Mohon tunggu...
Rifki Feriandi
Rifki Feriandi Mohon Tunggu... Relawan - Open minded, easy going,

telat daki.... telat jalan-jalan.... tapi enjoy the life sajah...

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Persiapan Anak Menjelang Ramadan Versi #adedanayah

15 Mei 2018   22:25 Diperbarui: 15 Mei 2018   22:37 1221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Persiapan anak menjelang Ramadhan itu tergantung anak. Nailah, anak bungsu yang biasa dipanggil Ade, tahun ini memasuki usia 8 tahun. Sejak TK, Ade mulai dibiasakan ikutan berpuasa. Dimulai dari "puasa ayakan" (istilah Sunda masa kecil untuk puasa setengah hari khas anak-anak), sampai sedikit demi sedikit puasa penuh hari. Dan Alhamdulillah tahun kemarin Ade puasa penuh hari hampir satu bulan penuh. Ada bolong sih beberapa hari, tapi ya gak apa-apalah namanya juga anak-anak.

Menjelang Ramadhan 2018 ini, tidak ada persiapan khusus untuk Ade. Selain aktivitas di Sekolah yang "menyenangkan", seperti ikutan paduan suara untuk acara Haflah Kakak Kelasnya, "betahnya" dia di sekolah dengan kegiatan sehari-hari yang disukainya termasuk ulangan hafalan surat sudah cukup membuat anak kelas 2 SD sibuk. Lagipula, aktivitas sekolah pun dirasa sudah cukup sebagai persiapan.

Namun demikian, ada beberapa hal yang si Ayah lakukan dengan si Ade minggu ini dalam rangka persiapan berpuasa.

  • Melakukan kegiatan yang bulan Ramadhan harus dikurangi

Si Ayah minggu ini memberi Ade ijin memakai gadget untuk main game atau nonton Youtube kesukaannya. Tentunya Si Ayah damping atau setidaknya tahu apa yang dia akses. Si Ayah lalu memberi pengertian bahwa kegiatan itu nanti di bulan puasa harus jauh dikurangi. "Kan di bulan puasa kita harus berlomba-lomba berbuat kebaikan. Kalau maen gadget seperti biasa, kan sayang waktunya". Kira-kira itu jawaban si Ayah ketika ditanya Ade.

Demikian pula untuk aktivitas lain yang di bulan puasa si Ayah tidak akan lakukan dengan Ade. Contohnya berenang, makan di mall dan nonton bioskop. Bahkan tadi sore, si Ayah nemenin Ade nonton filem anak-anak loh di Bintaro.

Aktivitas itu dilakukan dengan penjelasan bahwa di bulan Ramadhan ini, kita tidak akan melakukannya.  

  • Persiapkan alat-alat pendukung puasa Ramadhan

Tidak fair lah kalo kita mengurangi aktivitas seharian anak tanpa memberikan alternatif kegiatan. Anak perlu sesuatu hal yang ceria yang disukainya. Dan si Ade dengan bijaknya mengikuti saran si Ayah. "Daripada maen di f*nwo*ld, mendingan Ade beli buku deh". Dan dia akhirnya membeli dua buku bacaan anak-anak, Kecil-kecil Punya Karya. 

Dia memang suka baca buku. Dan buku yang dibeli adalah pilihannya sendiri. Di rumah pun, masih ada beberapa buku bacaan anak Islami yang masih perlu dibaca. Selain itu, Ade juga minta dibelikan spidol warna. Permintaan ini dipenuhi si Ayah, karena si Ade memang suka berkreasi dengan kertas, warna.

Jika berkenan, beri hadiah Qur'an baru agar semangat beribadahnya meningkat. "Boleh gak Ade beli Qur'an kayak yang dipunyai Nada?", tanya dia merujuk ke nama sahabatnya.

  • Ngobrol tentang target dan seluk beluk pengetahuan puasa

Suatu hal penting buat anak untuk tahu apa yang ingin dicapai dalam puasa ini. Apakah itu puasanya penuh satu bulan tanpa bolongkah. Atau sejauh mana dia harus mengurangi maen gadgetnya. Ini si Ayah diskusikan dengan si Ade, sehingga ketika tercapai "kesepakatan", si Ade pun merasa bertanggung jawab. 

Si Ayah selipin juga beberapa permintaan atau ajakan, seperti terus melakukan solat sunat Duha seperti yang dilakukan di sekolah, dan memulai solat sunat Rawatib serta target mengaji.

Di samping itu, si Ayah juga mengingatkan lagi adab-adab memasuki Ramadhan, seperti mandi bersih, mendoakan orang tua dan keluarga yang sudah meninggal -- kita tidak sengaja nyekar karena pemakaman keluarga ada di Bandung  - sampai dengan saling memaafkan.

"Ade sama Syifa harus minta maaf tuh sama Faris. Kemaren Ade katanya bersekutu sama Syifa godain Faris", celetuk si Ayah yang inget dengan cerita si Ade di mobil otw sekolah beberapa hari sebelumnya. Si Ade menjawab dengan ketawa cekikikan. "Sudah atuh Ayah".

Yah, begitulah persiapan anak menjelang Ramadhan yang dilakukan si Ayah dan si Ade minggu ini. Persiapan yang membuat si Ade nyaman dan tidak ada tekanan. Tidak terlalu ketat sih, karena di sekolah pun dia akan memiliki banyak program kan. Selamat mengawali puasa dari #adedanayah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun