Gereja berada di seberang, dilihat dari dalam ruangan | Foto: Rifki Feriandi
Mau jalan sedikir jauh? Bisa berwisata ke Kampung Warna-warni Jodipan. Cuman kurang dari satu kilometer. Sekitar sepuluh menitan jalan kaki. Ke Kelenteng Eng An Kiong, Mueseum Bentoel, Museum Musik Indonesia juga dekat. Jika malas, tinggal panggil ojek online. Gampang sekali mendapatkan ojek dari Woodlot Hostel. Tourism Center di seberangnya biasanya menjadi tempat berkumpul abang ojek online. Jangan lupa juga, ada beberapa trayek angkot biru yang melintasi di depan hostel atau dekat dengan hotel.Â
Lokasi Woodlot Hostel di tengah kota, dekat ke mana-mana | Foto: screenshot
MakananCukup kaget saat baca di Traveloka jika Woodlot menyediakan breakfast. Bayangkan, hostel murah kok nyediain sarapan. Ini keren banget. Memang sih, sarapan yang disediakan hanya berupa roti, lengkap dengan mentega, selai dan meses. Tapi itu jayg lebih bagus bukan, daripada kebingungan atau malas keluar. Tamu dipersilakan mengambil roti seseuai keinginan. Dan yang juga menggembirakan adalah tersedianya kopi dan teh kapan pun mau. Ini kan kece buat hostel backpackeran.
Untuk makan berat, Â jangan khawatir.Â
Dapat kiriman Garlic Porrige, Bubur Bawang dari Beras Merah khas Jl Dieng. Yummy .... | Foto: Rifki Feriandi
Di sekeliling hostel ada yang jualan nasi pecel dan makanan khas Malang lainnya untuk sarapan. Asal jangan mencari bubur ayam saja, gak akan nemuin seperti di Jakarta atau Bandung. Bubur ayam tidak menjadi pilihan sarapan orang Malang ternyata. Sore menjelang malam, ada nasi atau mie goreng di seberang hotel. Enak. Bisa dibungkus dan dimakan di hostel karena hostel menyediakan peralatan makan dan dapur.Â
Jalan sedikit ke akan menjumpai restoran-restoran semisal KFC dan McD. Mau jajajan lebih bervariasi, Â jalan dikit lagi ke areal dekat Ramayana. Atau masuk saja ke pusat perbelanjaan. Ada kafe-kafe di sana. Atau, sekalian mau Wisata Kuliner?
Menikmati nasi dan mie goreng di depan hostel | Foto: Rifki Feriandi
Rawon Nguling yang terkenal itu hanya berjarak 800m. Nasi Pecel Jalan Kawi tinggal pake ojek online lima ribu rupiah. Atau pake angkot warna biru saru kali. Bubur Ayam Agus atau Bubur Ayam Endri pun sekitar segituan pake ojek online. Cwie Mie Kahuripan juga cuman satu kilometer jaraknya.
Atau, sesederhana makan bakso pinggir jalan di depan Gramedia pun kita sudah merasakan nikmatnya Bakso Malang.
Teh, gula, kopi, kreamer, selai, meses, roti, toaster. Whatever you want deh | Foto: Rifki Feriandi
Karena ketidakkhawatiran dengan masalah makan itulah, dan penyediaan roti dan all-time coffee-tea - Â saya sematkan lima bintang untuk urusan makanan (sebenarnya sih lebih tepatnya masuk ke kategori lokasi diatas, tapi gak apa-apa deh)
Fasilitas
Seperti lemari-lemari di perpustakaan bukan? | Foto: Rifki Feriandi
Ini yang beneran beda dan layak mendapat lima bintang. Â Bukan saja karena lantai dasar tempat check - in dengan ruang duduk dan pantry yang berkesan hangat dari material kayu yang dipakai, sehingga terlihat 'mewah' Â dibanding penginapan backpacker biasa, tetapi justru lantai dua yang menjadi ruang utama. Iya, ruang tempat tamu tidur.
Lihat Travel Story Selengkapnya