Mohon tunggu...
Muhammad Rifky Fahreza
Muhammad Rifky Fahreza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa aktif dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah jakarta, Faktultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Program Studi Manajemen Dakwah. Hobi saya adalah mempelajari teknologi baru yang digunakan pada zaman sekarang dan sekaligus mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Konteks Sosial dan Budaya dalam Integrasi Teknologi pada Dakwah Islam

1 November 2024   20:24 Diperbarui: 1 November 2024   20:26 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menggabungkan teknologi dengan prinsip dakwah adalah langkah strategis untuk meningkatkan efektivitas penyebaran pesan agama di era teknologi. Sekarang, dakwah dapat menjangkau audiens lebih luas dengan memanfaatkan berbagai platform digital seperti media sosial, situs web, dan aplikasi mobile. Metode ini mengubah cara dakwah yang tradisional menjadi yang lebih modern dan relevan, yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat modern.

Kemampuan untuk membuat konten yang menarik dan bermanfaat merupakan komponen penting dari penerapan teknologi dalam dakwah. Pendakwah dapat menyampaikan ajaran Islam dengan cara yang mudah dipahami oleh berbagai kalangan dengan menggunakan media seperti podcast, video, dan infografis. Teknologi juga memungkinkan interaksi dua arah antara pendakwah dan audiens, yang memungkinkan diskusi, tanya jawab, dan pertukaran ide yang lebih dinamis. Ini mempererat hubungan antara pendakwah dan masyarakat sekaligus meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pesan agama.

Meskipun ada banyak keuntungan, integrasi teknologi dalam dakwah juga memiliki kendala. Penyebaran informasi yang salah atau palsu dapat mengganggu pemahaman agama masyarakat. Oleh karena itu, pendakwah harus memastikan bahwa informasi itu akurat dan tetap berkomunikasi dengan baik di dunia digital. Selain itu, karena sifat cepat media sosial, pendakwah harus menyampaikan pesan agama secara padat dan bermakna agar inti dari ajaran Islam tidak hilang.

Umat Islam dapat saling berbagi pengalaman dan pemahaman agama melalui platform digital, yang memperkuat ikatan sosial dan memperkaya pengalaman beragama masyarakat. Selain itu, dakwah di era digital menjadi lebih inklusif dan menciptakan ruang diskusi yang sehat dan konstruktif. Dengan integrasi ini, dakwah memiliki cara baru untuk dilakukan, dan itu juga meningkatkan nilai dan relevansinya dalam kehidupan modern.

Di zaman sekarang, penggunaan teknologi dalam dakwah sangat memengaruhi penyebaran pesan agama karena memungkinkan dakwah menjangkau audiens yang lebih luas melalui berbagai platform digital, seperti media sosial, situs web, dan aplikasi mobile. Dengan teknologi ini, orang Islam dapat memperoleh informasi agama dengan mudah, ikatan sosial diperkuat, dan ruang diskusi menjadi lebih inklusif dan dinamis. Namun, penggunaan teknologi dalam dakwah juga menghadapi masalah, seperti menyebarkan informasi yang salah dan mengurangi interaksi langsung dalam komunitas muslim. Oleh karena itu, agar dakwah tetap relevan dan bermanfaat, pendakwah harus memastikan bahwa informasi tepat dan etika komunikasi tetap ada, dan bahwa pesan agama tetap asli dan mendidik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun