Ternyata, penomoran kendaraan dengan menggunakan huruf di depan itu sudah ada sejak jaman "tai kotok dilebuan", istilah Sunda dari "jadul", "masa kolonial".
Konon, menurut beberapa sumber, huruf-huruf yang dipakai itu berawal ketika Inggris merebut Jakarta dari kekuasaan Belanda. (Ooooh, berarti penjajah Indonesia itu gak hanya Portugis, Belanda dan Jepang toh?).
Nah, kolonial Inggris itu menerapkan peraturan berkendaraan, di mana setiap kereta kuda diberi kode huruf tertentu.
Tiap daerah memiliki kode tertentu tergantung dari Batalyon Inggris mana yang menguasai daerah itu. Seperti halnya Jakarta atau Batavia dulu ditaklukkan oleh Batalyon B.
Gitu cenah ceritanya. Bisa ditanya lebih jauh nih ke ahli sejarah.
5. Siapakah pasukan pengibar bendera di Tugu Proklamasi itu?
Tentunya pertanyaan konyol ini tidak ditujukan ke sejarah silam. Lha wong saat itu pastinya belum ada Tugu Proklamasi toh. Pertanyaan itu valid jika ditanyakan "siapa pengibar bendera di Pegangsaan Timur 56?".
Meski ya, sebenarnya sih lokasi Tugu Proklamasi itu adalah lokasi pembacaan proklamasi oleh Soekarno - Hatta di tahun 1945. Masalahnya, bekas kediaman Presiden Soekarno yang halamannya dipakai pengibaran bendera itu, sudah tidak bersisa. Sudah dihancurkan. Sejak 1960. Konon atas permintaan Presiden Soekarno sendiri.