dengan sedikit melangkahkan kaki kami sudah sampai di .... stasiun kereta pasar minggu yang akan membawa kamiterbangberlayar ke tujuan kami berikutnya.
hal yang pertama kami cari adalah dimana kami bisa dapatkan tiket masuk kereta. caranya adalah dengan memasang mukamu dengan cool seolah-olah semuanya baik-baik saja dan berkata kepada petugas loket.
"pergi ke depok baru pak, untuk seorang" sambil merogohkan kocekmu dan memberikan uangmu untuk ditukarkan kartu masuk kereta untuk satu kali perjalanan. dan kamu akan segera mendapatkan sebuah kartu sakti.
jeng jeeeeng ....
dengan kartu ini kamu akan bebas pergi kemanapun kamu mau (asal ada isinya yak wehehe) maka dari itu kamu harus mengatakan kemana stasiun yang akan kamu tuju kepada petugas agar saat meminta kartu biayanya akan disesuaikan dengan stasiun tujuanmu.
contohnya nih, dari stasiun pasar minggu ke stasiun depok baru itu biayanya 4000 rupiah maka kamu akan membayar 14ribu ke loket dengan 10ribu mungkin sebagai jaminan yang bisa kamu ambil lagi di loket stasiun tujuanmu saat mengembalikan kartu
sampai di stasiun depok baru, kami melanjutkan dengan angkutan kota nomor 03 berwarna biru tua sampai di suatu pertigaan kami berganti angkot dengan nomor 102 sampai di depan gerbang Masjid Dian Al-Mahri atau Masjid Kubah Emas.
yang pertama terlihat adalah sebuah gerbang yang besar yang kamu akan lewati dan masjid sudah akan terlihat dari kejauhan dengan keindahan kubah emasnya terpampang gagah dengan pantulan sinar matahari yang membuatnya berkilauan dari jarak jauh. sungguh elok dan berhati mulianya seseorang yang mendirikan masjid ini dan membuatnya sangat indah yang membuat Baitullah ini menarik untuk dikunjungi untuk mendirikan solat bahkan sebagai tempat wisata bersama keluarga atau teman-teman.
Siapakah Dian Al Mahri Pemilik Mesjid Kubah Emas?
dengan berjalan kaki masuk kami melihat sebuah area yang sangat luas yang terlihat diisi oleh taman-taman dan pepohonan membuat kawasan masjid ini tambah elok dipandang mata.