Selain itu, AI juga membuka peluang di sektor kreatif. Desainer grafis, penulis konten, dan pembuat video kini dapat memanfaatkan AI untuk meningkatkan produktivitas mereka. Contohnya, alat seperti DALL-E untuk desain grafis dan Jasper AI untuk penulisan konten membantu kreator menghasilkan karya dengan lebih cepat (AP News).
Pentingnya Upskilling
Untuk menghadapi perubahan ini, tenaga kerja perlu terus meningkatkan keterampilan mereka. Pelatihan ulang dan pengembangan keterampilan baru (upskilling) menjadi kunci agar tetap relevan di pasar kerja. Pemerintah dan perusahaan juga perlu berperan aktif dalam menyediakan program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Beberapa keterampilan yang sangat dibutuhkan di era AI meliputi pemrograman, analisis data, dan kemampuan berpikir kritis. Selain itu, kemampuan interpersonal seperti komunikasi dan kepemimpinan juga menjadi nilai tambah yang sulit digantikan oleh AI (FoxPrint Editorial).
Kesimpulan
AI adalah pedang bermata dua. Di satu sisi, teknologi ini menghadirkan efisiensi dan kemajuan luar biasa; di sisi lain, ia juga menggeser peran manusia dalam berbagai pekerjaan. Dengan memahami pekerjaan apa saja yang berisiko tergantikan dan peluang apa yang muncul, masyarakat dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi masa depan dunia kerja. Investasi dalam pendidikan dan pelatihan keterampilan menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa tenaga kerja manusia tetap relevan di era yang didominasi oleh AI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H