Mohon tunggu...
Muhammad Rifky Fahreza
Muhammad Rifky Fahreza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa aktif dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah jakarta, Faktultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Program Studi Manajemen Dakwah. Hobi saya adalah mempelajari teknologi baru yang digunakan pada zaman sekarang dan sekaligus mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Konteks Sosial dan Budaya dalam Integrasi Teknologi pada Dakwah Islam

1 November 2024   20:24 Diperbarui: 1 November 2024   20:26 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada Rabu, 30 Oktober 2024, Program Studi Manajemen Dakwah semester 3 kelas A, B, C, dan D mengadakan kuliah bersama dalam rangka membahas materi "Dakwah dan Teknologi" pada mata kuliah Filsafat Dakwah. Dalam pertemuan ini, para mahasiswa diajak mengeksplorasi pemanfaatan teknologi sebagai media dakwah, membahas dampak positif dan negatif dari penggunaannya dalam menyampaikan pesan-pesan agama, serta mengkaji bagaimana teknologi dapat diintegrasikan dengan prinsip-prinsip dasar filsafat dakwah. Materi ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pemahaman yang kritis dan bijak dalam memanfaatkan kemajuan teknologi demi memperluas jangkauan dakwah secara efektif dan beretika.

Pengaruh Konteks Sosial dan Budaya Terhadap Dakwah

Mengingat bahwa masyarakat modern sangat terhubung dengan teknologi, penggunaan teknologi dalam dakwah semakin penting di era globalisasi saat ini. Tiga gelombang besar teknologi: teknologi informasi, industri, dan pertanian. Sistem informasi, yang menggabungkan aktivitas manusia dengan teknologi untuk mendukung operasional dan manajemen, kini sangat penting untuk mendukung pertumbuhan organisasi dan bisnis dakwah. Dalam situasi seperti ini, eksistensi masjid dan aktivitas dakwah Islam juga memiliki peluang yang semakin besar untuk berkembang melalui media digital.

Usman Zakaria menyatakan bahwa penggunaan teknologi informasi menjadi alat penting dalam dakwah untuk memperluas ajaran Islam. Di masa lalu, dakwah dilakukan secara langsung, tetapi sekarang dapat dilakukan melalui surat, media cetak, dan elektronik. Bahkan dakwah saat ini dapat dilakukan secara digital dengan menggunakan internet. Meskipun teknologi telah memungkinkan pesan dakwah menjangkau khalayak yang lebih luas, itu juga membawa tantangan baru, yaitu kemungkinan berdampak negatif terhadap moral dan perilaku masyarakat.

Dinamika dakwah menjadi lebih kompleks karena kemajuan teknologi dan kemudahan mendapatkan informasi. Teknologi informasi memengaruhi gaya hidup masyarakat, termasuk umat Islam, sehingga dakwah Islam harus menyesuaikan diri dengan pendekatan baru. Dakwah Islam menghadapi tantangan untuk mengimbangi dampak negatif teknologi dengan mengoptimalkan media digital sebagai cara yang aman dan edukatif untuk menyampaikan pesan. Dakwah Islam, yang sebagian besar dilakukan melalui jejaring sosial di internet, telah ditingkatkan oleh teknologi.

Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika, internet dapat digunakan untuk dakwah, karena mayoritas penduduk Indonesia menggunakan jejaring sosial. Para dai semakin aktif menggunakan teknologi informasi untuk menyampaikan pesan-pesan Islam dengan lebih luas daripada cara dakwah konvensional.

Analisis Konteks Sosial dari Perspektif Keilmuan Dakwah

Dalam dakwah Islam, teknologi informasi memiliki dampak positif dan negatif. Di sisi positif, teknologi memungkinkan umat Islam di seluruh dunia untuk mendapatkan informasi tentang Islam, bahkan dari wilayah yang jauh dan sulit dijangkau. Ini memungkinkan mereka untuk belajar lebih banyak tentang Islam melalui internet, TV, radio, buku, aplikasi, dan media digital lainnya. Di sisi negatif, teknologi juga memungkinkan umat Islam untuk memperluas pengetahuan mereka tentang Islam melalui berbagai media digital.

Namun, kemajuan teknologi juga membuat masyarakat muslim menghadapi masalah. Salah satu konsekuensi dari ini adalah kurangnya solidaritas sosial dan ikatan emosional dalam komunitas muslim. Teknologi sekarang memungkinkan orang untuk lebih sering mengakses informasi agama dari kenyamanan rumah mereka sendiri. Akibatnya, interaksi sosial yang biasanya terjadi di masjid atau melalui pertemuan dengan pemuka agama berkurang. Selain itu, karena masyarakat lebih sering mengikuti berbagai juru dakwah di media digital, yang kadang-kadang tidak memberikan bimbingan yang mendalam dan langsung, otoritas para pemimpin agama di masyarakat mulai menurun.

Berkembangnya pemahaman agama yang cepat adalah efek negatif lainnya. Teknologi cenderung membantu masyarakat memperoleh informasi agama dengan cepat, tetapi mereka seringkali kurang mempelajari atau menerapkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi membuat masyarakat lebih selektif dan cerdas saat mengakses informasi agar nilai-nilai agama tetap utuh dan diamalkan secara konsisten.

Integrasi Teknologi Dengan Prinsip-Prinsip Filsafat Dakwah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun