Entah kenapa, hari itu kita bertiga - anti-weekend group :) - pengen jalan ke daerah Sentul. Awalnya sih pengen lempengin kaki, sudah lama gak daki. Tetiba saja ada usul ke Leuwi Hejo (dan teman-temannya).Â
Lagi hits katanya. Disebut "dengan teman-temannya" karena kita tidak saja berkunjung ke satu leuwi, tapi empat sekaligus. Leuwi itu bahasa Sunda untuk "sungai".
Leuwi Hejo bisa dicapai dari Sentul City. Dari Jungleland Sentul berjarak sekita 10km-an, atau sekitar 40 menit. Arahnya kalau lurus ke Gunung Pancar, ini belok kiri.
Ada dua pintu masuk ke Leuwi Hejo. Yang pertama ada tulisan 'Leuwi Hejo' gede di tepi kanan, tetapi membelakangi arah. Warnanya genjreng, jadi kalo sedikit teliti bisa keliatan lah. Yang kedua berjarak tidak begitu jauh dari sana, hanya penunjuk arahnya kecil. Di pintu ke dua ini, kita masuk dulu ke area Objek Wisata Cakrawardana.Â
Ke pintu ke dua lah kita menuju - dengan alasan sempat tersesat mengikuti google map.
Saat masuk, kita diberi karcis masuk . TIketnya 20 ribu per orang, 10 ribu masuk kawasan Cakrawardana, 10 ribu untuk masuk Leuwi Hejo. Tiket parkir mobil 15 ribu.
Dari tempat parkit sini ke Leuwi Hejo jalannya cukup jauh, tapi seru untuk trekking. Sementara itu kalau dari pintu yang satunya lagi lebih dekat katanya. Namun bisa jadi keseruannya berkurang. Jika terasa kejauhan, dari parkiran Cakrawardana ada jasa ojek juga.
Sebagai leuwi terdekat, Leuwi Hejo biasanya penuh. 'Apalagi wiken, kayak cendol Pak'. Makanya banyak yang berhenti di sini untuk berfoto saja. Tidak basah-basahan. Untuk wisata keluarga, Leuwi Hejo bisa dikatakan enak karena ada area yang tidak terlalu dalam dan ramah anak.Â
Dari kejauhan pun suah bisa ditebak jika Leuwi Hejo itu airnya memang hijau. Hejo = hijau dalam bahasa Sunda. Hijaunya tuh enak dilihat. Hijau bening-bening gitu. Hijau karena di daerah itu areanya cukup dalam.
Kita pun beranjak. Lanjut ke Leuwi Cepet dan Leuwi Lieuk. Sekitar 500m-an dari Leuwi Hejo. Tapi medannya menanjak. Seru lah buat anak muda mah. Bisa bikin drama beranteman sama teman perempuan yang kecapekan di sepanjang jalan itu.Â
Treknya sedikit-sedikit romantis gitu, dengan suara air sungai yang selalu terdengar. Â Ish ish ish. Btw, masuk ke Leuwi Cepet dan Leuwi Lieuk kita bayar lagi, 10 ribu per orang.Â
Leuwi Cepet akhirnya menjadi pilihan kita "ngagejebur". Leuwinya lebih apa ya, eksotis gitu. Cukup lama kita di sana.
Karena kita wisata santai, akhirnya diputuskan juga untuk menjajal semua leuwi. Kita naek lagi sekitar 15-20 menit ke leuwi paling jauh. Leuwi Ciung dan Leuwi Baliung. Ke area ini, kita kembali membayar 10 ribu per orang. Leuwi di sini cukup terbuka, namun pemandangannya tidaklah kalah menarik dan cantik.
Monggo lihat di video ini. Jangan lupa like, share dan subscribe ya.
Jalan ke sini tidaklah perlu membawa perbekalan. Warung ada di sepanjang jalan. Percuma juga berat-berat bawa air minum, jika kita bisa beli di sepanjang jalan trekking.
Btw, bagi yg pengen lompat dari tebing, leuwi-leuwi itu cukup dalam, antara 4-7m di tempat lompat. Di luar itu sih ya cukup sedada. Di sana pun disediakan penyewaan pelampung bagi yang gak bisa berenang atau takut air. Tenang, gak ada pelampung bermotif bebek atau berwarna pink kok.
So, enjoy ya. Meski wisata, jaga jarak. Masker dipake dalam kondisi tertentu, seperti ngobrol di warung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H