Mohon tunggu...
Rifqi AmmarDana
Rifqi AmmarDana Mohon Tunggu... Koki - Mahasiswa

wkwkwk

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Teknologi Mengiris Kebudayaan Tradisional

8 April 2021   11:35 Diperbarui: 8 April 2021   11:41 1213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Budaya adalah suatu warisan dari leluhur atau nenek moyang kita yang tidak ternilai harganya. Negara Indonesia disebut Negara maritim karena dikelilingi oleh banyak pulau, bahasa dan adat kebudayaan Indonesia sangat banyak dan beraneka ragam.
Keanekaragaman  Indonesia menjadi daya tarik bangsa lain dari belahan dunia, bahkan mereka juga mempelajarinya karena selain beraneka ragam, budaya Indonesia dikenal sangat unik dan menarik perhatian wisatawan asing untuk melihat keaneragaman budaya. Kebudayaan Indonesia semakin luntur ditelan zaman karena semakin berkembangnya teknologi telah membuat budaya banyak ditinggalkan oleh kalangan remaja.

Teknologi sangat mempengaruhi kehidupan, teknologi dapat menjadikan kehidupan kita menjadi lebih baik dan sebagai alat komunikasi jarak jauh. Dengan adanya teknologi kita dapat melihat informasi dimanapun dan kapanpun kita berada, teknologi juga mempermudah kita untuk berinteraksi dengan satu sama lainnya. Tetapi, teknologi juga memiliki dampak negatif pada generasi milenial, dilihat dari sisi negatifnya, generasi milenial saat ini cenderung tidak pedulu terhadap sosial budaya.

Adanya perkembangan teknologi membuat generasi milenial meninggalkan nilai-nilai budaya dan agama, dengan adanya teknologi, nilai-nilai yang ditanam pada diri seorang anak akan ikut hilang mengikuti arus generasi milenial. Para pemuda dan anak-anak jarang sekali melestarikan budaya tradisional Indonesia, jarang sekali mereka mengenal lebih dekat dengan tarian serta alat musik tradisional. Mungkin jika dihitung dari milyaran remaja di Indonesia, pasti cuma sedikit yang bisa memainkan alat musik tradisional.

permainan tradisional juga bisa mengasah otak anak agar lebih berkembang dan kreatif untuk melakukan berbagai kegiatan yang berdampak bagi diri mereka sendiri. Mereka juga bisa lebih aktif dalam berbagai kegiatan. Jika dibandingkan dengan teknologi atau permainan modern, itu sangat jauh sekali karena menurut saya gadget terlalu menguasai pola pikir anak, sehingga dapat membuat anak malas untuk belajar, mereka juga akan lebih mementingkan diri sendiri, mereka tidak peduli dengan keadaan sekitar. Jika permainan tradisional lebih dikembangkan dan lebih dilestarikan mungkin anak generasi milenial sangat sulit memahami bagaimana cara untuk memainkan ataupun mengaplikasikannya. Butuh waktu untuk mengajari mereka agar lebih mengenal permainan tradisional.

Karena itu banyak sekali kasus bahwa budaya kita banyak yang dicuri karena ketidakpedulian generasi penerus. Tetapi masyarakat kita kini sudah banyak meninggalkan nilai-nilai tersebut, padahal inilah identitas budaya kita. Jangan sampai kita terjajah oleh budaya luar bukan hanya kebudayaan kita tetapi cara berbicara kita pun sudah mulai terjajah. Kita lancar berbahasa inggris atau bahasa luar lainnya tetapi mengapa kita tidak tahu bahkan tidak bisa berbicara bahasa daerah kita sendiri. Maka dari itu kita harus mulai melestarikan budaya kita sendiri dengan cara memperkenalkan budaya kita kepada dunia agar menciptakan ketertarikan budaya Indonesia di kancah internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun