Mohon tunggu...
Rifki Feriandi
Rifki Feriandi Mohon Tunggu... Relawan - Open minded, easy going,

telat daki.... telat jalan-jalan.... tapi enjoy the life sajah...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kolaborasi-Generasi Cowok-cowok Keren di Kompasianival 2017

23 Oktober 2017   10:32 Diperbarui: 23 Oktober 2017   11:04 1559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompasianer of the Year 2017 - Bang Zulfikar Abar bersama istri dan si cantik Shadia | Foto: Babeh Helmi

'Children are the priority. Change is the reality. Collaboration is the strategy'

Nemu kutipan seperti di atas pada saat perhelatan Kompasianival baru saja usai itu bak panas-panasan lalu nemuin rujak. Maknyus. Empat kali baca kutipan itu seperti halnya empat kali nambah rujak. Gak bosen. Adem di tenggorokan. Apalagi di Kompasianival 2017, antara rujak dan kolaborasi itu ada korelasinya.  

Really?

Iyes. Sambil empat kali mencicipi rujak serut bikinan seorang cowok keren - thanks Mas Reno - itulah saya perhatikan kolaborasi generasi tercipta. Kolaborasi cowok-cowok keren yang mengalihkan perhatian dari acara panggung utama. 

Kenapa cowok keren? 

Karena cowok-cowok ini, subyektif dari keren beneran atau tidak, secara obyektif keren dalam melakukan kerjasama a.k.a kolaborasi generasi. Kolaborasi dengan anak-anak sebagai generasi selanjutnya. Karena bukankah cowok-cowok yang dekat dengan anak-anak itu keren?

Lihatlah Bang Zulfikar Akbar. Terlepas dari tampangnya yang memang keren, bukankah beliau tambah keren ketika menggendong Shadia, puterinya, ke panggung sewaktu menerima penghargaan sebagai Kompasianer of the year 2017? Dan dia tidak hanya melakukannya sebagai show off, karena di meja yang mengelilingi rujak itu saya saksikan dia begitu perhatian kepada anaknya - dan tentunya juga istrinya. Saya menafsirkan itu sebagai sebuah kolaborasi ayah - anak agar semangat literasi tidak luntur. Pembiasaan berada dalam lingkungan kepenulisan. 

Kedekatan Mas Reno Dwiheryana dengan Boci | Foto: Rifki Feriandi
Kedekatan Mas Reno Dwiheryana dengan Boci | Foto: Rifki Feriandi
Lalu lihatlah Mas Reno Dwiheryana. Cowok keren yang ikhlas hati membuat rujak serut yang super duper wuenak. Wajah ramah berkacamata yang gampang ditebak bagi yang baru pertama ketemu karena sesuai profil di akunnya itu terlihat sangat menikmati bermain bersama anak kecil, Boci. Bermain pesawat kertas. Lepas, tanpa risi tidak sungkan. Entahlah apa karena masa kecilnya kurang bahagia, tapi saya lihat Mas Reno sepenuh hati berinteraksi dengan asyiknya bersama anak kecil itu sehingga anak itu nyaman berada di lingkungan beda generasi. Mereka berdua berkolaborasi di selingi tertawa dan berdiskusi. Padahal anak kecil yang bernama lengkap Boldizsar Yudhistiro Botka itu bukanlah anaknya.

Atau kedekatan Boci dengan Yozh Satrya Aditya | Foto: Indah Noing
Atau kedekatan Boci dengan Yozh Satrya Aditya | Foto: Indah Noing
Atau lihatlah kedekatan Boci dengan Yozh Satrya. Tanpa jarak. Dekat. Kolaborasi keren cowok keren kan?

Asyiknya Viki dan Dani nongkrongin Mas Ag Prasetyo bersketsa | Foto: Mbak Indah Noing
Asyiknya Viki dan Dani nongkrongin Mas Ag Prasetyo bersketsa | Foto: Mbak Indah Noing
Kemudian, lihat jugalah Mas Ag Prasetyo yang tangannya asyik bekerja di meja yang diisi buku-buku kumpulan puisinya. Beliau membuat sketsa. Sepintas terlihat seperti wajah seorang perempuan muda. Eh, seperti anak perempuan lebih tepatnya. Apakah itu justru figur anak yang justru sedang nongkrong duduk di depannya dan melihat apa yang sedang dikerjakannya dengan pandangan penuh perhatian. Bukankah itu kolaborasi ciamik tanpa sadar antara Mas Agung dan si kecil - yang ternyata bukan anaknya juga melainkan Viki atau Viktoria Wilujeng Botka, yang seolah berkata bahwa literasi tidak hanya sekedar kata-kata. 

Kolaborasi generasi dalam menyerbu rujak yang
Kolaborasi generasi dalam menyerbu rujak yang
Lagi, kolaborasi generasi kembali terjadi tanpa kaitan darah. Ketika seorang anak cowok, Dani atau Satrio Daniel Botka berkomunikasi dengan orang dewasa semacam Kong Ragile atau Bang Thamrin Sonata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun