Mohon tunggu...
Rifky Afrizaldi
Rifky Afrizaldi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Teknologi Pangan UNISRI Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

KKN Unisri Beri Sosialisasi Keamanan Pangan pada Warga Desa Keden Kelurahan Sidoharjo Sidoharjo Wonogiri

30 Agustus 2024   17:20 Diperbarui: 30 Agustus 2024   17:36 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi keamanan Pangan pada Warga Dusun Keden, Kelurahan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri/dokpri.

Sidoharjo, Wonogiri- Dalam pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Slamet Riyadi Surakarta, Kelompok 61, Muhammad Rifky Afrizaldi NUgroho yang ditempatkan di KElurahan SIdoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri telah melaksanakan berbagai macam program kerja sebagai pengabdian masyarakat dengan DPL Mutya Paramita Pratita, S.E., M.Sc. Salah satu program kerja pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan yaitu pemberian sosialisasi dengan judul "Peningkatan Kesadaran Warga Tentang Keamanan Pangan ".

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, dan perairan. Menurut Undang-undang republik Indonesia No.18 Tahun 2012 tentang pangan, bahwa keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakn kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi.

Kegiatan penyuluhan tentang peningkatan kesadaran warga tentang keamanan pangan ini adalah untuk meningkatkan dan menambah wawasan warga Desa Keden tentang pentingnya keamanan pangan agar pangan yang diolah dapat dikonsumsi secara aman dan tidak menimbulkan penyakit.  "Melalui program sosialisasi peningkatan keamanan pangan ini diharapkan agar warga Keden dapat meningkatkan kesadarannya terhadap pentingnya pangan yang aman" ujar Rifky.

Sosialisasi keamanan Pangan pada Warga Dusun Keden, Kelurahan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri/dokpri
Sosialisasi keamanan Pangan pada Warga Dusun Keden, Kelurahan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri/dokpri
Pada hari Senin, 29 Agustus 2024 dilakukan sosialisasi di Rumah Bapak Supri RT 3/RW 3 Dusun Keden, Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri tentang peningkatan kesadaran warga terhadap keamanan pangan di lingkungan rumah tangga dalam mencegah terjadinya keracunan pangan yang disebabkan oleh pangan. Di Indonesia sendiri, persoalan keamanan pangan juga menjadi beban kesehatan masyarakat meskipun seringkali tidak disadari. Makanan atau minuman mengandung cemaran, misalnya bakteri, sering kali menyebabkan sakit seperti diare yang dianggap sepele. Setidaknya, terjadi 23 kejadian luar biasa yang terjadi di Indonesia.

Berdasarkan data dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), selama 2017-2021 terjadi 281 KLB. Sebbanyak 21.279 orang terpapar , 10.294 orang sakit, dan 24 orang meninggal dunia akibat keracunan makanan. Dari kasus KLB yang dilaporkan tersebut, hampir 44 persen akibat masakan rumah tangga. Sekitar 21 persen lainnya akibat konsumsi jasa boga dan 20,3 persen karena jananan.

Sosialisasi ini berisi tentang keamanan pangan yang dapat dilakukan di lingkup rumah tangga, misalnya saat sebelum mengolah pangan, saat mengolah pangan, dan setelah pengolahan pangan. Sebelum mengolah pangan contohnya saat penyimpanan bahan yang sebelulm digunakan maupun persiapan sebelum memasak. 

Bahan-bahan yang dapat disimpan di lemari pendingin yaitu bahan yang memiliki kerusakan yang tinggi misalkan bahan hewani seperti daging ayam, daging sapi, telur, daging ikan, dan sayur-sayuran. Penyimpanan bahan tersebut sebaikanya dilakukan dengan tepat seperti dilakukan penyimpanan di tempat beku untuk bahan daging-dagingan dan untuk bahan seperti sayur-sayuran dan telur dapat disimpan di lemari pendingin. Persiapan sebelum pengolahan yaitu dengan mencuci bersih peralatan yang akan digunakan dan dilakukan pencucian tangan.

Selain itu, melakukan pemisahan bahan mentah dan bahan matang. Penggunaan alat yang berbeda dapat mengurangi terjadinya kontaminasi yang ditimbulkan dari bahan mentah terhadpa bahan pangan yang sudah matang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun