Mohon tunggu...
Rifki Feriandi
Rifki Feriandi Mohon Tunggu... Open minded, easy going,

telat daki.... telat jalan-jalan.... tapi enjoy the life sajah...

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Catatan Wisata dan Silaturahim Keluarga di Kebun Binatang Bandung

15 Juni 2018   22:21 Diperbarui: 16 Juni 2018   08:50 2292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Khutbah Iedul Fitri pagi tadi terasa spesial. Ini kali pertama si Ayah sholat Ied di Lapangan Gasibu Bandung. Biasanya si Ayah bareng keluarga sholat di lapangan terdekat rumah saja. Dan pagi tadi, khotibnya adalah Mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan. Gubernur masa jabatan 2008-2018, dan mengakhiri jabatannya beberapa hari lalu itu, membawakan tema yang sangat menarik, yaitu tentang pentingnya silaturahim

"Silaturahim itu sebuah kewajiban. Dilakukan dengan lemah lembut", demikian salah satu penggalan khutbahnya.

Untuk menjaga silaturahim seperti pesan itu juga, di hari kedua atau ketiga Lebaran jaman si Ayah kecil, biasanya keluarga besar mengadakan wisata. Tidak jauh, paling ke Kebun Binatang Bandung. Dan si Ayah sih merekomendasikan untuk melakukannya di hari-hari mendatang dalam liburan Lebaran ini.

Sebagai panduan, ada beberapa catatan yang bisa diberikan si Ayah tentang Kebun Binatang Bandung. Kebetulan si Ayah dan si Ade - bungsu delapan tahun - jalan-jalan ngabuburit ke sana dua hari lalu.

Pertimbangkan moda transportasi dan parkir

Berhubung hari kedua dan seterusnya adalah hari libur, maka diprediksikan tempat wisata akan dipenuhi pengunjung. Untuk menghindari kemacetan yang membuat sulitnya kendaraan mendekat ke lokasi, sangat disarankan untuk menggunakan moda transportasi umum. Namun jika menggunakan kendaraan pribadi atau rombongan, silakan teliti dahulu lokasi parkir yang nyaman.

Pengamatan si Ayah kemarin, lokasi parkir di jalan Ganesha sudah berkurang, karena beberapa area parkir di sekitar Mesjid Salman sudah dialihfungsikan sebagai lahan hijau. Area parkir lain yang enak karena langsung bertemu dengan gerbang masuk adalah di Gerbang 3.

Harga tiket

Kunjungan kemarin adalah kunjungan pertama setelah setahun. Tentunya si Ayah agak cukup kaget ketika tahu bahwa harga tiket masuknya adalah RP. 40,000 per orang. Anak kecil lebih dari 3 tahun (kalau tidak salah), dihitung sebagai satu orang. Setiap konsumen akan diberi gelang kertas yang berisi barcode untuk mengakes pintu masuk.

Harga ini terhitung mahal sih, namun ternyata sudah termasuk tiket masuk, menunggang gajah dan unta, mengakses are permainan anak dan naik perahu di danau. Silakan cek langsung untuk lebih mengetahui informasi ini.

Foto: Rifki Feriandi
Foto: Rifki Feriandi
Kondisi dan beberapa hal menarik dari beberpa binatang

Ketika berkeliling, si Ayah dan si Ade melihat kondisi binatang umumnya sehat-sehat atau biasa-biasa saja sih. Sayangnya, umumnya kandang dalam kondisi kering. Bisa jadi pengaruh musim kemarau. Semoga hujan di hari Lebaran tadi cukup untuk menyegarkan tanah dan rumput-rumputnya, sehingga hewan-hewan di sana akan bergembira.

BUnga indah di depan kandang buaya | Foto: Rifki Feriandi
BUnga indah di depan kandang buaya | Foto: Rifki Feriandi
Untuk liburan kali ini, mudah-mudahan beberapa kondisi dan kegiatan hewan di bawah ini bisa menjadi daya tarik.
  • Buaya yang sedang musuhan. Ya, Ade dan Ayah kemaren secara langsung melihat hal itu. Ada tiga buaya ditempatkan terpisah. Dua di sisi sana dan satu di sisi sini, dipisahkan oleh pagar yang sepertinya dibuat untuk memisahkan. Entah apa penyebabnya, tetapi dua buaya itu, satu di sana dan satu di sisi sini, selalu berhadapan. Uap dengusan muncul dari bagian kepalanya. Dengusan yang suaranya bisa terdengar dari tempat pengunjung. Dan, tanpa diduga kemudian terjadi berisik dan kecipak air kencang. Mereka berdua duel meski terhalang pagar. "Yah, itu gigi buayanya ompong", kata si Ade setelah melihat satu buaya dengan gigi yang tanggal. Siapa tahu saat Anda berkunjung, si buaya masih berantem
  • Pelican yang sedang mengerami. Ya, Ade dan Ayah terpaksa harus menurunkan volume suara ketika melewati kandang Pelican (atau apa nama jelasnya, posisi kandang antara burung pelican dan flamingo). Di kawat pembatas tertera tulisan tentang jangan berisik berhubung si hewan sedang mengerami telurnya. Semoga saat Anda berkunjung, si hewan itu sudah menyelesaikan sarangnya dan nyaman untuk berpuasa selama mengerami.
  • Foto: Rifki Feriandi
    Foto: Rifki Feriandi
  • Ayam sekarat di kandang ular. Ya, kita berdua merasa bersedih di Kebun Binatang loh. Iya, coba bayangkan jika kita lihat satu ayam tergeletak di dalam kandang ular yang sedang melingkar. Bisa jadi dia sedang santai sambil mengunyah ayam yang siapa tahu sudah masuk mulutnya.
  • Rusa dan Pelican yang sedang makan. Lihat atau saja ke petugas, kapan waktunya jadwal makan mereka. Seru melihatnya. Termasuk serunya ketika si pelican memasukkan ikan ke mulutnya. Rasanya seperti melihat film Nemo.

Semoga liburan Anda lancar dan menikmati Kebun Binatang Bandung.....jangan lupa, jangan buang sampah sembarangan.


Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun