Sedih.
Laptop kesayanganku kena tumpahan. Coba diservice, tidak tertolong. Padahal banyak ide yang ingin ditulis. Beberapa hari mati gaya. Nulis di hape, terlalu sayang sama mata. Sudah minus dua. Takut bertambah entah sampai berapa.
Tapi aku kan pantang suntuk. Ogah kecewa. Cukup sebentar saja menyesalnya.
Makanya berjalanlah aku ke Perpusnas. Di Medan Merdeka. Tempat aku menyepi. Membenamkan diri menjadi diri sendiri. Sendiri. Dalam keramaian mahasiswa yang diburu skripsi. DI antara buku-buku di rak besi.
Etapi.....
Ternyata terlemparlah aku ke Lantai 9. Ruang Multimedia. Tempat di mana kita bisa menggunakan fasilitas komputer untuk apapun yang kita ingin lakukan. Menulis. Bekerja. Nonton. Atau mencari inspirasi . Gratis...tis....tis.....
Coba deh ikuti pengalamanku dengan beberapa informasi:
1. Pastikan memiliki kartu anggota Perpusnas
2. Jika belum punya, langsung saja daftar di lantai dua.
3. Naik lift ke lantai 9. Bicara dengan mbak di bagian pelayanan. Ingat, utamakan adab dan akhlak. Jangan belagu. Ramahlah kepada mereka
4. Nanti kartu anggota kita discan untuk kemudian diberitahukan komputer nomor berapa yang bisa dipakai.
5. Mbak petugas menginformasikan lokasi komputer itu dari peta eh denah yang ada di meja beliau. Aku kebagian komputer nomor 87
6. Masuk ke ruangan persis di depan meja resepsionis. Ruangannya tertutup dengan kaca tempered. Jadi kita gak bisa melihat kondisi di dalam
7. Kaget. Bangga. Senang sekali. Ruangannya guede. Bersis. Rapi. dan menyenangkan. Dengan hiasan dinding yang keren lah. Tidak ada kesan sebuah perpustakaan jaman dulu yang monoton, membuat ngantuk, berdebu. Ini sudah kayak ruangan kerja open space atau laboratorium komputer. Satu lagi: AC dingin cuy
8. Terlihat ada banyak sekali komputer di sana. Kata Mbaknya sih sekitar 60an lebih. Banyak juga pemakainya. Alhamdulillah senang melihatnya.
9. Komputernya tidak berbentuk laptop. TIdak juga terlihat CPU. Yang ada hanyalah layar. Tapi tenang, ada slot USB untuk save file dll.
10. Komputer dinyalakan. Cari tombol di sisi layar bagian kanan. Di pinggir ya, bukan di depan. Adanya di paling bawah
11. Setelah nyala, diem aja dulu, gak usah diisi password dll. Nanti mbaknya yang akan atur dulu. Biarin saja sampai tidak ada pergerakan lagi. Biasanya gak nyampe semenit
12. Yasudah, tinggal kita pake saja.
13. Kalau selesai, silakan hubungi Mbak nya sehingga beliau bisa menonaktifkan komputernya.
14. Layanan fasilitas ini diakhir pukul 2.30 pada bulan Ramadhan ini. Lima menit sebelum selesai, akan ada pop up di layar yang memberitahukan jika komputer akam otomatis dishutdown dalam waktu lima menit lagi. Itulah saat kita berkemas menyimpan semua data pekerjaan kita dan logout dari website
15. Ingat, pergunakanlah fasilitas itu dengan bijak. Jangan dibuka yang aneh-aneh. Kalau membuka akun sendiri, jangan lupa untuk logout.
16. Ingat juga, pergunakanlah fasilitas itu dengan baik. Pakailah dengan hati, jangan dengan emosi. Eaaa. Iya, biar fasilitas itu tetap dalam kondisi baik dan awet. Sehingga pengguna yang lain bisa memanfaatkannya.
Jadi manfaatkan fasilitas itu.
Tapi inget ya untuk selalu mempraktekkan adab dan akhlak selama di perpustakaan. Apa itu?
1. Tidak mengobrol. Kalo perlu diskusi, biasanya ada ruangan khusus.
2. Tidak berisik. Sendirian pun bisa berisik loh. Contohnya kalau pemakainya menonton drama komedia, kadang dia gak sadar ketawa yang kedenger orang. Dia sendiri sih gak denger, karena telinganya disumpel headset. Kan gak fair.
3. Jangan buat bunyi yang aneh-aneh. Mulut sih terkunci, tapi bunyi bisa muncul dari yang lain. Misalnya kebiasaan memainkan bolpen. Atau tangannya ngetuk-ngetuk meja. Atau kakinya yang gak bisa diem. Dan.... aku dong, saat itu menegur mas-masnya yang kakinya gak bisa diem dan menimbulkan bunyi yang nyebelin. Lo bayangin saja bunyi ritmenya monoton, gitu terus. Beuh
4. Bunyi kadang muncul dari hape loh. Bukan dering hape. Itu mah biasanya langsung dimatiin. Tapi dari bunyi wa masuk yang diset dengan bunyi tertentu. Seperti saat itu, beberapa kali terdengar bunyi kucing. Ealah, unyu sih unyu mas kalo suka kucing tuh, tapi gak gitu juga kali.
KUDOS untuk Perpusnas dan para pustakawannya. Ini sesuatu yang harus diapresiasi dan dibanggakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H