Mohon tunggu...
Muhammad Rifky Fahreza
Muhammad Rifky Fahreza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa aktif dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah jakarta, Faktultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Program Studi Manajemen Dakwah. Hobi saya adalah mempelajari teknologi baru yang digunakan pada zaman sekarang dan sekaligus mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sinergi Dakwah dan Kebijakan Publik: Membangun Masyarakat yang Bermoral dan Sejahtera

15 Desember 2024   07:40 Diperbarui: 15 Desember 2024   07:40 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dakwah dalam politik menanamkan prinsip kepemimpinan yang jujur, amanah, dan bertanggung jawab, yang memengaruhi proses pemilihan pemimpin dan kebijakan yang dihasilkannya. Dalam politik, dakwah yang mendorong integritas dan akuntabilitas dapat mendorong masyarakat untuk memilih pemimpin yang berpandangan pro-rakyat. Selain itu, dakwah membantu masyarakat berpartisipasi dalam politik yang beretika dan konstruktif, yang menghasilkan pemerintahan yang lebih responsif dan jelas. Pemerintah yang jujur akan membuat kebijakan yang mendukung ruang dakwah dan memperkuat moralitas di masyarakat.

Di bidang ekonomi, dakwah berfungsi untuk mendorong bisnis yang halal, adil, dan transparan. Dakwah ekonomi yang menentang riba dan spekulasi dapat berdampak pada kebijakan pemerintah yang mendukung sistem pembiayaan berbasis syariah. Ini meningkatkan keadilan ekonomi dan mengurangi ketimpangan sosial. Selain itu, dukungan pemerintah terhadap ekonomi syariah memberi orang kesempatan untuk bertransaksi keuangan sesuai dengan prinsip agama, yang memperkuat dakwah dan membangun lingkungan bisnis yang adil dan stabil.

Akibatnya, dakwah memengaruhi kebijakan sosial, politik, dan ekonomi. Melalui nilai-nilai yang disampaikannya, dakwah membantu membuat kebijakan publik yang mendukung keadilan, kesejahteraan, dan keberlanjutan.

Kesimpulannya, dakwah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan kebijakan publik, sosial, politik, dan ekonomi dengan menanamkan nilai-nilai moral, etika, dan keadilan. Di sisi lain, kebijakan publik yang mendukung keberagaman dan kebebasan beragama juga memfasilitasi dakwah untuk berkembang secara positif. Hubungan timbal balik ini menciptakan sinergi antara dakwah dan kebijakan, yang bersama-sama berkontribusi dalam membangun masyarakat yang adil, sejahtera, dan bermoral, dengan tetap menjaga keseimbangan antara kebebasan beragama dan stabilitas sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun