Mohon tunggu...
Rifki Feriandi
Rifki Feriandi Mohon Tunggu... Relawan - Open minded, easy going,

telat daki.... telat jalan-jalan.... tapi enjoy the life sajah...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Inilah Lima Keuntungan Pindah Kantor ke Tangerang Selatan bagi Profesional

22 Februari 2017   19:50 Diperbarui: 24 Februari 2017   00:00 2306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu saat, seorang manajer sebuah perusahaan yang berlokasi di tengah kota Jakarta menerima sebuah surat elektronik. Dari pengelola gedung perkantoran. Tajuk surat itu adalah pemberitahuan saja. Pemberitahuan tentang penyesuaian harga sewa / rental cost ruangan kantor. Penyesuaian per tanggal yang ditentukan sepihak. Dengan besaran penyesuaian lebih dari 40%. Di saat ekonomi belum membaik betul. Dan perusahaan sedang bangkit setelah terseok-seok. Peninglah dia. Kantor tetap berlokasi di tempat sekarang? Atau pindah?

Kondisi seperti ini mungkin sudah, sedang dan akan banyak dihadapi para manajer atau pemilik perusahaan. Keinginan untuk berpindah lokasi kantor memang umumnya berawal dari keterdesakan karena kenaikan biaya sewa / rental cost di tempat awal. Tidak bisa dipungkiri itu. Biaya yang lebih mahal akan sangat berpengaruh terhadap investasi bisnis. 

Belum lagi jika hal itu ditambah dengan kemacetan yang merajalela sehingga menyulitkan akses ke dan dari kantor. Padahal akses adalah hal penting bagi pengembangan bisnis. Kemacetan yang parah berpengaruh kepada didstribusi pemasaran (produk atau jasanya) sehingga menghambat perluasan jaringan dan memperlemah posisi dalam kompetisi bisnisnya.

Awalnya – sekitar lima belas tahun lalu, banyak perusahaan memindahkan kantornya dari pusat Jakarta ke wilayah pinggiran. Kawasan TB Simatupang menjadi pilihannya. Alasannya selain harga yang lebih murah, juga karena infrastrukturnya yang baru dan cenderung lancar. Namun, lambat laun – dan seiring dengan perkembangan kawasan, kemacetan makin menjadi-jadi. Lokasi yang tidak terlalu jauh dengan pusat kota itu sekarang menghadapi kesulitan dalam hal aksesnya karena kemacetan. Dan itulah kenyataan terkini, yang sepertinya mengulangi siklus 15 tahun sebelumnya, kantor-kantor pusat perusahan-perusahaan kembali mencari lokasi baru.

Kenapa Tangerang Selatan?

Kini, berita-berita di media menyebutkan beberapa perusahaan besar memindahkan kantor pusatnya ke arah Barat Jakarta. Tepatnya Kotamadya Tangerang Selatan. Sebut saja PT Unilver Indonesia Tbk memindahkan kantor pusatnya yang semula terletak di Jalan Gatot Soebroto, Jakarta Selatan ke BSD City, Tangerang Selatan. Beberapa perusahaan lain, seperti Indika, Gramedia dan Hero memindahkan kantor pusatnya ke Bintaro Jaya. Juga di Tangerang Selatan.

Kenapa Tangerang Selatan? Apa keuntungan pindahnya kantor ke Tangerang Selatan bagi karyawan / profesional.

Inilah empat alasan kenapa banyak kantor pindah ke Tangerang Selatan sekaligus keuntungannya bagi para profesional – baik itu karyawan ataupun manager.

1. Akses

Kota Tangerang Selatan – sering disingkat Tangsel - adalah hasil pemekaran dari Kabupaten Tangerang. Kota ini berbatasan dengan Kota Tangerang di sebelah Utara, Provinsi DKI Jakarta di Utada dan Timur, Kota Depok  di Timur dan selatan, Kabupaten Bogor di Selatan dan Kabupaten Tangerang di Barat. Lokasi kota ini strategis karena berada dalam posisi yang dekat ke pusat kota dan pemerintahan Jakarta, dekat dengan bandar udara dan juga ke arah ujung Barat Pulau Jawa untuk sentra distribusi ke luar Jawa.

Namun, lokasi tidaklah terlalu berarti jika tidak memiliki akses yang handal. Di sinilah salah satu magnet positif kota satelit di Tangsel: akses ke segala arah. Dalam Rencana Tata Ruang dan Tata Wilayah Tangerang Selatan 2011 – yang sedang direvisi – Pasal 22, pengembangan jaringan jalan tol di TangSel akan meliputi empat ruas jalan tol utama:

  • ruas Jalan Tol Serpong – Pondok Aren- Pondok Indah (JORR I) – terkoneksi ke arah Timur, Provinsi DKI dan Kota Bekasi
  • rencana Jalan Tol JORR II ruas Kunciran - Serpong – terkoneksi ke arah Utara, Jalan Tol Jakarta-Tangerang-Merak juga Bandara Soekarno Hatta
  • rencana Jalan Tol JORR II ruas Serpong – Cinere  - terkoneksi arah Selatan, Jalan Tol Jagorawi, Bogor, Depok
  • rencana Jalan Tol ruas Serpong - Balaraja – terkoneksi ke arah Barat

Selain keunggulan akses, lebar jalannya pun lebar – ROW 60m – sehingga bisa mengakomodasi kendaraan lebih banyak.

Selain jalan tol, Tangsel pun mengembangkan jaringan jalan lainnya, seperti jalan arteri sekunder dan kolektor sekunder, jalan lokal dan jaringan jalan lingkungan sekunder. Juga akses – dengan banyak alternatif jalan, menuju pusat bisnis di Jakarta dengan berbagai network jalan raya. Bagi perusahaan saatnya pegang kendali bisnisnya dengan memilih lokasi perusahaan dengan alternatif akses dan harga terjangkau. Dengan adanya akses yang bagus, menjadikan Tangerang Selatan memiliki magnet positif dalam membantu perusahaan memperluas jaringan dan distribusi pemasaran, yang berujung dengan keamanan investasi bisnis yang positif. Demikian pula bagi profesional, mereka pun mendapatkan keuntungan dari sisi akses, terutama akses pada saat menjalankan peranannya di perusahaan. Ya, akses dari dan menuju klien atau customer. Good access, less stress.

2. Infrastruktur Transportasi

Keunggulan akses itu juga diikuti dengan kualitas infrastruktur yang bagus. Jalan-jalan tol yang terkoneksi ke Tangerang Selatan adalah 60 meter. Sementara itu jaringan jalan lainnya pun – terutama yang mengakses ke kota-kota satelit, juga memiliki jalan yang lebar. Lebarnya jalan membantu kelancaran lalu lintas. Demikian pula kondisi kualitas jalan yang ada pun bagus. Bahkan Pemerintah Kota Tangsel dalam RTRWnya menetapkan strategi pengembangan dan peningkatan sarana prasarananya dengan peningkatan kapasitas jaringan jalan melalui pembangunan dan pelebaran jalan. Hal yang dimungkinkan dengan berbagai contoh yang sudah terlaksana, semisal pembangunan dan pelebaran Jalan Ciater Raya serta pelebaran jalan Pamulang.

Selain itu, sistem park and ride, penyediaan fasilitas parkir yang terpadu dengan pusat kegiata serta sistem Transit Oriented Development (TOD). Sistem TOD ini “meliputi pembangunan dan pengembangan terminal/stasiun antar moda pada pusat-pusat kegiatan, stasiun angkutan jalan rel, shelter angkutan massal jalan raya dan terminal angkutan umum jalan raya yang terintegrasi dengan pengembangan lahan di sekitarnya”1. Keberadaan Commutter Line beserta pengembangan stasiun kereta baru menuju beberapa pusat kegiatan serta pengembangan dan keberadaan bus-bus pengumpan adalah salah satu contoh implementasi TOD tersebut.

Kedua faktor di atas – akses dan infrastruktur transportasi - diamini oleh oleh seorang manajer dari pengembang besar, yang penulis wawancarai sebagai faktor mendasar. “Daya tarik kepindahan beberapa perusahaan itu adalah karena mendekati perumahan, banyaknya pilihan transportasi umum, seperti bis, angkot dan kereta api, selain tentunya karena dekat pintu tol”. 

Dan kedua faktor itu sangat menentukan bagi para profesional atau pegawai yang bisa jadi berdomisil tersebar di Jabodetabek, mengingat lokasi perusahaan awalnya di Jakarta. Bagi karyawan - yang merupakan aset berharga perusahaanya, bisa jadi kepindahan perusahaannya ke Tangerang Selatan menjadikan kehidupannya lebih relaks tidak penat dan berkurangnya stress. Bahkan, seperti yang dialami beberapa rekan penulis, mereka bisa tiba di rumah “pada saat matahari masih nampak”. Dan itu bisa membawa imbas positif kepada kehidupan keluarganya.

Apalagi jika disadari bahwa sebagian besar pelaku bisnis ke depannya adalah Generasi Milenium, dan salah satu karakteristiknya adalah sadar kesehatan dan lingkungan, maka lokasi dengan akses yang baik, terknoneksi antar moda-moda transportasi umum akan banyak membantu pemenuhan jati dirinya. Ya, dengan moda-moda transportasi umum, penggunaan kendaraan pribadi akan berkurang, sehingga akan mengurangi polusi. Selain itu, akses yang baik – didukung dengan infrastruktur yang juga baik, akan membuat pergerakan transportasi lancar. Udara makin segar. Kualitas hidup membaik. Stress berkurang. Bekerja lebih enjoy. Dan kebahagiaan dalam bekerja akan terbawa pula kedalam kehidupan keluarga. Bagi karyawan ini adalah saatnya pegang kendali kehidupannya.

3. Ruang Terbuka Hijau

Tidak bisa dipungkiri magnet positif lainnya di Tangerang Selatan adalah kawasannya yang lebih hijau. Hal ini dimengerti karena kota-kota satelit memang dirancang tata kotanya dengan lebih modern dan memiliki lebih banyak Ruang Terbuka Hijau (RTH). Bahkan, beberapa pemukiman baru justru menjual ruang terbuka hijau sebagai nilai tambah utama. 

Demikian pula ruang terbuka hijau untuk publik, tersedia di banyak lokasi. Taman-taman perkotaan – seperti Tama Kota 1 dan 2 di Kawasan BSD atau Taman di pusat perbelanjaan seperti di sekitar Bintaro Xchange, membuat suasana lebih adem. Pemerintah Kota Tangsel sendiri dalam RTRWnya menargetkan bahwa di tahun 2030, Kota Tangerang Selatan memiliki Ruang Terbuka Hijau sebesar 30% dari luas kota.

Selain menguntungkan bagi penduduk Tangerang Selatan sendiri, keberadaan RTH ini juga menguntungkan bagi perusahaan perusahaan dan menjadi daya tariknya pindah- lokasi ke Tangsel. Menariknya RTH bagi perusahaan adalah terkait dengan keberadaan karyawannya yang akan didominasi oleh generasi milenial.

 Generasi milenial adalah generasi yang sangat sadar jika menyangkut isu-isu global seperti kesehatan dan lingkungan. Mereka memiliki ketertarikan yang besar untuk menjadi warga dunia yang baik dan bagaimana menjadikan dunia lebih baik.

Generasi ini sangat menghargai dan akan ikut serta terlibat dalam aksi-aksi terkait dua isu tersebut. Dan generasi ini tentunya mengharapkan lingkungan bekerja yang dekat dengan alam dan tumbuh-tumbuhan, dengan fasilitas-fasilitas yang hijau dan terbuka sehingga mereka bisa menghirup udara segar. Dengan adanya RTH ini, maka polusi akan berkurang dan udara segar. Kondisi ini akan menyebabkan kualitas hidup karyawan lebih baik karena tingkatan stress akan tereduksi.4. Tersedianya tempat-tempat untuk kongkow / bersosialisasi

Friends and lifestyle above works. Bersahabat dan bergaya di atas bekerja.

Salah satu pemanfaatan ruang terbuka hijau yang didambakan generasi milenial adalah sebagai tempat kongkow. Ya, lokasi tempat bekerja yang memiliki atau dekat dengan tempat-tempat cozy dan keren untuk berkumpul dan kongkow-kongkow akan menjadi pilihan generasi ini. Tempat-tempat yang ramah generasi ini tidaklah melulu harus berupa lifestyle center. 

Kafe-kafe sederhana tetapi berkarakter, taman-taman rapi dengan bench / tempat duduk unik, atau gazebo berdesain kekinian pun sudah cukup membuat generasi ini bergairah untuk bekerja. Gabungan tempat kongkow dan lifestyle, bisa juga didapatkan di kafe-kafe yang berada di dalam mall. Tempat-tempat kongkow seperti ini bisa membuat engagement antar karyawan – atau antara karyawan dan atasan - meningkat, dari hanya sebatas teman menjadi seorang sahabat. Dan jika hubungan itu sudah meningkat menjadi perasaan seperti keluarga, maka produktifitas di perusahaan akan meningkat.

Selain itu, mengikuti ide flexible workplace yang sekarang sedang digandrungi para start-up, lokasi-lokasi “kongkow” itu pun bisa berubah menjadi tempat bekerja dan tempat meeting. Kemudahan mendapatkan area tempat bekerja yang hommy tanpa dikelilingi kubikel akan menjadi nilai tambah. Dan di sinilah Kota Tangerang Selatan memiliki kelebihan. Tangsel – dengan beberapa pusat niaga dan perkantorannya, memiliki tempat-tempat kongkow yang asyik bagi karyawannya.

5. Lokasi modern dengan layanan teknologi terkini atau terupdate dan berinternet kencang

Technology and digital savvy. Melek teknologi.

Mau tidak-mau julukan ini akan tersemat dengan generasi ini. Generasi yang sangat jelas gampang dan cepat beradaptasi dengan komputer dan layanan internet. Juga sangat dekat dengan gadget. Gadget yang tidak hanya untuk bermedia sosial, tetapi untuk mendukung terlaksananya bisnis. Karenanya, lokasi kantor dengan fasilitas internet kencang, selain sangat penting untuk menunjang pergerakan atau pengiriman data perusahaan, juga akan sangat diharapkan para karyawan. Dan lokasi yang memiliki fasilitas layanan terkini atau terupdate tentunya akan lebih diminati dibanding dengan lokasi yang susah terupdate.

Itulah yang coba ditawarkan oleh pusat-pusat niaga di Tangsel, menyediakan pusat perkantoran dengan jaringan internet yang cepat dan terkini. Demikian pula, hal ini disambut oleh perusahaan-perusahaan provider internet dan telekomunikasi dan berlomba-lomba memberikan fasilitas yang bagus bagi pelanggannya. Dari sisi ini, para profesional sebagai karyawan yang melek teknologi akan diuntungkan.

Perusahaan pindah kantor bukanlah akhir

Terkadang, sebuah kepindahan lokasi kantor ke tempat lain dianggap sebagai bencana bagi karyawan profesional di tempat kerja itu. Bencana yang kemudian menurunkan semangat bekerjanya. Bisa jadi juga berujung dengan si karyawan itu berpindah pekerjaan ke perusahaan lain. Padahal, perusahaan pindah lokasi kantor bukanlah akhir dari perjalanan karyawan di perusahaan itu. Bahkan bisa jadi, dengan kepindahan itu, justru hal-hal positif bagi diri dan keluarganya akan banyak diraih.

Alternatif. Pilihan.

Itulah keunggulan yang sepertinya ditawarkan Kota Tangerang Selatan bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki maksud memindahkan lokasi kantornya. Dan itu jugalah faktor positif yang bisa diambil keuntungannya oleh para karyawan – profesional muda. Alternatif atau Pillihan memberikan karyawan kendali lebih atas kehidupannya. Spirit Tangerang Selatan dalam menyediakan fasilitas seperti ini sepertinya sama dengan semangat Danamon yang sedang menggalakan campaign Saatnya Pegang Kendali.

Dengan adanya alternatif dan pilihan yang bernilai, saatnya perusahaan memegang kendali bisnis dan pengembangan bisnisnya. Itu pula saatnya karyawan – profesional muda – memegang kendali kehidupan profesional dan kehidupan keluarganya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun