, tanpa berpikir panjang ia langsung melakukan pembayaran atas fitur tersebut. Kurang lebih selama lima belas menit setelah pembayaran via transfer dilakukan tidak ada penambahan pada akun permainan video dalam jaringan kerabat saya. Berjalan tiga puluh menit kerabat saya masih berpikir positif mengenai hal tersebut. Hingga berjalan kurang lebih empat jam kerabat saya sudah mulai gelisah dan curiga mengenai keaslian dari fitur tersebut.
Beberapa kali kerabat saya mengirim surel kepada developer permainan video dalam jaringan. Hal yang tidak diharapkan terjadi surel dibalas oleh si develepoer permainan video dalam jaringan dengan mengkonfirmasi bahwa fitur tersebut memang tersedia tapi tidak perlu melakukan pembayaran dalam penggunaan alias bebas biaya. Dengan kata lain kerabat saya ditipu oleh sosok dibalik pengiklan fitur permainan video dalam jaringan. Hal tersebut cukup menyedihkan bagi apalagi jika mengetahui  nominal yang telah dikeluarkan menjadi korban penipuan tersebut dapat dibilang sangat besar dan diatas standar seoang pelajar yang masih dapat dibilang dalam usia dini.
Kejadian serupa juga pernah dialami oleh saya sendiri ketika menginjak usia tujuh belas tahun. Hal itu terjadi ketika saya mendapat pesan siaran dari kerabat saya berupa promo pembelian paket data internet. Dari yang seharusnya seharga serratus liba puluh ribu menjadi tiga puluh ribu karena mendapat potongan besar-besaran. Setelah saya lihat desain visual penggunaan Bahasa dan kata-kata pada pamphlet online tersebut cukup meyakinkan. Tanpa pikir panjang saya melakukan pembayaran via transfer pulsa kepada penyedia jasa tersebut. Setelah saya konfirmasi bukti pembayaran kepada si pelaku penipuan ternyata nomor telpon saya diblokir dan tidak bisa menghubunginya lagi. Penipuan dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi memang cukup sulit apabila tidak menguasai secara keseluruhan namun apabila dikuasai dengan seksama dapat menjadi kendali yang besar.
Penggunaan teknologi komunikasi dan informasi perlu dalam bimbingan dan arahan dari orang yang memang ahli dan tidak berniat menipu. Apalagi saat ini anak-anak usia dini sudah diberi perangkat keras seperti smartphone agar tidak rewel atau tidak membuat orang tuanya kerepotan dalam menengkan ketika sibuk. Memang hal tersebut dapat menjadi solusi sementara saja apabila hal tersebut terjadi selama berangsur-angsur dapat menyebabkan kecanduan dan merasa ada yang kurang apabila belum memegang atau memainkan perangkat keras smartphone. Bimbingan dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi tidak hanya diberikan kepada anak-anak usia dini, perlu diberikan juga kepada pengguna teknologi informasi dan komunikasi yang berusia remaja dan dewasa. Dalam segi apapun seperti moral, etika dan norma perlu ditnjau dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Bagaimana cara menanggapi pesan kepada orang lain, bagaimana cara menjaga komunikasi yang baik dengan sesama pengguna teknologi informasi dan komunikasi. Selain itu juga menjaga tutur Bahasa dalam berkomunikasi perlu diperhatikan secara teliti dan seksama supaya tidak timbul kesalah pahaman yang berdampak fatal dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
Menurut pendapat saya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam upaya penggunaan dan peningkatan dalam teknologi informasi dan komunikasi. Dilansir dari tekno kompas dari total populasi Indonesia sebanyak 274,9 juta jiwa, pengguna aktif media sosialnya mencapai 170 juta. Artinya, jumlah pengguna media sosial di Indonesia setara dengan 61,8 persen dari total populasi pada Januari 2021. Upaya tersebut dapat berupa penigkatan sistem keamanan setiap teknologi informasi dan komunikasi yang tersedia.
Bagaimana cara agar pengguna teknologi informasi dan komunikasi  dapat dibatasi apabila usianya belum memenuhi usia yang semestinya atau dapat dikatakan terlalu dini. Halini untuk menanggulangi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kesalahan dalam mengelola informasi. Filterisasi dalam mengelola teknologi informasi dan komunikasi sangat dibutuhkan oleh siapapun. Jika tidak dilakukan maka tidak dapat diduga akibatnya sehingga dunia akan mudah hancur karena semua tidak bisa dikendalikan. Upaya lain juga dapat dilakukan seperti pembatasan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi bagi pengguna yang masih dalam usia belum semestinya agar tidak kecanduan dan tetap menjalin komunikasi secara sosial.
Sisi sosial dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sangat diperlukan untuk menunjang keefektifan penggunaannya agar seimbang satu sama lain dan tetap terjaga komunikasi yang baik juga. Jika disimpulkan maka penggunaan teknologi informasi dan komunikasi membawa dampak yang baik dan dampak yang buruk juga. Dampak-dampak tersebut dapat ditentukan dan diambil hikmahnya apabila kita dapat mengeola dengan baik apa yang kita terima, jangan mudah memutuskan sesuatu secara sepihak tanpa berpikir panjang. Hal ini untuk kebaikan dalam menggunaakan teknologi informasi dan komunikasi, kebaikan dalam berhubungan atau berinteraksi secara sosial maupun kebaikan untuk diri sendiri. Memang sejatinya teknologi informasi dan komunikasi akan berkembang secara pesat dan perkembangan tersebut akan membawa dampak yang begitu signifikan dengan kesesuaian kehidupan saat ini. Jadikan semua teknologi informasi dan komunikasi menjadi kendali kita jangan sebaliknya yakni kita dikendalikan oleh teknologi informasi dan komunikasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H