Widih, keren kan. Lima bintang deh jadinya.
Pelayanan
Check-in counter berdekatan dengan area makan dan kumpul lantai satu | Foto: Rifki Feriandi
Ketika datang, saya disambut Mbak Martini di bagian Check-in. Beliau sangat ramah dan sangat membantu, terutama jika ditanya tentang area-area menarik dan bagaimana mencapainya. Proses check-in tidak sulit, karena saya booking secara online lewat Traveloka. Saat booking saya juga sempat bertanya lewat telpon. Mas-mas yang menjawabnya juga ramah. Konter check-in buka dua puluh empat jam.
Kebersihan
Area penyimpanan sepatu dan sendal, di dekat chek-in counter | Foto: Rifki Feriandi
Entahlah, apa karena hostel ini baru, tapi sepertinya kebersihan memang menjadi perhatiannya ya. Semua tamu yang menginap diminta untuk menanggalkan sepatu atau sendalnya, dan memasukannya ke lemari sepatu yang berada di dekat konter check-in. Sebagai gantinya, mereka disediakan sendal jepit yang tersedia di keranjang sendal. Ada dua warna, hijau dan biru. Pilih yang sesuai dengan size kakinya. Aturan pemakaian sendal jepit ini menurut saya keren juga ya sehingga ruangan dalam bisa terjaga kebersihannya. Lima bintang juga deh.
Dua ukuran sendal dalam hostel, besar dan kecil | Foto: Rifki Feriandi
Harga
Hostel ini hanya menyediakan satu tipe "ruangan". Rate per malamnya saat high season liburan akhir tahun kemarin adalah 130 ribu rupiah,nett. Sementara itu di luar high season, ratenya 100 ribu nett, baik itu weekday atau weekend. Pembayaran dilakukan di depan. Tamu akan diminta untuk menyimpan uang sebesar 50 ribu sebagai deposit. "Sebagai deposit jika kehilangan kunci atau kehilangan atau pecahnya barang-barang Pak. Karena di dapurnya kan self-service", begitu jelas Martina.Â
Bagi saya, dengan lokasi, fasilitas dan pelayanan yang diberikannya, rate Woodlot Hostel itu sudah sangat bagus. Lima bintang juga.
Woodlot Hostle dilihat dari sampin, dari arah Pasar Burung. Beberapa meter dI sebelah kanan adalah Toko Oen | Foto: Rifki Feriandi
Puas banget selama tiga malam menginap di Woodlot Hostel selama tiga malam empat hari. Must try hostell nih.....
Woodlot Hostel. Setingkat lebih mewah dari hostel backpacker biasa" - Ivan Saputra, Owner Woodlot Hostel
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya