Mohon tunggu...
Rifky Raya
Rifky Raya Mohon Tunggu... Penulis -

Bergiat di Komunitas PELAR. Mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Aqidah Usymuni (STITA), Terate Sumenep. Aktivis PMII Sumenep. Menulis puisi di sejumlah media lokal dan nasional juga di dalam beberapa antologi bersama.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Elegi Musim

12 Januari 2016   21:18 Diperbarui: 12 Januari 2016   21:36 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengingatmu adalah kesetiaan yang tak terungkap

Bergetar di atas udara yang lindap
Berkibar seperti tarian hujan
Yang disembunyikan dalam pelukan

Berapa lama waktu akan dikubur?
Menahan tubuhku di balik batu
Sepertinya, jalan telah begitu panjang
Mengulur matahari-menyusun irama puisi

;Rintik-rintik hujan yang ritmis
Mengiris doa begitu giris
Aku terkulai di sudut pintu
Malam menyemerbak aroma sendu

Di luar, hujan telah mengutukku
Menjadi seorang pemabuk
Menari di atas tujuh langit yang retak
Mengucurkan bayang-bayang
Seumpama tubuhmu yang gelap
Mengaburkan kesetiaan yang tak terungkap

Sumenep, Desember 2015

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun