Mohon tunggu...
Rifqi Nur Fauzi
Rifqi Nur Fauzi Mohon Tunggu... -

Mahasiswa UIN,Prodi ILMU KOMUNIKASI,Angkatan 2014

Selanjutnya

Tutup

Nature

Banjir Lagi?

28 Desember 2014   02:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:21 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Banjir ? Ya..banjir dimusim hujan sudah sering kita dengar khususnya di perkotaan-perkotaan yang minim sekali tempat peresapan air sehingga banyak kota-kota seperti kota Jakarta dan lain sebagainya mengalami banjir. Banjir di kota-kota besar sudah biasa terjadi dan banyak masyarakat yang mengeluh karenakebanjiran akan tetapi mereka tidak sadar bahwa yang menyebabkan banjir adalah ulah manusia sendiri. Kenapa bisa seperti itu ? Hal ini bisa terjadi karena banyak manusia atau masyarakat yang tanpa mereka sadari perbuatan mereka justru malah merugikan mereka sendiri. Beberapa kegiatan masyarakat yang dapat menyebabkan banjir yang merugikan mereka sendiri antara lain yaitu kebiasaan membuang sampah sembarangan baik di sungai, gorong-gorong maupun dijalan. Dampak dari membuang sampah sembarangan akan di rasakan ketika musim hujan tiba. Ketika musim hujan tiba, sampah-sampah yang dibuang sembarangan ketika musim hujan akan dibawa air dan ketika sampah itu menumpuk maka akan menyumbat aliran air yang ada baik di gorong-gorong ataupun sungai dan hal itu akan menyebabkan air yang ada di sungai ataupun gorong-gorong meluap ditambah lagi tidak ada resapan-resapan air sehingga terjadilah banjir. Hal lain yang menyebabkan bajir yaitu penebangan pohon-pohon yang ada di hutan tanpa melakukan reboisasi seperti penebangan liar. Apa kaitannya banjir dengan penebangan liar ? Kaitannya adalah ketika pohon-pohon yang ada dihutan banyak di tebang maka tidak ada lagi akar-akar pohon yang menahan air hujan agar tidak mengalir ke pemukiman penduduk tapi dengan adanya pebebangan liar tanpa diikuti reboisasi atau penanaman kembali maka akan menyebabkan air langsung mengalir ke pemukiman penduduk sehingga banjir pun terjadi selain itu, pendangkalan sungai pun juga menjadi salah satu dari berbagai macam faktor yang menyebabkan banjir terjadi. Pendirian bangunan di sepanjang aliran sungai merupakan faktor dari pendangkalan sungai itu sendiri. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa manusia sendirilah yang menyebabkan banjir terjadi. Banjir sangat sulit diatasi apabila masyarakat tidak mempunyai kesadaran lingkungan dan apabila masyarakat mempunyai kesadaran akan lingkungan, masalah banjir pasti akan terselesaikan.

Beberapa cara atau langkah awal agar banjir tidak melanda kembali antara lain yaitu menumbuhkan kesadaran masyarakat akan menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan karena banyak kita lihat secara langsung, banyak sungai-sungai yang ada di Indonesia itu penuh dengan sampah selain itu bau yang sangat menyengat yang ditimbulkan oleh sampah-sampah itu sangat mengganggu pernafasan ditambah lagi banyak pabrik-pabrik yang membuang limbahnya ke sungai sehingga ketika banjir terjadi banyak masyarakat yang mengalami penyakit gatal-gatal karena air banjir tersebut sudah sangat tercemar dan mengandung zat-zat kimia yang mungkin salah satunya zat berbahaya dan tidak cocok bagi kulit manusia dan ditambah lagi air kencing tikus yang terbawa banjir sehingga banyak juga masyarakat yang terkena leptospirosis.

Langkah selanjutnya yaitu mengadakan program reboisasi bagi daerah hutan-hutan khususnya di daerah pegunungan agar ketika hujan,air tertahan oleh adanya akar-akar yang menahan air.

Lahan resapan khususnya di daerah perkotaan dan penataan bagi masyarakat yang mendirikan bangunan di sepanjang aliran sungai juga merupakan langkah tepat untuk mengatasi banjir. Dengan langkah yang tepat dan intensif serta terpantau akan sangat memungkinkan jika masalah banjir khususnya diperkotaan akan terpecahkan dan terselesaikan karena banjir tidak hanya merugikan masyarakat dari segi materil tetapi juga sangat mengganggu dan berdampak pada kesehatan masyarakat itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun