Ayat ini memperlihatkan bagaimana Allah memberikan pilihan agar seseorang tetap bisa menjalankan kewajiban shalat meskipun dalam keadaan bepergian.
3. Menghargai Keberagaman Kondisi Manusia
Ayat mukhayat juga menunjukkan penghargaan terhadap keberagaman kondisi dan situasi manusia. Allah mengetahui bahwa setiap individu memiliki situasi yang berbeda, oleh karena itu dalam beberapa hukum atau perintah, ada pilihan yang dapat disesuaikan dengan keadaan. Ini mengajarkan bahwa dalam kehidupan beragama, ada ruang untuk pertimbangan atas kondisi sosial, ekonomi, dan fisik masing-masing individu.
Contoh Ayat:
أُحِلَّ لَكُمْ صَيْدُ ٱلْبَحْرِ وَطَعَامُهُۥ مَتَٰعًا لَّكُمْ وَلِلسَّيَّارَةِ ۖ وَحُرِّمَ عَلَيْكُمْ صَيْدُ ٱلْبَرِّ مَا دُمْتُمْ حُرُمًا ۗ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِىٓ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
artinya:
"Tidak ada dosa bagimu jika kamu berburu laut dan makanannya sebagai kesenangan bagi kamu dan para musafir." (QS. Al-Ma'idah: 96)
Ayat ini mengajarkan tentang fleksibilitas dalam aturan makanan, di mana orang yang dalam perjalanan diperbolehkan untuk makan hasil laut, meskipun pada kondisi biasa ada aturan yang lebih ketat.
4. Prinsip Moderasi dan Keseimbangan
Ayat mukhayat mengandung prinsip moderasi, menghindarkan umat dari ekstremisme atau pilihan yang terlalu berat atau tidak realistis. Dalam hal ini, Allah tidak membebani umatnya dengan kewajiban yang berlebihan. Prinsip keseimbangan ini juga terlihat dalam aspek lain kehidupan, seperti dalam memilih cara memperoleh penghasilan atau menjalani hubungan sosial.
Contoh Ayat:
مَا جَعَلَ اللّٰهُ لِرَجُلٍ مِّنْ قَلْبَيْنِ فِيْ جَوْفِهٖ ۚوَمَا جَعَلَ اَزْوَاجَكُمُ الّٰـِٕۤيْ تُظٰهِرُوْنَ مِنْهُنَّ اُمَّهٰتِكُمْ ۚوَمَا جَعَلَ اَدْعِيَاۤءَكُمْ اَبْنَاۤءَكُمْۗ ذٰلِكُمْ قَوْلُكُمْ بِاَفْوَاهِكُمْ ۗوَاللّٰهُ يَقُوْلُ الْحَقَّ وَهُوَ يَهْدِى السَّبِيْلَ
artinya:
- "Dan tidak ada dosa bagi kalian dalam apa yang kalian janjikan dengan perkataan lisan kalian, tetapi yang ada adalah dosa dalam apa yang dibulatkan oleh hati kalian." (QS. Al-Ahzab: 4)
Ayat ini menggambarkan keseimbangan dalam pengambilan keputusan, terutama yang melibatkan komitmen atau janji, di mana ada ruang untuk memilih sesuai dengan niat dan keadaan.
5. Pentingnya Niat dalam Setiap Pilihan
Setiap pilihan yang diambil oleh umat Islam dalam hidupnya selalu didasari oleh niat yang baik. Ayat-ayat mukhayat sering kali menekankan bahwa niat yang tulus dan ikhlas akan menentukan hasil dari pilihan yang diambil. Dalam hal ini, bukan hanya pilihan itu sendiri yang penting, tetapi juga niat di balik pilihan tersebut.
Contoh Ayat: