Mohon tunggu...
Rifli Mubarak
Rifli Mubarak Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Bukan Hanya Mereka, Tapi Kita!

31 Mei 2018   16:57 Diperbarui: 31 Mei 2018   18:04 1082
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam konsep ini, pemerintah bersama stakeholders yang ada dapat melakukan tindakan pengelolaan sumber daya alam di suatu kawasan dengan baik dan benar. Khususnya pada pengelolaan ekosistem Padang Lamun berbasis masyarakat, dimaksudkan dengan adanya keterlibatan yang baik secara langsung maupun tidak langsung dari masyarakat dalam pengelolaan ekosistem Padang Lamun, diantaranya seperti yang telah saya sebutkan pada rehabilitasi lunak yaitu berpartisipasinya masyarakat lokal, LSM, swasta, perguruan tinggi, maupun kalangan peneliti lainnya.

Pengelolaan yang dimaksud erat kaitannya dengan aksi-aksi yang telah dikonseptualisasikan maupun direalisasikan nantinya seperti yang telah saya jelaskan pada rehabilitasi lunak. Tetapi, pengelolaan yang satu ini lebih menjadi prinsip setiap orang untuk membangun strategi yang baik dalam melestarikan lingkungan dan dilakukan secara terpadu dalam memperhatikan aspek ekologi. Dalam konteks pengelolaan berbasis masyarakat ini, pemerintah tentunya sama-sama diberdayakan sehingga tidak ada ketimpangan dalam pelaksanaannya.

Pengelolaan ini sangat penting karena tindakan ini dapat menjadi hal utama bahwa masyarakat menjadi komponen primer penggerak pelestarian areal Padang Lamun. Sekali lagi, peran masyarakat dinilai sangat strategis dalam menjaga dan melestarikan sumber daya pesisir dan laut khususnya bagi masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah tersebut. Namun problematika yang harus dihadapi adalah bagaimana kita dapat memengaruhi orang-orang untuk bisa menumbuhkan kesadaran dalam pengelolaan lingkungan yang baik karena hal tersebut tidak dapat tumbuh dengan sendirinya.

Upaya kontemplasi bagi saya terhadap hal ini adalah cara saya sebagai pelajar untuk bisa menyadarkan kepada teman-teman dan masyarakat bahwa bukan hanya pemerintah, DSCP Indonesia, dosen, peneliti di bidangnya, dan relawan-relawan lainnya yang dapat kita handalkan untuk bisa mengatasi masalah ini. Masalah mereka, masalah kita juga.

Tanggung jawab mereka, tanggung jawab kita juga. Walaupun kita tidak bisa melakukan aksi langsung dalam hal konservasi ataupun terjun di lapangan, penyebaran informasi sekecil mungkin dapat menjadi salah satu integrasi pemikiran bagi setiap individu dalam menyikapi masalah ini. Tentunya, semua hal tersebut sangat memiliki korelasi yang komprehensif dalam mendukung gerakan pemerintah dan DSCP Indonesia untuk peduli dengan terancamnya kepunahan Duyung maupun kerusakan Padang Lamun.

Bayangkan jika rumah kita rusak dan tak seorangpun peduli dengan bencana yang kita alami. Jika ditinjau dari ilmu sosiologi, dimanakah empati dan hati manusiawi seseorang? Sama sedihnya dengan rusaknya Padang Lamun yang menjadi rumah mereka, biota laut, dan kita tak sama sekali memiliki kepedulian sesama makhluk hidup yang saling membutuhkan.

Bukan masalah bagaimana Padang Lamum memberikan berbagai manfaat dan keuntungan kepada kita, tetapi bagaimana dewasa ini kita dapat menyikapi permasalahan lingkungan dengan bergerak sesuai profesi masing-masing dan menjadi tanggung jawab kita bersama. Bukan hanya lembaga swadaya masyarakat dan pemerintah yang bergerak dalam isu ini. Sebuah penegasan repetitif dari saya dalam permasalahan lingkungan ini adalah bukan hanya mereka yang perlu bertindak, tapi kita!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun