Mohon tunggu...
Travel Story

Jika Budaya Sawah Lodok di Jadikan Daya Tarik Wisata Manggarai

13 Juni 2016   07:51 Diperbarui: 13 Juni 2016   09:16 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sawah Lodok, Lokasi Cancar Keamatan Ruteng

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak kebudayaan di tipa daerah, dimana budaya itu sebagai ciri khas dari wilayah tersebut. Kabupaten Manggarai merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur, dimana terdapat beberapa budaya yang menarik disana.

saya sebagai salah satu Guru SM3T yang ditempatkan di Kabupaten Manggarai merasa beruntung dimana keunikan akan budaya Manggarai dapat saya kenal diantaranya adanya Tarian Caci, Rumah Adat Waerebo, serta Sawah Lodok. untuk sekarang saya akan membahas masalah Sawah Lodok dimana Sawah ini beda dengan sawah lainnya, bukan masalah cara tanaman ataupun jenis tanaman padi yang ditanam tetapi dilihat dari bentuk sawah yang seperti jaring laba-laba, dan para turis mancanegara biasanya menyebutnya Spider Ricefiled. 

Sawah ini merupakan sumber perekonomian penduduk sekitar, bisanya sawah ini pertama dimiliki oleh tuan tanah, maksud dari tuan tanah adalah tiap Desa memiliki Rumah Gendang dimana terdapat ketua adat. semua permasalahan yang ada di sekitar Desa akan diselesaikan di Rumah Gendang, termasuk didalamnya permasalahan pembagaian tanah. 

Sawah lodok merupakan sayah yang nantinya akan dibagi oleh ketua adat rumah gendang untuk para warga sekitar desa. sehingga sawah tersebut sudah terbagi perpetak. utntuk pengolahannya pun masyarakat masih dalam sistem gotong royong dari awal penanaman sampai masa panennya juga.

Saat Saya Berkunjung disana
Saat Saya Berkunjung disana
Bentuk dari Swah Lodok akan menarik para wisatawan karena bentuknya sehingga lokasi untuk melihat sawah lodok harus diperhatikan sehingga bisa menjadi masukan bagi daerah Kabupaten Manggarai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun