Bukankah Sang Pencipta telah memberi Indonesia tanah yang luas dan subur untuk dikelolah. Jadi, sudah sepatutnya pemberian itu disyukuri dengan cara diberdayakan sebaik-baiknya. Dari PANDORA (pandemi corona) kita bisa lebih belajar lagi untuk mendekatkan diri kepada Tanah, salah satu pemberian Tuhan yang sangat luar biasa manfaatnya.
Menyoal tentang “kembali ke tanah”, tahukah kalian jika selama pandemi corona ini menyerang habis aktivitas sosial? ada sosok yang terus berjuang untuk kepentingan orang banyak, mereka adalah para Dorota-bou (yang hidup di lumpur).
Di Indonesia sendiri para Dorota-bou lebih akrab disebut dengan panggilan Petani. Mereka adalah orang-orang yang terus bekerja, mengusahakan agar ketersediaan beras dan hasil tanah lainnya bisa tetap terjaga. Tidak peduli seberapa besar ancaman Pandemi sedang mengintai mereka, lumpur akan tetap menjadi rumah bagi tubuh yang kuat itu.
Saat tanah memanggil, mereka akan selalu datang untuk bekerja. Fajar hingga senja menjadi jarum jam tempat mereka menata waktu. Hujan dan terik matahari adalah payung yang setiap hari menemani kulit mereka. Keringat menjadi simbol dari setiap rasa lelah, sakit dan kesabaran dari seorang Dorota-bou.
Sederhana adalah pakaian yang terus membungkus tubuh Tangguh mereka. Sebut saja mereka sebagai pahlawan tanpa gelar. Dorota-bou akan selalu setia kepada tanah dan akan terus kembali ke tanah, itulah bakti mereka kepada Tuhan dan tanah. Karena mereka adalah Dorota-bou, orang-orang yang hidup di lumpur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H