Perkembangan zaman membuat khasiat dan pemanfaatan tanaman herbal semakin beragam, dan salah satunya tanaman lidah buaya. Tanaman lidah buaya (Aloe vera L.) banyak tumbuh pada iklim tropis maupun subtropis dan sejak lama sudah digunakan karena efek terapi yag dihasilkan nya. Aloe vera L tumbuh di daerah beriklim dingin maupun di daerah kering, seperti Asia, Amerika dan Afrika. Hal ini dikarenakan bagian stomata daun Aloe vera L dapat tertutup rapat pada musim kemarau karena untuk menghindari hilangnya air daun. Aloe vera L dapat tumbuh pada suhu optimum untuk pertumbuhan berkisar antara 16-33oC dengan curah hujan rata-rata pada 1000-3000 mm dengan musim kering sedikit panjang, sehingga Aloe vera L termasuk tanaman yang efektif dalam menggunakan air (Furnawanthi, 2002).
Diabetes mellitus (DM) adalah gangguan metabolik berupa meningkatnya kadar gula darah melebihi normal (hiperglikemi) yang dapat diakibatkan oleh terjadinya gangguan pada produksi insulin, sensitifitas insulin, maupun keduanya (American Diabetes Association, 2011.) Pankreas merupakan kelenjar penghasil insulin yang letaknya berada di belakang lambung. Di dalam pangkreas terdapat kumpulan sel yang berbentuk seperti pula dalam peta, sehingga sering disebut dengan pulau-pulau Langerhans pankreas. Pulau-pulau ini berisi sel alpha dan sel ini yang menghasilkan hormon glukoagon sedangkan sel beta adalah sel dapat menghasilkan hormon insulin. Dari kedua hormon ini bekerja secara berlawanan, glukagon meningkatkan kadar glukosa darah sedangkan insulin bertugas menurunkan kadar glukosa darah dalam tubuh (Schteingart, 2006).
Aloe vera L memiliki kandungan kimia yang berkhasiat hipoglikemik diantaranya kromium dan alprogen. Yang di percayai pemberian Aloe vera L dapat melindungi dan memperbaiki fungsi sel β pankreas yang sudah mengalami kerusakan. Kemudian kandungan Aloe vera L dapat bekerja seperti insulin dan menurunkan kadar glukosa darah sekalipun seluruh sel β pankreas telah mengalami degenerasi (Wuliyani, 2007). Pada Penelitian lain juga menyebutkan bahwa acemannan, antraquinon dan phytosterol pada tanaman ini diduga memiliki efek antidiabetes (AlinejadMofrad et al., 2015).
Penelitian menunjukkan bahwa pemberian sari Aloe vera L berpengaruh terhadap penurunan kadar gula darah acak pada penderita diabetes mellitus (Panglipuringtyas dan Siyoto, 2013). Penelitian lain juga menunjukkan pemberian jus lidah buaya (berefek terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus putih (Mustofa et al., 2012). Salah satu cara pengolahan Aloe vera L tanpa mengubah dan menghilangkan kandungan aloe emodin dan kromium untuk penatalaksanaan penyakit diabetes mellitus adalah dengan merebus lidah buaya (Nurmalina et al., 2014). Selain itu kandungan saponin di dalam lidah buaya (Aloe vera L.) juga di percayai memiliki aktivitas sebagai antidiabetes (Hidayah N, 2021).
Cara Mengkonsumsi Lidah Buaya (Aloe vera L.) Sebagai Antidiabetes:
Bahan yang digunakan adalah 100 gram lidah buaya dengan Cara Pembuatan: Aloe vera L dikupas dan dipotong-potong sebesar dadu. Setelah itu Aloe vera L direbus dengan air sebanyak 3 gelas sampai dengan tersisa kurang lebih  satu gelas. Air rebusan tersebut dikonsumsi 1 kali 1 gelas setiap hari, dan disarankan dikonsumsi 1 jam sebelum makan (Utami, 2011).
Penulis : Andi Permana., apt. Neni Sri Gunarti, S.Farm., M.Si (Universitas Buana Peruangan Karawang).
Daftar Pustaka
Alinejad-Mofrad, S., Foadoddini, M., Saadatjoo, S. A., & Shayesteh, M. Peningkatan status profil glukosa dan lipid dengan Aloe vera pada subjek pra-diabetes: uji coba terkontrol secara acak. Jurnal Diabetes dan Gangguan Metabolik.2015. 14(1): 22.
American Diabetes Association Clinical Practice Recommendations. Report Of The Diagnosis And Classifications Of Diabetes Mellitus Diabetes Care. 2011. USA: American Diabetes Association.
Amir, Suci M.J. Jurnal eBiomedik, Judul: Kadar Glukosa Darah Sewaktu pada Pasien Diabetes MellitusTipe 2 di Puskesmas Bahu Kota Manado. 2015:3(1). Manado : Universitas Sam Ratulanggi.
Arisman. (2010). Textbook of Nutrition Science of Obesity, Diabetes Mellitus and Dyslipidemia. Jakarta: EGC.
Bansole, S. Judul: Perbedaan Kadar Gula Darah Puasa Sebelum dan Setelah Pemberian Lidah Buaya Pada Ibu-Ibu Di Desa Tugu Mukti RT 03 RW 11 Kecamatan Cisarua Bandung Barat. 2014. Fakultas Ilmu Keperawatan Unai.
Kemenkes RI. (2018). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta.
Mustofa U.,and  Ari MA. Efek pemberian lidah buaya terhadap tikus putih yang diabetes. 2010 :1(1), hal : 35–40.
Nurmalina, Rina and Valley, B. (2014). Herbal Legendaris Untuk Kesehatan. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Panglipuringtyas, N., Siyoto, S. 2013. Effect of aloe vera juice on decreasing random blood sugar levels in patients with type II diabetes mellitus in the work area of the community health center in Trenggalek district.
Schteingart, D, E. 2006. Pankreas: Metabolisme Glukosa dan Diabetes Melitus. In Price S.A, Wilson L.M (Ed). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit 6th ed. Jakarta: EGC. hal:1259-72.
Utami, P. (2011). Healthy With Traditional Herbs Of Medicinal Plants To Overcome Diabetes Mellitus.. Agromedia Pustaka.
Wuliyani, T. 2007. Pengaruh jus lidah buaya (Aloe vera L) terhadap penurunan gula darah pada tikus putih strain wistar. [tesis]. Malang: Universitas Muhammadyah Malang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H