"Bu, gaya berpakaian si Ade teh apa namanya?", begitu tanya si Ayah ke si Ibu.
Begitulah namanya si Ayah. Style berpakaian anak saja tidak tahu apa namanya. Maklum lah, namanya juga laki-laki terlalu biasa. Kadang tidak tahu penampilan. "Da, pakaian laki-laki mah kan sama wae, celana panjang sama kemeja atau kaos dong pan?". Begitu keseringan alasannya. Bahkan untuk padu padan saja, si Ayah sering nanya ke si Ade - kalo si Ibu gak ada. "De, celana ini sama baju ini kalo Ayah pakai cocok gak?". Kalo gak nanya, ujung-ujungnya saltum deh, kayak acara sore tadi. Heuheuy....
Beda di Ayah, beda di Ade. Si Ade termasuk yang sadar mode. Mungkin turunan dari si Ibu. Untung :). Apa yang dia pake, si Ayah selalu suka. Iya. Soalnya berpakaian dia menurut si Ayah mah pas. Outfitnya tuh pas dengan badannya, sesuai dengan karakternya. Si Ibu bilang sih stylenya casual. Si Ayah lalu buat saja istilah sendiri: Tripe-C.
Casual. Cute. Cantik.
Eaaa.....
Bagi SI Ayah, style casual adalah gaya berbusana paling cocok buat anak perempuan sesusia si Ade. Usia delapan tahun telah cukup membuat seorang anak perempuan memiliki kepribadian. Pengen begini, tidak ingin begitu. Padahal, belum lama sebelumnya dia begitu gandrung dengan outfit princes-princesan. Mulai dari gaya dari film Sofia atau princesnya Frozen. Demen baju dengan rok girly, tidak lupa dengan pernak-pernik bunga-bungaan. Atau jika lagi "kumat" kesukaannya, dia pake bando, lengkap dengan hiasan bunga-bunga. Sampai-sampai beberapa kali si Ayah menegurnya dengan bertanya: "Menurut Ade berlebihan gak?".
Gaya casual itu bisa dipakai kapan saja. Terlihat santai, tapi masih ada content sopannya. Tidak terlalu girly, tapi tidak terlalu tomboy. Kalau di lagu dangdut si Ayah mah: "yang sedang-sedang saja". Jadinya, kalau lagi jalan-jalan, terus mendadak mau bertamu, si Ade tidak perlu ganti outfit dulu. Cuz saja. Iya, karena style casual itu cocok dengan outfit apapun.
Dari pengamatan si Ayah, ada beberapa outfit yang dipakai si Ade yang menyebabkan gaya casualnya enak dilihat....dan cantik.
Jaket
Baju katun
Kulot jeans
Nah kalo si Ade pake kulot, si Ayah suka sering menatap dia lama. "Anak Ayah ya cantik dan anggun ya. Gak mungkin nurun dari si Ayah, da Ayah mah ganteng, bukan cantik". Apalagi kalo dia pakai kulot jeans dipadu dengan baju katun, keren man.
Kalau lagi santai bange, si Ade biasanya memakai sandal terumpah cewek. Kalo lagi bareng si Ayah dan si Ayah maksa dia lebih santai, ya pakai sandal jepit. (Ayah tea atuh, aneh). Tapi, keseringannya dia memakai sepatu kets. Nyaman sekali dia kalau pakai sepatu kets. Bawaannya ringan. Merembet ke wajahnya yang ceria. Lalu, badannya jadi suka melompat.
Cakep dah. Beda sama si Ayah, tangannya tidak memakai apa-apa. Arloji saja terkadang lupa di mana ditaruhnya. Apa karena itu ya si Ayah tidak merasa cakep :( ....ada yang baper).
Cincin
Jilbab
Lah, itu kan outfit buat hari-hari biasa. Kalau OOTD Outfit Of The Day at Ramadannya apa?
Plis deh. Kalau tiap hari seorang perempuan sudah berpakaian yang sesuai tuntunan, bulan Ramadan sudah tidak perlu memakai special outfit lagi, kan? Tidak ada istilah outfit terbaik bulan Ramadan, karena outfit terbaik - yang menutup aurat dan kerudungnya dijulurkan sampai ke dada, sudah dipakai tiap hari. Jika dianggap outfit terbaik itu yang tersopan, mungkin bisa dilihat apa yang dipakai si Ade tiap hari Jum'at, ketika dia mengeluarkan gaun indah dan blink-blink lembutnya menuju sekolah. Iya, hari Jum'at.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H