Mohon tunggu...
Rifki Feriandi
Rifki Feriandi Mohon Tunggu... Relawan - Open minded, easy going,

telat daki.... telat jalan-jalan.... tapi enjoy the life sajah...

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Kala Kehangatan dan Aromaterapi Menyatu Dalam Rasa Ibu

6 November 2016   23:17 Diperbarui: 7 November 2016   06:36 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kehangatan dan aroma jadi satu | Foto: Kompasiana

(Iya ya, dia emang suka gatal-gatal kalau terkena dingin. Bukan gatal karena berdekatan dengan saya loh).

Iya. Sampai sekarang, pegel kaki saja Ibu mah sembuhnya dipijit Ayah pake kayu putih.

Enak Yah. Enak panasnya. Menyerap. Hangat. Kayu putuh memang gak langsung panas, tapi dia nyerap. Jadi enak hangatnya. Makanya Ibu pake dari sejak si Kakak sampai sekarang ke si Ade. Habis mandi. Gatal-gatal kena serangga. Habis berenang. Masuk angin. Lagian, baunya juga enak. Gak nyegak(terlalu bau, bau menusuk). Pokoknya nenangin.

Itu alasannya saat hamil gak bisa lepas dari kayu putih. Iya kan?

Ya iya lah. Bayangin Yah. Ibu harus rutin minum susu hamil, biar si Kakak dan Ade dalam perut Ibu sehat. Mana bisa minum susu, mual banget. Ayah ingat kan, kalo mau minum susu, tangan kanan megang gelas susu, tangan kiri megang kayu putih. Jadi ibu hirup bau kayu putih, jadi Ibu bisa minum susu. Enak harumnya. Menetralkan mual hamil. Ibu suka baunya. Membantu membuat enak. Menenangkan.

Merek kayu putihnya Cap Lang?

Iya. Kan dari dulu udah ada Yah.

(Entahlah apa betul pengakuannya, tapi sebagai suami saya percaya dia, dibuktikan dengan informasi dari websitenya bahwa Cap Lang berdiri tahun 1973).

Pernah ganti merek kan?

Pernah. Kapok. Iritasi ke kulit.

Inovasi melalui aromaterapi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun