Mohon tunggu...
Rifki Feriandi
Rifki Feriandi Mohon Tunggu... Relawan - Open minded, easy going,

telat daki.... telat jalan-jalan.... tapi enjoy the life sajah...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Inilah Lima Keuntungan Pindah Kantor ke Tangerang Selatan bagi Profesional

22 Februari 2017   19:50 Diperbarui: 24 Februari 2017   00:00 2306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sunburst Office Park – BSD City | Foto: Sinarmasland.com

Selain keunggulan akses, lebar jalannya pun lebar – ROW 60m – sehingga bisa mengakomodasi kendaraan lebih banyak.

Selain jalan tol, Tangsel pun mengembangkan jaringan jalan lainnya, seperti jalan arteri sekunder dan kolektor sekunder, jalan lokal dan jaringan jalan lingkungan sekunder. Juga akses – dengan banyak alternatif jalan, menuju pusat bisnis di Jakarta dengan berbagai network jalan raya. Bagi perusahaan saatnya pegang kendali bisnisnya dengan memilih lokasi perusahaan dengan alternatif akses dan harga terjangkau. Dengan adanya akses yang bagus, menjadikan Tangerang Selatan memiliki magnet positif dalam membantu perusahaan memperluas jaringan dan distribusi pemasaran, yang berujung dengan keamanan investasi bisnis yang positif. Demikian pula bagi profesional, mereka pun mendapatkan keuntungan dari sisi akses, terutama akses pada saat menjalankan peranannya di perusahaan. Ya, akses dari dan menuju klien atau customer. Good access, less stress.

2. Infrastruktur Transportasi

Keunggulan akses itu juga diikuti dengan kualitas infrastruktur yang bagus. Jalan-jalan tol yang terkoneksi ke Tangerang Selatan adalah 60 meter. Sementara itu jaringan jalan lainnya pun – terutama yang mengakses ke kota-kota satelit, juga memiliki jalan yang lebar. Lebarnya jalan membantu kelancaran lalu lintas. Demikian pula kondisi kualitas jalan yang ada pun bagus. Bahkan Pemerintah Kota Tangsel dalam RTRWnya menetapkan strategi pengembangan dan peningkatan sarana prasarananya dengan peningkatan kapasitas jaringan jalan melalui pembangunan dan pelebaran jalan. Hal yang dimungkinkan dengan berbagai contoh yang sudah terlaksana, semisal pembangunan dan pelebaran Jalan Ciater Raya serta pelebaran jalan Pamulang.

Selain itu, sistem park and ride, penyediaan fasilitas parkir yang terpadu dengan pusat kegiata serta sistem Transit Oriented Development (TOD). Sistem TOD ini “meliputi pembangunan dan pengembangan terminal/stasiun antar moda pada pusat-pusat kegiatan, stasiun angkutan jalan rel, shelter angkutan massal jalan raya dan terminal angkutan umum jalan raya yang terintegrasi dengan pengembangan lahan di sekitarnya”1. Keberadaan Commutter Line beserta pengembangan stasiun kereta baru menuju beberapa pusat kegiatan serta pengembangan dan keberadaan bus-bus pengumpan adalah salah satu contoh implementasi TOD tersebut.

Kedua faktor di atas – akses dan infrastruktur transportasi - diamini oleh oleh seorang manajer dari pengembang besar, yang penulis wawancarai sebagai faktor mendasar. “Daya tarik kepindahan beberapa perusahaan itu adalah karena mendekati perumahan, banyaknya pilihan transportasi umum, seperti bis, angkot dan kereta api, selain tentunya karena dekat pintu tol”. 

Dan kedua faktor itu sangat menentukan bagi para profesional atau pegawai yang bisa jadi berdomisil tersebar di Jabodetabek, mengingat lokasi perusahaan awalnya di Jakarta. Bagi karyawan - yang merupakan aset berharga perusahaanya, bisa jadi kepindahan perusahaannya ke Tangerang Selatan menjadikan kehidupannya lebih relaks tidak penat dan berkurangnya stress. Bahkan, seperti yang dialami beberapa rekan penulis, mereka bisa tiba di rumah “pada saat matahari masih nampak”. Dan itu bisa membawa imbas positif kepada kehidupan keluarganya.

Apalagi jika disadari bahwa sebagian besar pelaku bisnis ke depannya adalah Generasi Milenium, dan salah satu karakteristiknya adalah sadar kesehatan dan lingkungan, maka lokasi dengan akses yang baik, terknoneksi antar moda-moda transportasi umum akan banyak membantu pemenuhan jati dirinya. Ya, dengan moda-moda transportasi umum, penggunaan kendaraan pribadi akan berkurang, sehingga akan mengurangi polusi. Selain itu, akses yang baik – didukung dengan infrastruktur yang juga baik, akan membuat pergerakan transportasi lancar. Udara makin segar. Kualitas hidup membaik. Stress berkurang. Bekerja lebih enjoy. Dan kebahagiaan dalam bekerja akan terbawa pula kedalam kehidupan keluarga. Bagi karyawan ini adalah saatnya pegang kendali kehidupannya.

3. Ruang Terbuka Hijau

Tidak bisa dipungkiri magnet positif lainnya di Tangerang Selatan adalah kawasannya yang lebih hijau. Hal ini dimengerti karena kota-kota satelit memang dirancang tata kotanya dengan lebih modern dan memiliki lebih banyak Ruang Terbuka Hijau (RTH). Bahkan, beberapa pemukiman baru justru menjual ruang terbuka hijau sebagai nilai tambah utama. 

Demikian pula ruang terbuka hijau untuk publik, tersedia di banyak lokasi. Taman-taman perkotaan – seperti Tama Kota 1 dan 2 di Kawasan BSD atau Taman di pusat perbelanjaan seperti di sekitar Bintaro Xchange, membuat suasana lebih adem. Pemerintah Kota Tangsel sendiri dalam RTRWnya menargetkan bahwa di tahun 2030, Kota Tangerang Selatan memiliki Ruang Terbuka Hijau sebesar 30% dari luas kota.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun