Saat dimana hati menjadi suci, kedamaian yang mendatangi, dan keikhlasan hati untuk berbagi, merupakan sebuah panggilan jiwa elusif bagi Saya untuk merasakan sebuah kebahagiaan. Saya dan teman-teman organisasi Forum Anak terpanggil untuk melakukan suatu aksi saat itu. Bertepatan dengan bulan Ramadhan tepatnya 11 Juni 2016, Forum Anak Sulawesi Tengah melaksanakan kegiatan Berbagi Bersama Anak Jalanan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kawatuna. Forum Anak sendiri merupakan organisasi anak nasional yang diafiliasi langsung oleh Kementerian Pemerdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Sebuah partisipasi besar tentunya, Saya dan teman-teman yang memiliki keinginanan dan mau meluangkan tenaga dan waktu untuk bisa berkontribusi dalam aksi ini. Sebuah pengalaman yang sangat berharga tentunya karena dapat dipertemukan dengan teman-teman hebat yang saling berkoordinasi satu sama lain dalam merangkai kesatuan visi dan tujuan.Â
Perjalanan kisah tersebut menyadarkan Saya untuk terus bersyukur dan meningkatkan energi positif bagi diri Saya untuk bisa bermanfaat bagi orang lain. Terdapat perasaan yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata, namun cukup dirasakan bahwa senyuman tulus anak jalanan mampu memberikan sebuah kebahagiaan didalam hati. Kegiatan bersifat sukarela seperti ini menjadi sebuah motivasi bagi Saya bahwa pentingnya kesadaran diri dalam bertindak terhadap realita sosial bagi orang yang membutuhkan adalah hal yang sangat penting. Inspirasi tersendiri didapatkan setelah melalui pengalaman tersebut dan ada cerita tersendiri dibaliknya. Mulai dari perjalanan di jalanan yang kotor, terjal, berbatu, hampir jatuh dari motor, bertemu dengan anjing dan sapi yang hampir mengejar di kawasan yang penuh sampah, dan masih banyak cerita unik lain didalamnya.
Menurut Saya, sebuah energi baik bagi setiap individu untuk bisa ikut serta dalam kegiatan-kegiatan sosial adalah anugerah terbaik karena hati individu tersebut telah tergerak dan terpanggil untuk bisa menjalin kerjasama sosial. Hal tersebut sangatlah positif dan kontributif bagi kehidupan seseorang. Terlebih lagi, individualisme saat ini membuat orang-orang mulai acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitar khususnya di daerah perkotaan. Padahal, kesuksesan sejati adalah ketika kita membuat orang lain bahagia. Pentingnya sebuah konsolidasi individu untuk bisa bersama saling merangkul persatuan dalam keberagaman sangatlah penting dan menjadi energi yang sangat kuat ditengah latar belakang yang berbeda-beda.
Akhir kata, perjalanan aksi tersebut menyadarkan Saya bahwa, "Bukan seberapa banyak yang kita punya, tetapi seberapa banyak yang kita syukuri.". Karena hanya dengan memperkaya diri sendiri dengan uang yang berlimpah, tidak dapat menjamin sebuah kebahagiaan dan energi yang baik lahir dari diri orang tersebut. Tetapi bagaimana diri ini bisa menjadi seseorang yang bermanfaat bagi orang lain. Terima kasih kepada anak-anak Kawatuna yang menyadarkan Saya akan arti penting kehidupan.
Melalui kegiatan ini, Saya dan teman-teman berharap agar masyarakat dan pemerintah terus bergerak terhadap kepedulian bangsa tentang pentingnya lingkungan dalam tumbuh kembang anak serta meningkatnya rasa toleransi kita sebagai anak Indonesia yang hidup, tumbuh dan berkembang serta berpartisipasi di tengah perbedaan bangsa kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H