Bawden (2001) menawarkan pemahaman baru mengenai literasi digital yang berakar pada literasi komputer dan literasi informasi. Literasi komputer berkembang pada dekade 1980an ketika komputer mikro semakin luas dipergunakan tidak saja di lingkungan bisnis namun jugamasyarakat. Sedangkan literasi informasi menyebarluas pada dekade 1990an manakala informasi semakin mudah disusun, diakses, disebarluaskan melalui teknologi informasi berjejaring.
Secara sederhana literasi komputer diartikan sebagai alat bagi organisasi, komunikasi, penelitian dan pemecahan masalah. Shapiro dan Hughes (1996) mengemukakan bahwa literasi komputer terdiri dari tujuh komponen yaitu sebagai berikut.
1. Literasi alat -- kompetensi menggunakan piranti lunak dan keras.
2. Literasi sumber -- pemahaman tentang berbagai sumber bentuk, akses dan informasi
3. Literasi sosial-struktural -- pemahaman mengenai cara produksi dan manfaat informasi secara sosial 4. Literasi penelitian -- penggunaan teknologi informasi untuk penelitian dan pengetahuan
5. Literasi penerbitan -- kemampuan berkomunikasi dan menerbitkan informasi
6. Literasi teknologi baru -- pemahaman mengenai perkembangan teknologi informasi
7. Literasi kritis -- kemampuan untuk mengevaluasi manfaat teknologi baru
Literasi teknologi (Dakers, 2006 dalam Martin, 2008) didefinisikan sebagai kemampuan menggunakan, mengelola dan memahami teknologi.
Literasi teknologi adalah kemampuan menggunakan teknologi yang melibatkan pengetahuan mengenai faktor-faktor kunci yang menentukan keberhasilan sistem operasi teknologi.Â
Hal ini meliputi pengetahuan mengenai sistem makro, adaptasi manusia terhadap teknologi, prilaku sistem. Ketrampilan ini juga menyangkut kemampuan menjalankan seluruh aktivitas teknologi secara efisien dan tepat.