Mohon tunggu...
Rifki Romadoni
Rifki Romadoni Mohon Tunggu... Ilustrator - Mahasiswa

all about things

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ancaman Perang Nuklir di Semenanjung Korea dan Dampaknya Terhadap Kestabilan Politik, Keamanan, dan Ekonomi di Asia Timur Hingga Dunia

11 Agustus 2024   14:48 Diperbarui: 11 Agustus 2024   14:48 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konflik di semenanjung Korea tentunya sudah tidak asing bagi kita, dua negara yang notabenenya bersaudara ini saling bersitegang satu sama lain dari awal lepasnya pendudukan oleh Jepang hingga saat ini, di era modern ini perang nuklir merupakan ancaman yang nyata bagi kita semua. Lantas apa saja yang melatarbelakangi konflik berkepanjangan ini dan dampaknya jika perang Nuklir ini terjadi?.

Sejarah Terjadinya Konflik di Semenanjung Korea

Setelah Jepang kalah pada perang dunia ke-II dan berakhirnya pendudukan Jepang di semenanjung korea, terjadilah perang dingin blok barat yang dipimpin AS dan blok timur yang dipimpin Uni Soviet. Disaat inilah AS dan Uni Soviet meperebutkan pengaruh melalui ideolooginya, korea selatan dibawah pengaruh AS dengan paham liberal dan korea utara dibawah pengaruh Uni Soviet dengan paham komunisnya.

invasi pasukan korea Utara terhadap Korea Selatan dimulai pada 25 Juni 1950 karena sebelumnya pada Desember 1948 PBB mengesahkan bahwa Korea Selatan adalah satu satunya pemerintahan yang sah diwilayah Korea.

Konflik tersebut terjadi hingga genjatan senjata pada 27 Juli 1953 yang ditandatangani di Panmunjom di sebuah desa di perbatasan antara Korea Utara dan Korea Selatan, yang mengakhiri pertempuran untuk sementara waktu. Namun, perjanjian damai permanen belum pernah tercapai hingga saat ini.

Ancaman Perang Nuklir dan Dampaknya Terhadap Kestabilan Dunia

Baru-baru ini Vladimir Putin Presiden Russia dan Kim Jong Un Presiden Korut menandatangani perjanjian pertahanan antara Russia-Korut, yang didalamnya terdapat persetujuan timbal balik jika salah satu negara terjadi agresi maka negara yang lain akan membantu. Disaat yang bersamaan pula AS, Jepang, dan Korsel melakukan kerjasama keamanan dan pertahanan.

Tidak lama Korut melakukan uji coba rudal balistik, KCNA media pemerintah Korut menyatakan bahwa Pyongyang berhasil meluncurkan rudal Hwasongpho-11Da-4.5 yang mampu membawa hulu ledak sebesar 4,5 ton.

Hal ini dapat menimbulkan tensi semakin meninggi antara kedua aliansi, walaupun masih saling "kode" namun hal ini menjadi ancaman yang nyata jika Korut atau Korsel melakukan serangan. Satu rudal saja diluncurkan negara-negara dibelakangnya siap membantu. Bukan tidak mungkin perang antara kedua negara dapat meluas, ini dapat menjadi masalah besar bagi politik, keamanan, dan ekonomi dunia.

Ketegangan antara Korut dan negara-negara saingannya seperti Korsel, Jepang, dan AS dapat memicu ketegangan dikawasan lainnya seperti Iran, China hingga Timur Tengah dan wilayah lainnya, yang berpotensi menyebabkan krisis internasional dan tidak terkecuali Indonesia.

Konflik bersenjata juga dapat menyebabkan krisis kemanusiaan yang besar pengungsi kelaparan, warga sipil jadi korban. Penggunaan senjata nuklir ini yang sangat dikhawatirkan, senjata nuklir dapat menyebabkan bencana yang mengerikan seperti bom Hirosima dan Nagasaki yang sedikitnya menewaskan 129.000 korban jiwa, termasuk juga radiasi dan kerusakan lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun