Mohon tunggu...
Rifki Ivan
Rifki Ivan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Blog Pribadi

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Universitas Trunojoyo Madura

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kuliah Daring: Paham atau Tidak Paham

9 Desember 2021   12:42 Diperbarui: 9 Desember 2021   12:55 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: AyoSemarang.Com

Pada tanggal 2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan konferensi pers terkait wabah Corona. Presiden Jokowi menyebutkan terdapat 2 warga negara Indonesia (WNI) yang positif terkena virus Corona yaitu seorang perempuan berusia 31 tahun bernama Sita Tyasutami dan ibunya Maria Darmaningsih yang berusia 64 tahun, keduanya merupakan warga Depok, Jawa Barat. Setelah ditelusuri lebih mendalam oleh Kementerian Kesehatan ternyata keduanya terkena virus corona disebabkan melakukan kontak langsung dengan warga Jepang. Sejak adanya pandemi Covid-19, semua aktivitas masyarakat lumpuh total seperti ekonomi,sosial,dan pendidikan. Pendidikan di Indonesia yang semula tatap muka terpaksa dilakukan secara daring. Berawal dari pengumuman libur 2 minggu yang ternyata sampai setahun lebih.

Aktivitas kuliah pada masa pandemi terpaksa dilakukan secara daring karena situasi angka kenaikan Covid-19 yang semakin naik. Kuliah Daring merupakan jalan agar mahasiswa tetap mendapatkan ilmu walaupun tidak bertemu secara tatap muka.

Setiap Universitas pasti menerapkan kuliah daring. Mahasiswa dituntut agar bisa menggunakan teknologi, hal ini merupakan salah satu keuntungan agar mahasiswa bisa paham teknologi istilahnya jangan sampai gagap teknologi. Media yang digunakan kuliah daring seperti: Google Classroom, Google Meet, dan Zoom.  

Efektifkah Kuliah Daring?

Efektif dalam kuliah online ini mengacu pada aktifnya kelas mahasiswa dan dosen berinteraksi mengenai materi, mahasiswa bertanya apabila tidak paham.
Nah,apakah efektif kuliah daring? jawabannya adalah tak sepenuhnya efektif, dapat kita jumpai di media sosial, mahasiswa kurang paham akan materi yang dijelaskan hingga keluhan akan adanya tugas dari dosen yang banyak. Hal ini dapat dilihat di Twitter, pengguna Twitter mencurahkan isi hatinya dengan menulis "kapan sih kuliah daring ini selesai? sumpah aja capek banget. Dirumah mulu nih susah cari distraksi" Twitter @hourlyayaa bahkan ada menuliskan "Kerja tugas mulu, capek gua Nikah aja kali ya" Twitter @Meylandarii. Ini menjadi perhatian serius kampus dan pemerintah, bagaimana caranya agar mahasiswa dalam kuliah paham materi yang disampaikan dosen.

Sumber: Twitter @hourlyayaa dan @Meylandarii
Sumber: Twitter @hourlyayaa dan @Meylandarii


Lalu apakah Dosen tidak boleh memberi tugas ke mahasiswa? Dosen boleh memberikan tugas ke mahasiswa,tetapi tidak terlalu banyak. Sebagian Dosen memberikan tugas sering ke mahasiswa ibarat air terjun mengalir yang tiada hentinya. Banyak dari mahasiswa walaupun dikasih tugas masih belum paham materinya.

Dalam kuliah daring banyak dari mahasiswa mematikan kamera sedangkan Dosen menyalakan kamera dan memberikan materi. Selain itu, mahasiswa melakukan kuliah sambil menonton drama,makan,bahkan sampai ditinggal tidur. Sikap ini merupakan hal yang tidak pantas karena kita harus menghargai dan menghormati setiap Dosen yang memberikan materi.

Sikap Aktif Mahasiswa

Mahasiswa dalam kuliah daring cenderung malas untuk kuliah, berbeda saat kuliah tatap muka, semangat mahasiswa tinggi dalam kuliah. Hal ini menjadi perhatian serius untuk Dosen bagaimana memberikan materi dalam kuliah harus kreatif dan inovatif untuk membuat mahasiswa menjadi aktif.

Dosen memberikan materi dengan cara penyampaian yang menarik dapat membuat mahasiswa minat untuk mengikuti perkuliahan. Mahasiswa begitu juga harus aktif dalam kuliah, menjawab pertanyaan Dosen ataupun bertanya apabila tidak paham.
Sikap aktif mahasiswa diperlukan guna  mendukung pemahaman mahasiswa dalam Menyerap materi.

Pada semester 1 masa saat mahasiswa belum mengenal dunia kampus yang sebenarnya. Mahasiswa mulai terbagi fokusnya dalam kegiatan organisasi, banyak mahasiswa S1 mengikuti banyak organisasi. Apakah salah mengikuti organisasi? mengikuti organisasi tidak ada yang salah justru bagus untuk menambah pengalaman dan relasi dengan orang banyak. Mengikuti organisasi itu merupakan kesempatan yang berharga bagaimana minat bakat mahasiswa dapat tersalurkan dalam organisasi. Minat bakat berbicara tetapi masih malu dapat disalurkan dengan mengikuti Public Speaking, di dalamnya kita dapat melatih kepercayaan diri untuk dapat berbicara di depan umum. Di dalam Public Speaking terdapat departemen pembawa acara, dilatih untuk bisa menjadi pembawa acara dalam formal maupun informal.

Akan tetapi mahasiswa cenderung apabila sudah mengikuti banyak organisasi fokus untuk kuliah tidak ada dan cenderung memilih kegiatan organisasi. Padahal akademik dan non akademik itu sama-sama penting, mahasiswa harus bisa menyeimbangkan antara kuliah dan organisasi. Mahasiswa di semester 1 harus bisa cerdas menyeimbangkan antara akademik dan non akademik.

Kelebihan Kuliah Daring:

 1. Dapat Hemat  Waktu dan Tenaga

Waktu kuliah secara daring lebih singkat dibandingkan dengan kuliah secara tatap muka dikarenakan jam antara mata kuliah dengan mata kuliah yang lain terkadang memiliki jeda yang lama, sehingga mengharuskan mahasiswa untuk menunggu dikampus.

2. Dapat Menghemat Biaya Transportasi 

Mahasiswa biasanya ke kampus untuk mengikuti perkuliahan, namun sekarang mahasiswa hanya tinggal di rumah, secara otomatis biaya untuk beli bensin atau ongkos transportasi umum tidak ada lagi.

3. Dapat Lebih Santai dan Terhindar Dari Bising

Kuliah daring lebih terasa tenang dan lebih santai bisa dilakukan di rumah, asalkan akses internet dan perangkat memadai dan lancar.

Kelemahan Kuliah Daring:


1. Wajib Akses Internet

Pemerintah sudah memberikan bantuan kuota internet kepada mahasiswa, namun aksesnya internet tidak bisa karena  terkendala sinyal rumahnya di pelosok. Kuliah daring sudah dipastikan membutuhkan akses internet yang lancar.
 
2. Penyampaian dan Penerimaan Materi Tidak Maksimal

Kegiatan belajar mengajar kuliah daring tidak mudah dimengerti oleh mahasiswa, dan prosesnya hanya dengan daring, materi yang diberikan Dosen tidak maksimal karena tingkat fokus mahasiswa selama kuliah daring kurang dibandingkan dengan kuliah tatap muka.

 
3. Keterbatasan Praktek dan Tanya Jawab 

Kuliah daring menjadi hambatan bagi mata kuliah praktik dibandingkan mata kuliah teori yang tidak akan terlalu bermasalah jika dihadapkan dengan kuliah online. Dampak dari keadaan seperti ini, pengetahuan dan pemahaman mahasiswa tentang materi kuliahnya tidak akan maksimal.

 
Jika ditarik kesimpulan dari pemaparan di atas, metode kuliah daring maupun metode kuliah tatap muka punya keunggulan dan kelemahan masing-masing yang mana penerapannya dapat dilihat dari masalah yang ada, serta kembali kepada tujuan dan target dari jenis mata kuliahnya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun