Mohon tunggu...
Muhammad Rifky Fahreza
Muhammad Rifky Fahreza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa aktif dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah jakarta, Faktultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Program Studi Manajemen Dakwah. Hobi saya adalah mempelajari teknologi baru yang digunakan pada zaman sekarang dan sekaligus mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Dakwah Kontemporer: Studi Kasus Ustadz Hanan Attaki

22 November 2024   17:07 Diperbarui: 22 November 2024   17:49 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada Rabu, 13 November 2024, mahasiswa semester 3 Program Studi Manajemen Dakwah kelas A, B, C, dan D mengikuti kuliah bersama dengan tema "Studi Kasus & Praktik Implementasi" dalam mata kuliah Filsafat Dakwah. Kuliah ini bertujuan untuk mengasah kemampuan analisis mahasiswa melalui studi kasus dakwah kontemporer, dengan fokus pada tantangan dan solusi strategis yang dihadapi dalam konteks nyata. Selain itu, mahasiswa juga dilatih untuk melakukan simulasi praktik dakwah dan menyusun strategi berbasis teori keilmuan, sehingga mampu mengintegrasikan konsep teoretis dengan implementasi praktis yang relevan di masyarakat.

Studi Kasus Analisis Dakwah: Pendekatan Ustadz Hanan Attaki dalam Berdakwah

Da'i muda yang berhasil menggabungkan metode dakwahnya dengan pendekatan modern adalah Ustadz Hanan Attaki. Ia sering berbicara tentang hal-hal yang berkaitan dengan generasi muda, seperti karir, hubungan percintaan, kekhawatiran tentang masa depan, dan penggunaan media sosial. Ia mampu menyampaikan ajaran agama dalam konteks yang dekat dengan kehidupan sehari-hari audiensnya dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.

Salah satu kunci keberhasilan dakwah Ustadz Hanan adalah penggunaan media sosial. Ia menjangkau generasi muda yang terhubung erat dengan dunia digital melalui platform seperti Instagram, YouTube, TikTok, dan podcast. Sehingga konten dakwahnya lebih mudah diterima audiens, kontennya disampaikan dalam format video yang singkat tetapi sarat makna. Selain itu, ia aktif berinteraksi dengan pengikutnya melalui komentar atau sesi tanya jawab, yang menghasilkan komunikasi dua arah yang efektif.

Gaya dakwah Ustadz Hanan yang santai dan lucu sangat menarik. Setiap pesan, meskipun ringan, memiliki nilai moral dan spiritual yang mendalam. Selain itu, ia sering menggunakan cerita-cerita inspiratif dari Al-Qur'an, hadis, atau tokoh Islam untuk menggambarkan konsep agama dalam kehidupan nyata.

Dalam dakwahnya, Ustadz Hanan tidak hanya berkonsentrasi pada aspek agama; dia juga membahas masalah sosial seperti toleransi, ekonomi masyarakat, dan ancaman ekstremisme. Dengan membangun kesadaran kritis terhadap masalah sosial, ia menunjukkan bahwa Islam tidak hanya tentang ibadah, tetapi juga solusi untuk masalah modern.

Dakwah Ustadz Hanan Attaki menjadi contoh keberhasilan dalam menyampaikan ajaran Islam dengan cara yang relevan, dekat, dan menarik bagi generasi muda melalui pendekatan yang kreatif, interaktif, dan adaptif.

Simulasi Praktik Dakwah dan Pengembangan Strategi Berbasis Teori Keilmuan dengan Pendekatan oleh Ustadz Hanan Attaki

Untuk menjangkau audiens kontemporer, terutama generasi muda, Ustadz Hanan Attaki berhasil mengintegrasikan dakwah dengan teori keilmuan modern. Metodenya didasarkan pada teori sosial, komunikasi, dan pembelajaran yang relevan dengan masalah zaman. Teori interaksi simbolik mengatakan bahwa pemahaman bersama terbentuk melalui simbol seperti bahasa dan media sosial. Ustadz Hanan mengadakan sesi tanya jawab interaktif di platform seperti Instagram dan TikTok, membuat dakwahnya lebih dinamis dan sesuai dengan keinginan audiens.

Penggunaan media digital untuk menyebarkan nilai-nilai Islam menunjukkan pemanfaatan Teori Diffusion of Innovations oleh Ustadz Hanan. Dengan konten video singkat yang menarik, ia secara bertahap memperkenalkan ajaran agama dan mendorong audiens untuk menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari mereka. Metode ini membantu pesan dakwah tersebar di kalangan remaja yang akrab dengan teknologi digital.

Selain itu, metode Teori Konstruktivisme memanfaatkan pendidikan aktif dan partisipatif. Dalam ceramahnya, Ustadz Hanan mengajak audiens untuk berbicara dan berbagi pengalaman mereka sehingga mereka tidak hanya menerima pesan tetapi juga belajar agama secara mandiri. Langkah ini membuat nilai-nilai agama lebih mudah dipahami dan diinternalisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun