Mohon tunggu...
Rifqi Titah Gemilang
Rifqi Titah Gemilang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sasaran Retorika Dakwah dalam Konteks Sosial dan Respons Terhadap Al - Qur'an

26 Juni 2024   23:12 Diperbarui: 26 Juni 2024   23:17 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh: Dr. Syamsul Yakin dan Rifqi Titah Gemilang (Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif  Hidayatullah Jakarta)

Retorika dakwah Islam secara umum menyasar seluruh umat manusia, baik Muslim, kafir, maupun munafik. Pada masa awal Islam, Nabi Muhammad SAW berdakwah berdasarkan perintah Allah yang termaktub dalam al-Qur'an. Peta sasaran dakwah dapat disusun berdasarkan respons manusia terhadap al-Qur'an.

Ayat yang mencerminkan respons manusia terhadap al-Qur'an tercantum dalam QS. Fathir/35: 32: "Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan di antara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah."

Kelompok pertama adalah mereka yang merespons al-Qur'an dengan menganiaya diri sendiri (zalim linafsih). Menurut Ibnu Katsir dalam tafsirnya, kelompok ini terdiri dari orang-orang yang lalai dalam menjalankan perintah Allah dan justru melakukan hal-hal yang dilarang. Mereka menyembah berhala, mangkir dari kewajiban zakat, dan melakukan kemunkaran. Kelompok ini digolongkan sebagai kafir dan menjadi sasaran pertama dalam retorika dakwah.

Kelompok kedua adalah mereka yang merespons al-Qur'an dengan setengah hati dan bimbang akan kebenarannya. Menurut Tafsir Jalalain, mereka mengamalkan sebagian perintah Allah dan mengabaikan yang lain. Ibnu Katsir menggambarkan mereka sebagai orang-orang yang menunaikan perintah wajib namun tidak konsisten dalam menjalankan sunah. Kondisi ini mencerminkan psikologis orang-orang munafik, yang menjadi sasaran kedua dalam retorika dakwah.

Kelompok ketiga adalah mereka yang merespons al-Qur'an dengan bersegera dalam kebaikan (sabiq bil-khairat). Mereka berlomba-lomba menaati dan menerima perintah Allah, sesuai dengan QS. al-Baqarah/2: 148. Kelompok ini adalah sasaran ketiga dan terbaik dalam retorika dakwah, diharapkan mampu melanjutkan dakwah secara konsisten.

Selain berdasarkan respons terhadap al-Qur'an, sasaran retorika dakwah juga dapat dipetakan dari sisi sosial. Sasaran dakwah mencakup berbagai strata sosial, mulai dari kelas atas, kelas menengah, hingga kelas bawah. Lebih rinci lagi, sasaran dakwah bisa dipetakan berdasarkan jenis kelamin, geografis, etnis, dan berbagai variabel sosial lainnya.

Pemetaan sasaran dakwah yang komprehensif ini bertujuan untuk memastikan bahwa pesan dakwah dapat diterima oleh berbagai lapisan masyarakat dengan pendekatan yang sesuai. Dengan memahami karakteristik dan respons setiap kelompok, dakwah dapat dilakukan lebih efektif dan mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu menyebarkan ajaran Islam secara luas dan mendalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun