Mohon tunggu...
Rifqi Daffa
Rifqi Daffa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAD

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Konten Menjadi Penghasilan adalah Nyata

23 Juni 2021   23:22 Diperbarui: 25 Juni 2021   19:54 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Hidup dalam konten adalah gambaran kehidupan yang saat Ini digandrungi oleh kawula muda terutama berjalan seiring dengan perkembagan zaman dan teknologi yang berkemang pesat. Konten merupakan informasi yang dibuat dan tersedia dalam media elektronik yang dapat berisi informasi  kesehatan, gaya hidup, olahraga dan lain sebagainya.  Tentu dalam proses pengolahan konten masih tetap harus melalui beberapa tahap yang dibilang tidak mudah.

Sebagai Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan prodi Ilmu Komunikasi tentu tidak jauh dari dunia pengolahan konten. Menjadi pengolah konten pernah saya jalani dalam kurun waktu belakangan ini. Sejak awal menjadi pengolah konten saya mneggunakan banyak metode dalam mengolah konten layaknya seperti pengolah konten yang lain. 

Ada beberapa metode yang saya gunakan dalam mengolah konten, pertama mengumpulkan atau melakukan riset terhadap keminatan khalayak mengenai konten yang disukai maupun yang tidak disukai.  

Kemudian melakukan pemilahan terhadap sekumpulan konten yang disukai maupunn yang tidak disukai oleh khalayak satu per satu. Berikutnya melakukan pengolahan atau pembuatan konten yang disukai khalayak dengan memperhatikan beberapa unsur-unsur  grafis dan elemen-elemen pendukung dalam grafis meliputi pemilihan warna yang enak dipandang, pemilihan jenis font yang tidak hyperbola, pemilihan kata-kata yang elegan tidak menyinggung pihak lain dan tetap menjaga nama baik. Kemudian dalam proses publikasi harus tetap memperhatikan beberapa unsur seperti jam-jam yang tepat dalam mempublikasi konten, pemilihan kata keterangan yang sikron dengan isi konten dan sebagainya.

Namun tetap sebaik apapun dalam mengolah konten tentu saja terdapat beberapa kekurangan yang harus diperbaiki seiiring berjalannya waktu. Sebagai contoh salah satu kekurangan dalam mengolah konten yakni konsistensi dalam memposting konten agar berjalan sesuai waktunya. Tentu banyak faktor yang menyebabkan pengolahan konten mengalami hambatan. Seperti benturan dengan jadwal lain atau sebagainya. Jika hambatan lain muncul seperti adanya kendala pada perangat yang digunakan baik perangkat keras dan perangkat lunak tentu sangat berpengaruh dalam berjalannya pengolahan konten. Hambatan laid pat berupa hilangnya materi yang akan digunakan untuk gambaran konten, kemudian terhambtnya dalam proses pencarian ide konten dan sebagainya.

Menjadi sosok pengolah konten memang harus menyesuaikan apa yang harus dikerjakan agar sesuai dengan target. Banyak orang yang menganggap peerjaan mengolh konten adalah pekerjaan mudah, nyatanya tidak seperti yang dipikirkan. Perlu melakukan banyak cara agar pengolahan konten berjalan lancar dan dapat diterima dengan baik oleh khalayak. 

Jika melihat seperti konten dari para influencer di negara Indonesia, ada banyak keanekaragaman dalam pengolahan konten seperti dari sosok @diwantaraanugrah yang dalam postingan instagramnya berisi konten mengenai games atau video permainan. Sosok yang kerap dipanggil Bang Tara ini cukup menginspirasi banyak kalangan khususnya para penikmat video permainan. 

Penyampaian informasi mengenai video permainan yang dibalut dengan humor yang cukup menggelitik membuat sosok Bang Tara dicap sebagai Gamers Kocak. Dari awal proses lahirnya seorang pengolah konten seperti Bang Tara perlu melakukan upaya yang begitu keras hingga sampai pada titik sekarang ini. Mulai dari pengolahan konten yang hanya diminati oleh kurang lebih tujuh orang hingga saat ini yang konten-kontennya diminati oleh kurang lebih jutaan orang. Dalam pegalaman saya memang pembuatan konten tidak semudah yang dibayangkan. Apabila kita sudah merasakan hasil positif dari pengolahan konten tersebut maka diri akan semakin bersemangat untuk mengolah konten menjadi lebih baik.

Seperti saat ini, variasi pengolahan konten sudah sangat beragam mulai dari elemen grafis, foto maupun video dan suara. Dari eleen grafis dapat ditinjau ada beberapa perangkat lunak yang dapat digunakan seperti dengan Adobe Photoshop, CorelDraw, Paint, Adobe Illustrator dan sebagainya. Pada foto dapat meggunakan Adobe Photoshop. Sedangkan pada video dapat menggunakan Adobe Premiere Pro, Vegas, Windows Movie maker, adobe flash dan sebagainya. Serta pada bidang audioatau suara dapat menggunakan Adobe Audition dan Audacity. Dalam penggunaan perangkakt lunak seperti yang disebutkan diatas tnentu perlu ditunjang dengan perangkat keras yang mumpuni. Setidaknya menggunakan perangkat keras yang siap diajak bekerja keras atau tahan banting.

Jika menggunakan smartphone dapat memalui aplikasi draw untuk membuat elemen grafis, menggunakan Adobe Lightroom untuk mengolah foto, VN Editor untuk mengolah video, dan menggunakan Audio MIX Maker untuk mengolah suara. Sama halnya dengan pc, tentu perlu juga ditunjang dengan menggunakan perangkat yang memadai dan mendukung multi tasking atau bekerja secara bersamaan dan juga tersedia penyimpanan yang longgar.

Memang banyak yang harus diperhatikan dalam pengolahan konten media sosial agar erjalan sesuai rencana. Berdasarkan pengalaman saya dalam mengolah konten media sosial,perluadanya traffic ada media sosial kita agar banyak interaksi ketika kita melaukan publkasi konten. Hal tersebut untuk memicu banyaknya peminat dalam hasil olahan konten yang kita buat. 

Sebagai contoh seperti melakukan tanya jawab dengan sesama penikmat konten sosial meida, jangan berikan pertanyaan yang begitu berat cukup pertanyaan yang ringan dan mudah untuk dibawa santai. Kemudian lakukan pendekatan pada audiens dengan cara memberikan hadiah secara Cuma-Cuma atau gratis kepada audiens sebagai wujud perkenalan mengenai konten apa yang telah kita olah atau kita buat. Hadiah dapat berupa souvenir, atau sebagainya. Untuk tips agar menarik audiensyang lain seperti menggunkan jasa endorse influencer. Para pengiut atau pengabdi tokoh influence tersebt dipastikan akan mengikuti arahan dari tokoh tersebut sebagian besar. Saat ini melalui pengolahan konten dapat dijadikan sebagai mata pencaharian. 

Banyak keuntungan yang dapat diambil dari semakin banyaknya tuntutan dalam pemenuhan produksi pengolahan konten. Seiring berjalannya waktu khalayak akan semakin sadar bahwa konten bukan hanya sekedar konten tetapi konten yang bermanfaat bagi siapapun audiennya dan pemiatnya. Konten yang baik selalu memberikan penjabaran yang baik pula begitu juga konten yang buruk tidak serta mertamemberikan memikirkan apa yang audiens berikan berupa timbal balik setelah atau pasca menerima olahan konten tersebut, apakah akan memilah atau bahkan terjerumus kedalam hal buruk tersebut. 

Sebagai pnikmat konten dan pengolah konen, pstikan untuk selalu melakukan filterisasi mengenai oalahan konten yang diterima, seperti meinjau terlebih dahulu, memastikan konten tersebut layak atau tidak untuk dinikmati, melakukan pengecekan apakah konten hasil olahan tersebut berupa informasi sesungguhya atau informasi palsu. 

Semakin berkembang dalam proses pengolahan konten maka semakin meningkat pula kreatifitas yang diperlukan agar sesama pelaku pengolahkonten tidak memiliki konten yang sama dan memilki konten yang berbeda sesuai dengan cirikhas masing-masing. Semoga kedepannya muncul para pengolah konten yang lebih beredukasi, kreatif, inovatif dan mamu bersaing dikancah lokal maupun hinfa ke luar negeri sebagai salah satu atau sekian dari banyaknya contoh tokokh pengharum nama bangsa. Pengolah konten yang baik akan selalu memberikan dampak yang positif bagi para pembaca dan penikmat hasl pengolahan kontennya.

by : Rifqi Daffa Rizqi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun