Di dalam cerita biasanya terdapat tokoh yang jahat, disini kita juga harus menentukan apa nih tokoh yang jahat dari brand kita. Misal di Kaosin, yang menjadi tokoh jahat adalah pakaian-pakaian ukuran besar yang tidak fashionable. Jadi Kaosin ini harus menyelesaikan masalah tersebut
Selanjutnya yaitu mencari tahu eksternal problem atau masalah dari luar atau bisa diartikan juga masalah yang umum dari si tokoh utama. Disini masalah orang-orang berbadan besar adalah mencari pakaian yang berukuran besar.
Selain eksternal problem selanjutnya yaitu mencari tahu internal problem atau masalah dari diri sendiri yang si tokoh atau pelanggan kita alami. Orang yang berbadan besar sering kali merasa minder pada orang-orang lain yang menggunakan baju kekinian. Karena model baju ukuran besar yang itu-itu saja. Disini Kaosin ingin membantu orang-orang yang berbadan besar ini untuk berpenampilan seperti orang-orang pada umumnya yang fashionable.
Yang berikutnya yaitu meet as a guide, seperti yang sudah di bahas di awal. bahwa yang dijadikan pahlawan bukanlah brand kita, tapi justru pelanggan kita yang dijadikan sebagai pahlawannya, yang akan menjalani cerita kehidupannya. Brand ini menjadi tokoh yang membantu pahlawan tersebut. Lalu bagaimana sih cara kita untuk membahasakannya kepada pelanggan kita?
Yang pertama adalah kita mencari kalimat-kalimat yang mengandung empati kepada pahlawan kit aini. Misalnya pada brand kaosin, kalimatnya adalah membantu teman-teman yang berbadan besar untuk tampil lebih baik. Kemudian ada juga yang Namanya authority, yaitu memperlihatkan kalau memang brand kit aini bisa dipercaya. Misalnya kita bisa menambahkan testimonia tau dengan menunjukkan public figure yang mengenakan produk kita, atau juga dengan menunjukkan data-data penjualan.
Yang selanjutnya adalah who give them a plan?, setelah kita memberi tahu tentang produk kita pada para pelanggan. Jangan lupa untuk memberi tahu mereka rencana-rencana agar mereka bisa membeli produk kita. Kita harus memberitahu caranya untuk mendapatkan brand kita.
Kemudian kita harus membantu mereka untuk menghindari kegagalan. Jadi hal-hal negatif apa yang bisa mereka hindari jika mereka mengenakan brand kita. Misalnya pada Kaosin, yaitu menghindari teman-teman yang berbadan besar untuk memakai pakaian yang itu-itu saja, juga menghindari untuk memakai pakaian yang kesempitan.
Dan yang terakhir adalah end in success. Artinya kita memperlihatkan jika menggunakan brand kita, tokoh-tokoh ini akan mendapat kesuksesan apa. Misalnya mereka menjadi lebih percaya diri, labih Bahagia, atau lebih puas lagi. Itu semua yang harus kita tunjukkan di semua materi promo kita.
Itulah dia tips-tips buat buat kamu yang lagi stuck dalam membangun sebuah  brand. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H