Mohon tunggu...
Rifky Bagas Nugrahanto
Rifky Bagas Nugrahanto Mohon Tunggu... Penulis - Pegawai Negeri Sipil

Mengawali penulisan artikel di situs pajak.go.id, serta merambah pada publikasi di media cetak. Beberapa artikel telah terbit di antaranya di Harian Ekonomi Neraca dan Investor Daily Indonesia. Perjalanan menulis ini pun mengantarkan saya dapat ikut tercatat dalam buku dokumentasi “Voyage Indonesia 2018 : Kala Dunia Memandang Indonesia” dalam momen Annual Meetings WBG-IMF tahun 2018, Bali. Menjadi salah satu dari 100 artikel opini dan feature yang menyuarakan tentang momen berharga itu dan manfaatnya untuk Indonesia. Beberapa dokumentasi tulisan saya dapat dilihat juga pada https://rifkyjournals.blogspot.com/.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sepenuh Hati Cinta Purnama

23 Mei 2019   15:30 Diperbarui: 23 Mei 2019   15:50 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 "Doain aja ada rejeki, nanti uangnya buat beli semen," doa ibunya.

Sebenarnya rumah keluarga Purnama masih dalam perbaikan. Mereka sekeluarga harus pindah dari rumah kontrak yang lama karena rumah tersebut sudah terjual. Kondisi rumah mereka pun dapat dibilang belum dapat dihuni sempurna. Sehingga pembangunannya pun sedikit mencicil bagian tiap bagian.

Melihat kondisi tersebut, Purnama teringat perlombaan cerpen tersebut. Jikalau menang, setidaknya dia bisa menggunakan uang tersebut untuk membeli semen. Tanpa berpikir lama, segeralah dia kembali ke kamarnya, mengumpulkan ide untuk cerpen yang ingin dibuatnya.

Sudah tiga hari, dia mengumpulkan ide dan malam hari sebelum jatuh tempo pengumpulan. Dia menuliskan semuanya cerita dan kegundahan dalam hatinya dalam sebuah karyanya. Dia berdoa semoga karya ini dapat mengabulkan keinginannya untuk dapat memenangkan hadiah.

Setelah menunggu sekitar dua minggu, Bu Indah memanggil Purnama untuk ke ruangannya.

"Selamat ya, Purnama kamu cerpen kamu menang juara 2." Bu Indah menyampaikan.

"Terima kasih, Bu." Purnama berkata lembut dan sedikit meneteskan air mata.

Sesampainya di rumah Purnama berlari memanggilnya ibunya dan menyerahkan semua uang yang dia terima. Ibunya terkejut dan sangat bersyukur. Uang yang tak seberapa itu, diberikan Purnama dengan sepenuh hati dan rasa cinta kepada keluarganya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun