Pada zaman sekarang setiap orang pasti menggunakan kendaraan bermotor entah itu kendaraan roda empat ataupun roda dua. Orang menggunakan kendaraan bermotor untuk memudahkan nya berpindah tempat dari tempat lain ke tempat lainnya. setiap hari pasti orang menggunakan kendaaran untuk beraktivitas entah itu untuk pergi berkerja ataupun lainnya.
      Terbukti dari data naik nya kepemilikan kendaraan bermotor di Indonesia yaitu,dari badan pusat statistic (BPS) mencatat, produksi kendaran bermotor dalam negeri mencapai 6,18 juta unit pada tahun 2021. Jumlah itu naik 42% dari tahun 2020 yang hanya berjumlah 4,35 juta unit. Pruduksi kendaraan bermotor di Indonesia pada 2020 turun drastis 50% dari tahun 2019 yang sebesar 7,77 juta unit.
      Kemudian kepolisian republik Indonesia (POLRI) mencatat, jumlah kendaraan bermotor di Indonesia mencapai 152,51 juta unit hingga 31 desember 2022. Dari jumlah tersebut, sebanyak 126,99 juta unit atau 83,27% di antara nya berupa sepeda motor atau kendaraan roda dua. Sebanyak 19,31 juta kendaraan bermotor di Indonesia merupakan mobil penumpang atau kendaraan beroda empat.
      Dari data di atas dapat kita simpulkan bahwa perkembangan kendaraan di Indonesia itu sangat pesat. Ada beberapa hal yang membuat perkembangan itu sangat pesat salah satu nya adalah agar setiap orang mudah dalam berpindah tempat atau agar mudah dalam berpergian.
      Ada beberapa hal yang terpenting dalam menggunakan kendaraan bermotor yaitu salah satu nya adalah bahan bakar agar kendaraan itu dapat berjalan. Ada salah satu suplayer jenis bahan bakar di Indonesia ini yaitu dari pertamina. Dari suplayer tersebut pasti memiliki beberapa jenis bahan bakar lagi yang bisa di kategorikan dari kandungan RON atau oktan nya.. Dari pertamina ada pertalite, pertamax, pertamax turbo, pertamax racing, pertamina dex, solar, dan bio solar.
      Nah apa sih bahan bakar yang cocok untuk kendaraan kita? Yang pasti balik lagi dari kendaraan nya masing-masing yang bisa di ketahui dari kompresi dalam pembakaran nya. Dari kompresi itu kita bisa mengetahui mesin membutuhkan RON yang pas untuk mesin kendaraan kita. Apabila RON itu tidak sesuai dengan yang dibutuhkan mesin itu sendiri maka lama kelamaan mesin itu akan mengalami kerusakan pada komponennya. Â
      Ada beberapa kerusakan yang dapat terjadi pada kendaraan jika RON tidak sesuai dengan mesin nya yaitu:
- Mesin akan menjadi ngelitik atau pre-ignition
- Mengurai usia pemakaian pada busi
- Timbulnya kerak pada ruang bakar
- Rusak nya ECU
Perincian nilai rasio kompresi yang sesuai dengan nilai RON atau oktan nya:
- Rasio kompresi 9:1 memakai oktan 88
- Rasio kompresi 10:1 memakai oktan 90
- Rasio kompresi 10:1 – 11:1 memakai oktan 92
- Rasio kompresi 11:1 – 13:1 memakai oktan 98
- Rasio kompresi 13:1 ke atas memakai oktan 100
Perincian nilai RON atau oktan dari beberapa jenis bahan bakar dari pertamina:
- Pertalite nilai oktan nya setinggi 90
- Pertamax nilai oktan nya setinggi 92
- Pertamax turbo nilai oktan nya setinggi 98
- Pertamax racing nilai oktan nya setinggi 100
Terus bagaimana dengan nilai RON atau oktan pada pertamina dex, solar, dan bio solar? Untuk pertamina dex, solar, dan bio solar itu sebutan nya bukan RON atau oktan melainkan CN. Berapa nilai CN pada pertamina dex, solar, dan bio solar? Pertamina dex (CN53), solar (C16), dan bio solar (CN48).
Mengapa pertamina dex, solar, dan bio solar berbeda dari pertalite, pertamax, pertamax turbo, pertamax racing? Karna untuk pertamina dex, solar, dan bio solar biasa nya di gunakan untuk kendaraan bermesin diesel. Jadi semakin banyak nilai CN pada kandungan maka semakin sempurna dan efisien.
Nah sekarang sudah tau kan bahan bakar yang cocok untuk kendaraan nya, jadi harus memenuhi apa yang di butuh kan pada mesin kendaraan nya agar tidak mengalami kerusakan pada komponen mesin nya.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H