Mohon tunggu...
Muhammad Rifky
Muhammad Rifky Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Hobi membaca, Penulis Beginner, Praja IPDN XXV

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Dari Jakarta ke Masjid Kubah Emas

22 Agustus 2016   15:34 Diperbarui: 22 Agustus 2016   23:23 3349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil gambar untuk kartu kereta api untuk satu kali perjalanan (rouens.blogspot.com)

Hey kawan, siapapun kamu dimanapun kamu berada dan sedang apa kamu disana

Kali ini aku ingin sedikit bercerita tentang sebuah perjalananku dengan 2  temanku kemarin pergi ke sebuah masjid. Masjid? Iya masjid. Tapi kali ini bukan sembarang masjid melainkan sebuah masjid yang mungkin saja terkenal di seluruh antero jagad raya Indonesia.

Dan ini lah diaaaaa ......

Beralamat di Jalan Maruyung Raya, Meruyung, Limo, Kota Depok, Jawa Barat. Masjid ini terkenal dengan kubahnya yang terlapis emas. Emas? iya emas seperti yang ibu-ibu sering jadikan perhiasan jadi kalung cincin dan sahabat-sahabatnya hehe

Cerita perjalanan saya dimulai dari sejak saya keluar dari gerbang kampus kebanggan saya wehehe (gerbang IPDN kampus Jakarta- Jl. Ampera Raya Cilandak Jaksel). 

bersama dua orang teman yang tidak bukan adalah teman sekamar dan kamar sebelah yang sengaja ingin mencari sebuah perjalanan pesiar (kegiatan keluar dari kesatriaan selama beberapa jam yang telah ditentukan) yang halal dengan konsep bernuansa islami, zen mode on wahaha ....

tidak tidak, sebenarnya perjalanan kali ini adalah untuk belajar bagaimana cara naik KRL di Jakarta wehehe jadi sambil menyelam minum air lah kalo kata orang lama.

Perjalanan dimulai dari menaiki sebuah kendaraan primadona yang hampir ada di seluruh daerah nusantara Indonesia sebut saja angkutan kota (angkot) bernomor 36 yang akan membawa kami ke stasiun pasar minggu. dengan biaya 10 ribu untuk bertiga kami sudah sampai pasar minggu dalam keadaan sehat wal afiat tanpa kekurangan sedikit apapun

Kemudian .....

dengan sedikit melangkahkan kaki kami sudah sampai di .... stasiun kereta pasar minggu yang akan membawa kamiterbangberlayar ke tujuan kami berikutnya.

hal yang pertama kami cari adalah dimana kami bisa dapatkan tiket masuk kereta. caranya adalah dengan memasang mukamu dengan cool seolah-olah semuanya baik-baik saja dan berkata kepada petugas loket.

"pergi ke depok baru pak, untuk seorang" sambil merogohkan kocekmu dan memberikan uangmu untuk ditukarkan kartu masuk kereta untuk satu kali perjalanan. dan kamu akan segera mendapatkan sebuah kartu sakti.

jeng jeeeeng ....

dengan kartu ini kamu akan bebas pergi kemanapun kamu mau (asal ada isinya yak wehehe) maka dari itu kamu harus mengatakan kemana stasiun yang akan kamu tuju kepada petugas agar saat meminta kartu biayanya akan disesuaikan dengan stasiun tujuanmu.

contohnya nih, dari stasiun pasar minggu ke stasiun depok baru itu biayanya 4000 rupiah maka kamu akan membayar 14ribu ke loket dengan 10ribu mungkin sebagai jaminan yang bisa kamu ambil lagi di loket stasiun tujuanmu saat mengembalikan kartu

sampai di stasiun depok baru, kami melanjutkan dengan angkutan kota nomor 03 berwarna biru tua sampai di suatu pertigaan kami berganti angkot dengan nomor 102 sampai di depan gerbang Masjid Dian Al-Mahri atau Masjid Kubah Emas.

yang pertama terlihat adalah sebuah gerbang yang besar yang kamu akan lewati dan masjid sudah akan terlihat dari kejauhan dengan keindahan kubah emasnya terpampang gagah dengan pantulan sinar matahari yang membuatnya berkilauan dari jarak jauh. sungguh elok dan berhati mulianya seseorang yang mendirikan masjid ini dan membuatnya sangat indah yang membuat Baitullah ini menarik untuk dikunjungi untuk mendirikan solat bahkan sebagai tempat wisata bersama keluarga atau teman-teman.

Siapakah Dian Al Mahri Pemilik Mesjid Kubah Emas?

dengan berjalan kaki masuk kami melihat sebuah area yang sangat luas yang terlihat diisi oleh taman-taman dan pepohonan membuat kawasan masjid ini tambah elok dipandang mata.

Semakin dekat ke masjid kemegahan dan kebesaran masjid ini makin terlihat jelas dan membuat kami terpana. Masjid yang dikelilingi oleh menara-menaranya ini sepertinya tidak akan pernah sepi dan membuat aku dalam hati bergumam "Alhamdulillah, beberapa waktu lalu liat di televisi, sekarang sudah bisa datang kesini" dan hati segera mengirim sinyal ke otak bahwa kami harus segera mendirikan solat duhur dimasjid ini..

kami masuk lewat pintu di sebelah utara masjid yang dekat dengan aula serbaguna. kesanku datang kesini aku teringat dengan masjid Islamic Center Samarinda Kalimantan Timur yang besar dan megahnya seperti ini juga, mungkin lain waktu aku akan ceritakan.

setelah melepas sepatu dan menitipkannya, segera kami mengambil air wudhu dan ketika aku masuk masjid ini pesona melihat keindahan dalamnya yang tidak kalah dengan luar masjid. ornamen-ornamen khas timur tengah dengan hiasan yang indah menyenangkan mata, ingin aku menghabiskan siang ini disini karena kesejukan suasananya.

Hajah Dian Al-Mahri dan Masjid Kubah Emas, Sebuah Kisah

ketika solat selesai kami dirikan, sejenak aku melihat ke atas, melihat langit-langit masjid melihat sebuah lukisan di dalam kubahnya yang bergambar langit menandakan keagungan dan kebesaran Allah, Tuhan yang selalu menaungi kita hambanya.

nanacorp.blogspot.com
nanacorp.blogspot.com
kemudian tergantung lampu hias yang kalau tidak salah langsung didatangkan dari negara Italia dengan berat mencapai 8 ton.

tak berapa lama kami segera melangkahkan kaki keluar dari masjid ini dan menuju ke jalan kembali menuju kampus IPDN di jakarta. tak lupa kami mengabadikan momen ini agar dapat kami kenang dikemudian hari hahaha

Masjid ini petjah bro!! very recommended buat elu-elu yang pengen wisata religi..

Kesimpulanku dalam perjalanan ini, sejauh-jauhnya kamu berjalan, kita sebagai makhluk ciptaannya akan selalu merasa bahwa kita akan lebih dekat dengan Sang Pencipta kita. apapun agamamu, apapun kepercayaanmu. Jangan pernah merasa kita seseorang yang besar karena kita pun merupakan ciptaannya. percaya atau enggak kita hanyalah seperti debu kecil di dunia yang sangat-sangat besar ini, lakukanlah sebuah perjalanan dan buktikan kebesaran-Nya.

Gimana denganmu? Perjalanan seperti apa yang kamu sukai?

Cost :

1. Angkot jl. Ampera - Stasiun Pasar Minggu            Rp. 4000,-

2. Kereta Pasar Minggu - Depok Baru                        Rp. 2000,-

3. Angkot 03 & 102                                                     Rp. 8000,-

Optional:

Bisa pakai Go-Car atau Grabcar dari stasiun langsung ke masjid dengan biaya Rp. 30.000 - Rp. 40.0000

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun