Pemuda asal Republik Kopi itu menambahkan, tujuan dari kegiatan ini menjadikan setiap masyakat sebagai tracer di lingkungannya untuk upaya mengontrol persebaran covid-19 dan dapat melakukan upaya antisipasi dan melakukan penanganan secara cepat dan tanggap, sehingga dapat memutus rantai persebaran covid-19 di lingkungan RT 01/ RW 01 Kelurahan Nangkaan. Diharapkan, kedepannya sistem ini dapat digunakan oleh seluruh masyarakat di setiap RT/RW Kelurahan Nangkaan.
Menurut pemuda yang juga ikut aktif dalam dunia gerakan mahasiswa tersebut, dalam data yang di dapat dari Dinas Kesehatan (DINKES ) Kabupaten Bondowoso setidaknya sebanyak kurang lebih 80 kasus di Kelurahan Nangkaan yang terdaftar di Dinkes, jika dalam aturan Kemenkes setidaknya dalam setiap 1 kasus konfirmasi harus terdapat 15 kontak erat yang harus di tracing maka dalam 80 kasus konfirmasi maka kontak erat yang harus d tracing yaitu 1.200 kontak erat.
Selain itu, untuk mentracing 1.200 orang tersebut maka di butuhkan 80 tracer, maka dari itu inovasi ini juga bertujuan menjadikan setiap warga adalah tracer bagi lingkungan sekitarnya. Dengan demikian dalam upanya mengontrol penyebaran COVID-19 mahasiswa KKN BTV 3 yang di bawah bimbingan Bapak Sundahri ini mencantumkan inovasi tersebut dalam proker KKN BTV 3 UNEJ kali ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H