Mohon tunggu...
Rifky Julio
Rifky Julio Mohon Tunggu... Lainnya - Fresh Graduate (Baca: Penggangguran)

Sekedar menulis apa yang ingin ditulis. Antropologi | Anime | Daily Life | Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Na Niarsik, Hidangan Ikan Kering dari Tanah Batak

15 Maret 2021   14:47 Diperbarui: 15 Maret 2021   14:50 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Na Niarsik di upacara perkawinan adat Batak (merahputih.com)

Etnis Batak tak hanya dikenal dengan keunikan sistem kekerabatannya, namun juga menyimpan kekayaan budaya melalui masakan tradisionalnya. 

Salah satunya adalah masakan na niarsik atau Ikan Arsik. Istilah na niarsik sendiri dalam bahasa Batak berarti “dimasak kering” yang memang sesuai dengan cara pembuatan dari masakan tersebut (Hasairin, 2014). Hal yang sama juga terjadi pada sebagian besar masakan tradisional Batak lain yang dinamakan berdasarkan cara pembuatannya seperti na tinombur, na niura, dan na nigota.

Dalam pembuatannya, na niarsik menggunakan bermacam-macam bumbu seperti masakan ikan bumbu di daerah lain. Tetapi, yang menjadi ciri khas masakan Batak satu ini adalah penggunaan andaliman (merica batak) dan lokio (bawang batak). 

Kedua rempah khas Batak tersebut menghasilkan citarasa pedas yang khas dan menggambarkan sifat orang Batak yang keras dan tegas (Hasairin, 2014).

Andaliman (cnnindonesia.com)
Andaliman (cnnindonesia.com)

Proses pembuatan dimulai dari membersihkan isi perut ikan yang masih segar – ikan yang biasa dimasak adalah ikan mas. Setelah bersih, ikan dilumuri oleh jeruk agar bau amisnya hilang. 

Kemudian ikan dicampurkan dengan bumbu-bumbu yang sudah dihaluskan yang terdiri dari serai, lokio, andaliman, kunyit, jahe, cabai merah, bawang merah, bawang putih, dan kemiri. 

Selanjutnya ikan dimasukkan ke dalam panci dan disiram dengan air asam jawa. Ikan dimasak berkali-kali hingga kering dan bumbu dapat terserap. Jika sudah matang dan mengering, angkat ikan dan sajikan selagi hangat.

Na niarsik bukanlah sekedar olahan ikan yang dibuat dengan bumbu kuning - karena warna bumbunya yang kuning. Masakan ini juga mengandung makna filosofis dan simbol adat etnis Batak. 

Dilansir dari laman CNN Indonesia, Ketua Akademi Gastronomi Indonesia – Vita Datau Messakh menjelaskan bahwa terdapat cerita mengenai siklus kehidupan manusia dibalik hidangan na niarsik yakni kelahiran, perkawinan, hingga meninggal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun