Namun......
"Tidak semudah itu, Ferguso".
Seolah demikian dia akan berkata. Jangankan untuk langsung nampang di toko buku terbesar itu, bahkan untuk mencari penerbit pun tidak segampang membalikkan telapak tangan. Jangan itu dulu deh, mendapatkan endorser dari beberapa penulis terkenal pun mentah eh mental. Â Beberapa pendekatan pun dilakukan, tapi hasilnya tidak memuaskan.
Akhirnya, bukunya pun terbit. Melalui penerbit Eduquer Publising. Dan kesampaian juga nampang di rak.
Secara berseloroh penulis - yang kadang suka ceplas-ceplos - bertanya.
"Kok bisa? Apa the power of Wani Piro?".
Ah, gak perlu dibahas di sini.
*The Power of JANISI*
Ini mah slogan penulis sendiri. JANISI - jalani, nikmati, syukuri. Dan sepertinya, itu juga yang dilakoni Mas Didi. Dan ada satu tambahan dari penulis. Jalani, nikmati, syukuri dan MAKNAI. Termasuk di sini siapa tahu kita memberi makna terhadap sesuatu atau karya kita bermakna bagi orang lain.
Itu juga yang memberi semangat besar Mas Didi. Ternyata, novelnya itu menjadi obyek skripsi beberapa mahasiswa Sastra Indonesia dari berbagai Universitas. Sebuah kenyataaan yang mengagetkan sekaligus membahagiakan. Mas Didi gak nyangka jika novelnya itu menjadi topik skripsi.