Mohon tunggu...
Rifki Feriandi
Rifki Feriandi Mohon Tunggu... Relawan - Open minded, easy going,

telat daki.... telat jalan-jalan.... tapi enjoy the life sajah...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

[Ketapels Duo Kartini] Kartini Inspiratif Tangsel, Riris Marpaung – Kala Semua Mungkin Terjadi

22 April 2016   17:42 Diperbarui: 22 April 2016   17:58 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Riris Marpaung - Kartini Inspiratif Tangsel | Foto: Gaper Fadli"][/caption]It always seems impossible until its done – Nelson Mandela

Seorang perempuan dengan baju brukat coklat duduk dengan anggun. Dia mengambil kursi kayu yang berada di tengah. Kemudian dia bicara “Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! Dua patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata “Aku tiada dapat!” melenyapkan rasa berani. Kalimat “Aku mau!” membuat kita mudah mendaki puncak gunung”.

Seperti itulah kira-kira apa yang ingin dikatakan oleh perempuan berbrukat coklat itu. Dia bukan Kartini, karena dia tidak memakai kain jarik. Dia bukan Kartini, karena dia tidak bersanggul. Dia bukan RA Kartini, tapi dia adalah Kartini kini. Dia adalah Riris Marpaung, Perempuan Inspiratif Nova 2015 kategori teknologi. Dan Kartini masa kini itulah yang ikhlas berbagi inspirasi kepada kami, teman Ketapels (Kompasianer Tangsel Plus) dalam acara Duo Kartini Berbagi Inspirasi, pada hari Minggu, 17 April 2016 lalu di Dago Resto Pamulang.

Riris adalah seorang game developer. Beliau memberanikan diri mendirikan sebuah studio games untuk mengembangkan games yang edukatif tetapi tetap menghibur bagi masyarakat Indonesia. Riris melakukan hal ini karena beliau concern dengan perkembangan games di Indonesia yang cenderung lambat. Menurut Riris, saat ini hampir tidak ada studio games di Indonesia yang populer dan banyak diunduh. Indonesia sepertinya hanya menjadi pangsa pasar saja.

Seperti mengikuti Kartini, Riris layaknya berkata “Aku mau! Aku bisa!”. Sebuah Studio games bernama Gambreng Games lalu didirikan bersama rekannya. Gambreng games kemudian mulai dan lebih dikenal. Bahkan sampai saat ini, Gambreng Games sudah menelurkan beberapa games, termasuk yang mendapatkan penghargaan. Berikut adalah hasil karyanya.

[caption caption="Salah satu produk hasil pengembangan Riris dkk | Foto: Rifki Feriandi"]

[/caption]2013
  • Prototpye - best smartphone/tablet (amateur category) - Game Developer Awards - Indonesia Game Show 2013

2014

  • June's Potion - Exhibitor - IndiePrize
  • Jampi – Jampi - Baidu’s TOP 50 Local App - Baidu
  • Kibar-kibar  - CompFest's Most Popular Game on WePlay - Compfest 7
  • Blok-blok - CompFest's Most Marketable Game on WePlay - Compfest 7
  • Hindari Korupsi - Nominator Ambience Product – KREASI Kreatif Anti Korupsi

2015

  • Best Developer of GDG Jakarta
  • Ascender - Runner Up - Diplomat Success Challenge
  • Ascender - Runner Up - Compfest 7
  • Ascender - The Leading Engineers of Game Mechanic - Compfest 7
  • La.. La.. La.. - Winner - Create Any Education App or Game for Preschool & Kindergarten Challenge - Dicoding and Intel
  • GoBlock's Impossible Medley - Nominator - Best Gameplay - IN.GAME Fest
  • GoBlock's Impossible Medley - Winner - Bronze Challenge - Dicoding and Duniaku.net

[caption caption="Riris menularkan inspirasi kepada peserta diskusi Ketapels | Foto: Gaper Fadli"]

[/caption]Apa yang dilakukan Riris seolah membuktikan apa yang diucapkan Nelson Mandela. Segala sesuatu itu kelihatannya tidak mungkin terjadi (mustahil) sampai kita melakukannya. Riris membuktikan bahwa semua mungkin terjadi.
  • Riris yang adalah seorang pustakawan, lulusan Fakultas Bahasa dan Sastra, dan pernah menjadi pustakawan teladan, ternyata bisa beralih menjadi seorang game developer, yang terkait tekknologi yang selintas tidak ada hubungannya dengan kepustakaan
  • Riris yang awalnya tidak mengetahui seluk beluk per-games-an, ternyata bisa memimpin anak-anak muda berbakat di bidang games
  • Riris yang kelahiran tahun 70an, ternyata bisa berkibar di antara kumpulan anak-anak muda berusia dua puluh tahunan
  • Produk yang dihasilkan memakai nama-nama khas Indonesia, seperti Gambreng, Jampi-jampi, Kibar-kibar, Gundu ternyata diterima pasar.

Di tahun 2016, dengan mengusung nama Gundu Production, Riris dan kawan-kawan juga melunmcurkan dua game musik pada hari Musik Nasional tanggal 9 Maret 2016, bertepatan dengan gerhana matahari total. Game musik itu berjudul La.. La.. Do.. (Lantunan Lagu-lagu Daerah) dan La..La..Sol.. (Lantunan Lagu-lagu Nasional) dan dijual di Play Store.

 Dari judulnya saja sudah memperlihatkan bahwa Riris dan kawan-kawan memperlihatkan gairah kebangssaan yang kental. Dan ini sejatinya harus menjadi cambuk kepada Pemerintah untuk mendukung Riris dan semua pelaku industri kreatif dalam bidang per-games-an, sehingga games Indonesia bisa bersaing dengan games developer luar negeri atau setidaknya bisa menguasai pasar domestik.

Banyak hal yang sebenarnya diharapkan Riris dari Dewan Industri Kreatif. Salah satunya adalah dukungan berupa event-event pameran, memfasilitasi kolaborasi antar game developer, dukungan untuk membuat insittusi pendidikan khusus untuk game developer atau bahkan menjembatani kolaborasi dengan negara lain. Dengan kata lain Pemerintah diminta untuk memiliki visi dan misi yang jelas dalam mengembangkan industi games di Indonesia – sebagai bagian dari industri kreatif, sehingga talenta anak muda Indonesia bisa optimum berkarya di negeri sendiri. Sebuah permintaan yang tidak impossible ....jika pemerintah melakukannya.

Riris saja bisa, masa pemerintah tidak bisa, Ya.

Semoga Riris memberi inspirasi kepada para perempuan Indonesia lainnya untuk terus berusaha dan melakukan sesuatu untuk mengubah kemustahilan menjadi sebuah hal yang mungkin terjadi. Semoga Pemerintah pun terinspirasi sehingga melakukan terobosan nyata yang berdampak terhadap industri kreatif Indonesia.

 Selamat Hari Kartini

[caption caption="Diskusi Ketapels bersama Duo Kartini Inspiratif | Foto: Gaper Fadli"]

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun