Mohon tunggu...
Rifki Feriandi
Rifki Feriandi Mohon Tunggu... Relawan - Open minded, easy going,

telat daki.... telat jalan-jalan.... tapi enjoy the life sajah...

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kisah Perjalanan Malam Ramadan Anak Kecil dalam Empat Tahun

10 Juni 2018   14:02 Diperbarui: 10 Juni 2018   14:21 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangannya tetap selalu si Ayah genggam, meski dia sudah besar | Foto: Rifki Feriandi

'Emang kenapa De', tanya Ayah

'Soalnya nanti kan Ade ikut solat teraweh. Kan solat teraweh banyak tuh solatnya. Jadi sekarang gak usah solat ya. Kan solatnya dikit' gitu kata dia.

Ayahnya tepok jidat. Wajar lah, anak kecil suka merajuk. Tapi ini sepertinya saat tepat buat si Ayah menekankan posisi solat wajib dan solat sunat, dan memberikan suntikan semangatya.

2017: Aku bukan anak-anak

DI usia tujuh tahun, si Ade sudah lepas dari si Ayah. Tujuh tahun sudah bukan usia "anak ayah" lagi. Jadinya, si Ayah pun melepas dia di barisan perempuan dengan tenang. Dia pun sudah tahu apa yang bisa membuat dia nyaman berteraweh. Terkadang si Ayah pun lihat dia berbicara dengan orang dewasa atau kakak-kakak kuliah. Bahkan dia sudah bisa memulai obrolan dan berkenalan.

Satu yang membuat si Ayah bahagia. Dia ternyata berpikiran dewasa.

Suatu saat, di parkiran selepas teraweh.

'Wah, gak ada uang kecil' kata si Ayah sambil ngecek dompet. 'Yang ini saja ya De', lanjut si Ayah sambil ngeliatin uang kertas yang ada di dompet.

'Iya lah Yah. Kasih saja. Gak usah dipikirin uangnya. Pikirin saja pahalanya' jawab si Ade.

Makjleb. Jawaban super dari si Ade. Pelajaran ikhlas dari anak kecil.

Tangannya tetap selalu si Ayah genggam, meski dia sudah besar | Foto: Rifki Feriandi
Tangannya tetap selalu si Ayah genggam, meski dia sudah besar | Foto: Rifki Feriandi
Anak Ayah sudah besar. Tapi....Ayah akan tetap selalu menggenggam tangannya jika sedang bepergian bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun