Mohon tunggu...
Rifli Mubarak
Rifli Mubarak Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kebahagiaan yang Muncul dari Senyuman Tulus Anak Jalanan

15 Agustus 2018   23:13 Diperbarui: 16 Agustus 2018   00:29 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat dimana hati menjadi suci, kedamaian yang mendatangi, dan keikhlasan hati untuk berbagi, merupakan sebuah panggilan jiwa elusif bagi Saya untuk merasakan sebuah kebahagiaan. Saya dan teman-teman organisasi Forum Anak terpanggil untuk melakukan suatu aksi saat itu. Bertepatan dengan bulan Ramadhan tepatnya 11 Juni 2016, Forum Anak Sulawesi Tengah melaksanakan kegiatan Berbagi Bersama Anak Jalanan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kawatuna. Forum Anak sendiri merupakan organisasi anak nasional yang diafiliasi langsung oleh Kementerian Pemerdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Sebuah partisipasi besar tentunya, Saya dan teman-teman yang memiliki keinginanan dan mau meluangkan tenaga dan waktu untuk bisa berkontribusi dalam aksi ini. Sebuah pengalaman yang sangat berharga tentunya karena dapat dipertemukan dengan teman-teman hebat yang saling berkoordinasi satu sama lain dalam merangkai kesatuan visi dan tujuan. 

dokpri
dokpri
Kegiatan ini berupa pembagian makanan dan takjil berbuka puasa. Mulai dari TPA Kawatuna dan melihat kondisi lingkungan dan situasi setempat, tentunya akan langsung terlintas di benak kita, bagaimana anak-anak disini mendapat tempat yang layak untuk bermain dan belajar, mendapatkan asupan gizi seimbang, dan menegakan hak-hak yang harusnya mereka miliki? Kebanyakan anak-anak dikawasan ini yang seharusnya bersekolah malah membantu orangtuanya bekerja dan memilah sampah demi kebutuhan mencukupi kebutuhan sehari-hari. Tentunya, kita memahami semua kondisi keluarga di lokasi tersebut dan inilah realita sosial yang terjadi. Pemerintah memang tidak cukup untuk berperan dalam hal ini, tetapi kita sebagai masyarakat dapat menjadi faktor pendukung untuk mewujudkan kepedulian antar sesama dalam menyebarkan kebahagiaan kepada setiap insan. Terlebih lagi, TPA Kawatuna merupakan tempat yang jauh dari perkotaan dan ironi, masyarakat disana khususnya anak-anak tidak mendapatkan asupan gizi yang baik dan beberapa persepsi orangtua mereka tentang arti pendidikan yang keliru. Persepsi tersebut menekankan bahwa yang terpenting bagi mereka adalah mencari uang. Bukan untuk menempuh pendidikan pada umumnya. Semua faktor tersebut menjadi alasan tersendiri bagi kita untuk concern terhadap permasalahan sosial tersebut yang tentunya berdampak kepada masa depan anak disana. Hal inilah yang membuat Saya dan Forum Anak Prov. Sulawesi Tengah memilih TPA Kawatuna sebagai tempat dilaksanakannya kegiatan ini.

dokpri
dokpri
Tak hanya berbagi takjil dan berbuka bersama, Forum Anak Prov. Sulawesi Tengah juga tak lupa akan tugasnya sebagai wadah partisipasi anak dan perpanjangan tangan dari pemerintah untuk memenuhi hak-hak anak yang jauh dari jangkauan pemerintah. Sambil membagikan takjil, Saya dan anggota Forum Anak Prov. Sulawesi Tengah juga menyampaikan secara ringkas dengan gaya penyampaian yang mudah dipahami masyarakat setempat tentang pentingnya pendidikan, asupan gizi seimbang bagi kesehatan anak, dan kebersihan lingkungan. Kegiatan ini juga menjadi bagian aksi nyata Forum Anak Sulawesi Tengah dalam memenuhi hak tumbuh kembang anak TPA Kawatuna dan merealisasikan bentuk empati anggota Forum Anak atas kepedulian terhadap anak-anak jalanan TPA Kawatuna yang membutuhkan. Program ini menjadi sebuah pengingat batin akan banyaknya anak di Indonesia yang belum mendapatkan kehidupan yang sejahtera lahir batin, bertempat tinggal di tempat yang layak, dan masih kurangnya akses kesehatan yang memadai.

Perjalanan kisah tersebut menyadarkan Saya untuk terus bersyukur dan meningkatkan energi positif bagi diri Saya untuk bisa bermanfaat bagi orang lain. Terdapat perasaan yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata, namun cukup dirasakan bahwa senyuman tulus anak jalanan mampu memberikan sebuah kebahagiaan didalam hati. Kegiatan bersifat sukarela seperti ini menjadi sebuah motivasi bagi Saya bahwa pentingnya kesadaran diri dalam bertindak terhadap realita sosial bagi orang yang membutuhkan adalah hal yang sangat penting. Inspirasi tersendiri didapatkan setelah melalui pengalaman tersebut dan ada cerita tersendiri dibaliknya. Mulai dari perjalanan di jalanan yang kotor, terjal, berbatu, hampir jatuh dari motor, bertemu dengan anjing dan sapi yang hampir mengejar di kawasan yang penuh sampah, dan masih banyak cerita unik lain didalamnya.

dokpri
dokpri
Saya sadar bahwa anak-anak disini memiliki keinginan dan semangat untuk berpendidikan tinggi. Karena kita tidak pernah tahu, akan ada salah satu dari mereka yang dapat menjadi pemimpin bangsa ini. Dari aksi tersebut, produktivitas diri dalam hal melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain, menjadi sebuah penghargaan bagi Saya dan teman-teman karena telah berkontribusi kepada masyarakat dan merealisasikannya. Hal tersebut dapat memberikan sebuah energi positif yang menular dan dapat menjadi penangkal energi negatif khususnya bagi kita para remaja yang diterjang arus globalisasi dan tren yang melupakan identitas kita sebagai masyarakat gotong royong.

Menurut Saya, sebuah energi baik bagi setiap individu untuk bisa ikut serta dalam kegiatan-kegiatan sosial adalah anugerah terbaik karena hati individu tersebut telah tergerak dan terpanggil untuk bisa menjalin kerjasama sosial. Hal tersebut sangatlah positif dan kontributif bagi kehidupan seseorang. Terlebih lagi, individualisme saat ini membuat orang-orang mulai acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitar khususnya di daerah perkotaan. Padahal, kesuksesan sejati adalah ketika kita membuat orang lain bahagia. Pentingnya sebuah konsolidasi individu untuk bisa bersama saling merangkul persatuan dalam keberagaman sangatlah penting dan menjadi energi yang sangat kuat ditengah latar belakang yang berbeda-beda.

Akhir kata, perjalanan aksi tersebut menyadarkan Saya bahwa, "Bukan seberapa banyak yang kita punya, tetapi seberapa banyak yang kita syukuri.". Karena hanya dengan memperkaya diri sendiri dengan uang yang berlimpah, tidak dapat menjamin sebuah kebahagiaan dan energi yang baik lahir dari diri orang tersebut. Tetapi bagaimana diri ini bisa menjadi seseorang yang bermanfaat bagi orang lain. Terima kasih kepada anak-anak Kawatuna yang menyadarkan Saya akan arti penting kehidupan.

Melalui kegiatan ini, Saya dan teman-teman berharap agar masyarakat dan pemerintah terus bergerak terhadap kepedulian bangsa tentang pentingnya lingkungan dalam tumbuh kembang anak serta meningkatnya rasa toleransi kita sebagai anak Indonesia yang hidup, tumbuh dan berkembang serta berpartisipasi di tengah perbedaan bangsa kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun