Mungkin istilah diplomasi bukan hal yang asin di telinga kita. Terlebih pada politik atau  hukum ini sering dipakai untuk menyelesaikan beberapa permasalahan rumit yang membutuhkan banyak pendekatan.Â
Diplomasi mungkin akan selalu dikaitkan dengan sidang kenegaraan, negoisasi, bahkan tukar pendapat antar petinggi dunia. Sejatinya memang begitu, namun diplomasi lebih dipahami singkat sebagai bagian dari pendekatan untuk membuat orang lain melakukan tindakan sebagaimana keinginan atau tujuan kita.Â
Tahukan Anda jika memang dalam diplomasi ini ada banyak macam dan betuknya. Kali ini membahas mengenai salah satu bentuknya, yaitu Multi Track Diplomacy atau diplomasi multi jalur. Maksudnya gimana? Simak hingga akhir untuk menjawab kebingungan Anda.Â
Kenalan Dulu Yuk,Â
Adanya bentuk diplomasi ini berawal dari Louise Diamond dan John McDonald mendefinisikan sebuah sistem keterkaitan beberapa jalur atau track tentang pembentuk perdamaian di sistem internasional dalam bukunya Multi-Track Diplomacy. Penjelasan ini yang kemudian di diaplikasikan dalam bentuk The Institute of Multi-Track Diplomacy pada tahun 1992.Â
Track atau jalur yang dijelaskan Diamond awalnya hanya lima namun disempurnakan oleh McDonald menjadi sembilan yaitu Pemerintah, Penyelesaian Konflik dengan Professional, Bisnis, Private Citizen, Penelitian pendidikan dan training, aktivitas perdamaian, agama, serta pendanaan.Â
Tiap jalur ini berfokus pada bidangnya masing-masing dan tidak ada jalur yang lebih tinggi, namun jika jalur-jalur ini digabungkan akan menghasilkan sinergi pendekatan konflik dan kedamaian. Diamond menyebut pendekatan-pendekatan pada ke-sembilan jalur sebagai "System Approach to Peace" yang mana "No One Track By Itself, Can Build a Peace Process That Will Last" (Notter and Diamond 1996).
Penerapan Oleh IMTDÂ
IMTD menekankan pada transformasi konflik dari conflict habituated  system to peace system dengan menekankan identifikasi kasus dan penyelesaian yang menguntungkan keduabelah pihak (negosiasi). Ketika transformasi berhasil menurut IMTD harus ada peacebuilding yang akan menguatkan perdamaian di seluruh dunia, melalui agreement, pembuatan sistem penyatuan aktor (demokrasi dan organisasi perdamaian).Â