Mohon tunggu...
Rifki Fahrudin
Rifki Fahrudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang pria dengan rasa ingin tahu

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

MotoGP Sekarang Sudah Tidak Populer? Benarkah?

8 November 2023   15:55 Diperbarui: 8 November 2023   16:04 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MotoGP adalah kejuaraan dunia balap motor paling bergengsi. Balapan ini diikuti oleh produsen sepeda motor terkemuka di dunia, seperti Yamaha, Honda, Ducati, KTM, dan Aprilia. MotoGP diikuti oleh pembalap-pembalap terbaik dari seluruh dunia dengan 22 pembalap yang membalap untuk 11 tim berbeda di musim 2023 ini.

MotoGP diadakan di sirkuit jalanan di seluruh dunia termasuk Asia, Eropa, dan Amerika. Motogp sempat mengadakan balapan di benua Afrika hanya saja pihak Motogp tidak lagi mengadakan balapan disana semenjak 2004. MotoGP pertama kali diadakan pada tahun 1949, saat itu MotoGP hanya diikuti oleh 12 pembalap saja, dan dimenangkan oleh Leslie Graham dari Inggris.

Giacomo Agostini menjadi pembalap dengan jumlah gelar juara dunia paling banyak dalam sejarah, yaitu sebanyak 8 kali juara dunia di kelas premier. Sementara itu, kita lebih mengenal nama Valentino Rossi yang memiliki raihan gelar juara dunia MotoGP paling banyak di era modern dengan 7 gelar di kelas premier. Rekor Rossi dan Agostini sebenarnya masih bisa dipecahkan oleh pembalap Spanyol yaitu Marq Marquez. 

Pria kelahiran 1993 itu telah mengoleksi 6 gelar juara dunia di kelas premier. Hanya saja, semenjak mengalami cedera pada tahun 2020, Marquez belum bisa mencapai performa terbaiknya lagi. Namun tentu saja, di usianya yang baru menginjak kepala tiga, peluang Marquez untuk melewati rekor Rossi dan Agostini masih terbuka lebar.

MotoGP sekarang kurang populer?

Banyak orang mengatakan bahwa MotoGP era sekarang mulai berkurang kepopulerannya. Hal ini disebabkan karena pensiunnya bintang bintang MotoGP. Tidak dapat dipungkiri Valentino Rossi merupakan icon MotoGP di era modern, dan ketika dia pensiun banyak orang beranggapan bahwa MotoGP telah kehilangan magnet penontonnya. 

Bukan hanya Valentino Rossi, tetapi para jagoan balap era 2000an telah banyak yang memutuskan untuk gantung helm, sebut saja nama nama seperti Casey Stoner yang pensiun dini pada akhir musim 2012, lalu Dani Pedrosa pada akhir musim 2018, kemudian Jorge Lorenzo menyusul pada akhir musim 2019, dan Valentino Rossi yang pensiun pada tahun 2021. 

Sementara itu, Marq Marquez yang digadang gadang akan menjadi icon berikutnya MotoGP malah mengalami cedera parah setelah mengalami kecelakaan di sirkuit Jerez pada musim 2020, membuatnya harus absen selama kurang lebih satu setengah tahun. Walaupun Marq sudah dapat kembali balapan, namun performanya belum benar benar kembali seperti sebelum dia cedera.

 Hal ini membuat orang orang beranggapan bahwa MotoGP sudah tidak memiliki jagoan balap atau magnet penonton sehingga banyak orang yang mengatakan bahwa MotoGP sekarang kurang populer.

Namun, apakah anggapan tersebut benar? Dilansir dari Dorna Sports, penonton MotoGP justru mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Dengan rincian pada tahun 2020 penonton MotoGP berjumlah 3,25 juta yang kemudian naik di tahun berikutnya menjadi 3,75 juta, dan makin bertambah lagi pada tahun 2022 dengan jumlah penonton mencapai 4,5 juta. Data penonton tersebut dihitung berdasarkan jumlah penonton di sirkuit, penonton televisi, dan penonton digital.

Berdasarkan data tersebut, jumlah penonton MotoGP terus mengalami pertumbuhan di setiap tahunnya. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh meningkatnya populartas MotoGP di Asia, terutama di Indonesia setelah masuknya Indonesia di kalender MotoGP pada tahun 2022 lalu. 

Pertumbuhan MotoGP juga didorong oleh kehadiran pembalap-pembalap muda berbakat, sebut saja seperti Fabio Quartararo, Francesco Bagnaia, Joan Mir, Jorge Martin, atau Marco Bezzechi. Pembalap-pembalap ini telah berhasil menarik perhatian penggemar balap motor dari seluruh dunia.

Apakah format sprint race juga berpengaruh?

Format ini sendiri baru diperkenalkan di musim 2023, dan bertujuan untuk meningkatkan keseruan balapan dan menarik lebih banyak penonton. Walaupun dalam prosesnya terdapat pro dan kontra dalam format ini, karena menurut beberapa orang mengadakan dua balapan dalam satu pekan balap merupakan sesuatu hal yang aneh. Namun, dilansir dari Dorna Sports, format sprint race justru telah meningkatkan jumlah penonton MotoGP sebanyak 20% pada tahun 2023. 

Tetapi, masih terlalu dini untuk mengatakan secara pasti apakah format sprint race akan menjadi bagian permanen dari MotoGP. Karena tentu saja masih terdapat efek buruk dari format ini, seperti misalnya jumlah cedera dan kecelakaan para rider yang lebih banyak. 

Hal ini dikarenakan dalam balapan sprint, semua pembalap langsung mendorong motornya habis habisan, sehingga tak jarang kita melihat manuver manuver agresif yang dilakukan pembalap.

Terlepas dari hal itu, Dorna akan terus memantau efektivitas format ini dan dapat diubah atau dihapus di masa depan.

Kesimpulan

disway.id
disway.id

Jadi, meskipun banyak pembalap pembalap bintang yang pensiun, hal itu tidak membuat MotoGP kehilangan pamornya sebagai salah satu olahraga motorsports populer di dunia. 

Bintang bintang muda yang baru akan terus menerus hadir di setiap tahunnya dan menjadi icon MotoGP berikutnya. Hal itu sudah dapat kita lihat dari pembalap-pembalap muda bertalenta sepeti Fabio Quartaro ataupun Francesco Bagnaia. Membuat fanbase baru dengan nama mereka sendiri, menggantikan pembalap-pembalap yang telah pensiun dan akan terus berlanjut seperti itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun