Mohon tunggu...
Muh Rifqi Akmal
Muh Rifqi Akmal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Wahid Hasyim Semarang

content writer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

The Power Word of Mouth: Pengalaman Seorang Wirausaha Muda Kendal

1 Agustus 2022   01:29 Diperbarui: 1 Agustus 2022   01:37 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada era saat ini penggunaan digital marketing menjadi salah satu trobosan bagi pelaku usaha untuk mengenalkan dan menawarkan produknya. Digital marketing berdampak cepat dalam penyebaran informasi produk. Selain itu, dapat mengurangi biaya pemasaran yang akan dikeluarkan dibanding dengan pemasaran konvensiaonal. Namun, kenyataannya masih ada satu strategi pemasaran konvensional yang masih eksis dan efektif digunakan ditengah maraknya digital marketing. Word of Mouth atau dalam bahasa Jawa dikenal dengan getuk tular merupakan strategi pemasaran yang banyak digunakan oleh para pelaku usaha. Strategi pemasaran ini dilakukan secara lisan dari mulut ke mulut.

Word of mouth efektif karena konsumen merasakan secara langsung dan puas dengan produk yang ditawarkan, kemudian merekomendasikannya kepada orang lain lagi. Karena produk yang ditawarkan mendapatkan rekomendasi, pada akhirnya menarik perhatian dari konsumen yang bahkan belum merasakannya.

Strategi pemasaran inilah yang masih diterapkan oleh saudara Shova Musyafaah, pemilik usaha kerupuk kelor yang berasal dari Kendal. Usahanya berdiri sejak 2016 dan masih aktif sampai saat ini. Beliau yang tadinya hanya memiliki 2 orang reseller, karena kekuatan word of mouth ini, sekarang memiliki 30 reseller aktif. Karena hasil dari word of mouth dari reseller dan konsumennya yang loyal, serta produknya memiliki kualitas dan keunikan yang membedakan dengan produk kerupuk yang lain, membuat produknya laris di pasaran. Alasan inilah yang membuatnya tetap bertahan dengan pemasaran word of mouth. Beliau pernah memasarkannya melalui pemasaran digital, akan tetapi tidak seramai ketika produknya direkomendasikan oleh reseller dan konsumenya.

Pasti kalian juga lebih memilih produk yang telah direkomendasikan oleh teman, kerabat atau saudara. Itulah kekuatan word of mouth,yang masih banyak diandalkan oleh para pelaku usaha.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun